Skor untuk kategori rendah =
1.81 – 2.61 Skor untuk kategori sangat rendah
= 1.00 – 1.80
2.6 Teknik Analisa Data
2.6.1 Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mngetahui koefisien korelasi variable X terhadap variable Y
digunakan Rumus Product Moment Sugiyono, 2005:212:
r
xy
=
{ }{
}
2 2
. .
.
2 2
Υ Υ
Χ Χ
Υ Χ
ΧΥ
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
N N
N
Keterangan: r = koefisien korelasi
x = variable bebas y = variable terikat
n = jumlah sampel
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu:
1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol r = o,
berarti hubungan kedua variable yang diuji tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien korelasi yang diperoleh posirif r = + artinya kenaikan
nilai variable yang satu diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable memiliki hubungan positif.
3. Koefisien korelasi yang diperoleh negative r = - artinya kedua
variable negative dan menunjukkan meningkatnya variable yang satu diikuti menurunnya variable yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan
penafsiran atau interprestasi angka sebagai berikut : Interprestasi Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599
0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi Dari nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang
diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Koefisien Determinan
Teknik ini di gunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai Koofisien Korelasi Product Moment R dan dikalikan 100.
KP = rxy x 100 Keterangan :
KP = Koofisien Determinant Rxy = koofisien Korelasi Product Moment.antara x dan y
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah singkat Kecamatan Helvetia
Kecamatan Medan Helvetia adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada di Wilayah Kota Medan memiliki luas 1.156,147Ha dan merupakan
pecahan dari Kecamatan Medan Sunggal. Sebelum menjadi kecamatan defenitif terlebih dahulu melalui proses
Kecamatan Perwakilan. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 138402K1991 tanggal 05 Pebruari 1991 dan Keputusan Walikota
Medan Nomor: 138595SK1991 tanggal 20 Maret 1991 dirubah namanya menjadi Perwakilan Kecamatan Medan Helvetia dan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor: 50 Tahun 1991 didevinitifkan menjadi kecamatan Medan Helvetia yang diresmikan pada tanggal 31 Oktober 1991 yang terdiri atas 7 tujuh
Kelurahan yaitu: Kelurahan Helvetia, Helvetia Tengah, Helvetia Timur, Dwi Kora, Cinta Damai, Tanjung Gusta dan Sei Sikambing C-II.
Adapun kantornya telah menempati bangunan permanen yang terletak di Jalan Beringin X No 2 Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia dengan
luas tanah ±1.800m2 dan luas bangunan 375m2 dan dibangun atas bantuan partisipasi pihak ketigamasyarakat yang diresmikan pemakaiannya pada tanggal
04 Juni 1992.
Universitas Sumatera Utara