Kejelasanwewenangdantanggungjawabsetiap orangdalamorganisasiakan mendukungkinerja
pegawai. Kinerja pegawaiakan dapatterwujud bila pegawaimemilikikomitmendenganorganisasinyadan ditunjang dengan disiplin
yang tinggi. 3.
Disiplin Disiplin
menunjukkansuatukondisiatausikap hormatyangadapadadiri pegawaiterhadapperaturandanketetapanorganisasi.Bilaperaturan dan ketepatan
yang adadalam organisasisering dilanggarmakapegawaimemiliki disiplin yang buruk. Sebaliknya bila pegawaitunduk pada peraturan dalam
organisasi,mengambarkan adanyakondisi disiplin yang baik. 4.
Inisiatif Inisatifseseorangberkaitandengandayapikir,kreativitasdalam bentukide
untukmerencanakansesuatuyangberkaitandengantujuan organisasi. Setiap inisiatif yangbaiksebaikyamendapatkanperhatiandan tanggapanpositif dari atasan.
1.5.2.3 Pengukuran Kinerja
Dharma dalam bukunya Managemen Supervisi 2003:355 mengatakan bahwa hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut: 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.
2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya. 3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun aspek-aspek standar kinerja menurut Mangkunegara 2009:18 terdiri aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi:
a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan
b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan.
c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Jumlah dan jenis pelayan dalam pemberian pekerjaan.
Sedangkan aspek kualitatif meliputi: a.
Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan b.
Tingkat kemampuan dalam bekerja c.
Kemampuan menganalisis data informasi dan kemampuan menggunakan mesin peralatan
d. Kemampuan mengevaluasi
Kemudian Dessler2000:514–516menyatakanbahwadalam melaksanakan penilaian terhadapkinerjaparapegawai,makaharusdiperhatikan limafaktor penilaian
kinerja yaitu: a.
Kualitas pekerjaanmeliputi: akurasi, ketelitian,penampilan dan penerimaan keluaran.
b. Kuantitas pekerjaan meliputi : volume keluaran dan kontribusi
c. Supervisiyangdiperlukanmeliputi:membutuhkansaran,arahanatau
perbaikan. d.
Kehadiranmeliputi : regularitas, dapat dipercaya dan ketepatan waktu e.
Konservasi meliputi : pencegahan , pemborosan, kerusakan dan pemeliharaan peralatan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2.4 Pengaruh Profesionalisme Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi pemerintahan, salah satu hal yang harus ditingkatkan adalah kinerja
dari pegawainya. Hal itu dikarenakan semakin baik kinerja pegawai di organisasi tersebut maka semakin dekatlah organisasi dengan pencapaian tujuannya. Kinerja
pegawai dapat berarti hasil kerja yang dapatdicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu. Profesionalisme kerja sangat dibutuhkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi birokrasi publik, karena dengan organisasi yang prima, maka secara otomatis tujuan organisasi akan mudah dicapai. Profesionalisme itu berlaku untuk
semua pegawai mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah. Professionalisme dapat diartikan sebagi suatu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam
melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan fitness antar kemampuan yang dimiliki
oleh birokrasi bureaucratic competence dengan kebutuhan tugas
taskrequirement. Terpenuhinya kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas merupakan salah satu syarat terbentuknya pegawai pegawai yang
professional. Artinya keahlian dan kemampuan pegawai merefleksikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi Kurniawan 2005:73.
Selanjutnya menurut Tjokrowinoto Tangkilisan, 2005: 231 yang menyatakan bahwa profesionalisme berkaitan dengan kemampuan aparat yang
Universitas Sumatera Utara
bekerja dengan memiliki inovasi dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Hal ini tentu akan menjadi suatu hal yang berpengaruh dalam peningkatan kinerja
pegawai dalam suatu organisasi. Menurut penelitian terdahulu yaitu Seridawati 2010:98 yang mengatakan
terdapat pengaruh yang positif antara profesionalisme kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik yang ada. Pelayanan publik merupakan hal paling
utama dari kinerja pegawai yang ada didalam organisasi pemerintahan. Mereka menyatakan bahhwa profesionalisme kerja pegawai diyakini
merupakan salah satu faktor penentu utama terhadap kesuksesan kinerja suatu organisasi. Keberhasilan suatu organisasi untuk menunjukkan keprofesionalannya
dapat mendorong organisasi tersebut untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Dari beberapa pendapat dan hasil penelitian terdahulu yang telah dipaparkandi atas, semua pegawai harus memiliki kemampuan yang baik serta
keterampilan dalam mengerjakan tugas dan fungsinya sehingga menghasilkan kinerja yang maksimal dan mewujudkan tujuan organnisasi. Sehingga terciptanya
sebuah organisasi yang ideal.
1.6 Hipotesis
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
Universitas Sumatera Utara