Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
17
C. Hubungan antara Sastra dengan Lingkungan
Sosial, Iklim, Geografi, dan Lembaga Sosial: Johan Gottfried von Herder dan Madame de
Stael
Di samping dikenal sebagai seorang kritikus, Herder juga dikenal sebagai seorang penyair, yang
termasuk dalam periode klasik sastra Jerman Damo- no, 1979:19. Gagasan pentingnya mengenai sastra
yang mendasari perkembangan sosiologi sastra ada- lah pendapatnya bahwa setiap karya sastra berakar
pada suatu lingkungan sosial dan geografis tertentu. Faktor lingkungan sosial dan geografis yang
berhubungan dengan karya sastra, menurut Herder adalah iklim, lanskap, ras, adat istiadat, dan kondisi
politik. Di samping itu, Herder juga mengunakan sejarah sebagai acuan untuk menganalisis sastra,
sebaliknya sastra juga digunakan untuk memahami sejarah Damono, 1979:19.
Hubungan antara sastra dengan iklim, geografi, dan lingkungan sosial juga dikemukakan oleh Ma-
dame de Stael 1766-1817, seorang kritikus dan sastrawan Perancis. Bukunya yang berjudul De la
Literature dans ses Rappaorts avec les Institutions
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
18
Sociales membicarakan hubungan antara sastra dengan lembaga sosial: agama, adat istiadat, dan
hukum terhadap sastra Damono, 1979:20. Di samping itu, Stael via Damono, 1979:20
juga menyatakan bahwa sifat-sifat bangsa juga sa- ngat penting peranannya dalam perkembangan
sastra. Sifat-sifat bangsa ditentukan oleh hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai lembaga
sosial seperti agama, hukum, dan politik. Untuk menjelaskan hubungan tersebut, Stael mencon-
tohkan kasus di Italia. Menurutnya, di Italia novel tidak berkembang sebab di negeri tersebut orang-
orang terlampau angkuh dan tidak menghargai wanita. Menurutnya, novel hanya bisa berkembang di
dalam masyarakat yang memberikan status cukup tinggi kepada wanita, dan yang menaruh perhatian
besar terhadap kehidupan pribadi. Hubungan antara karya sastra dengan iklim,
geografi, lingkungan sosial, bahkan sifat-sifat suatu bangsa, seperti dikemukakan oleh Stael menunjuk-
kan bahwa keberadaan, ciri-ciri, dan perkembangan sastra tidak dapat dilepaskan dari subjek pencipta
dan masyarakat pembaca yang menikmatinya, yang dibentuk oleh kondisi alam dan lingkungan sosial
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
19
budayanya. Artinya, konteks sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan perkembangan sastra su-
atu bangsa.
D. Asal-usul Genetik Karya Sastra: Hippolyte