dengan warna tebal pada bagian luar wajah dan tipis pada bagian
tengah. 2
Pemberian warna pada bagian wajah alis, mata, bibir, eye
shadow dan blush on c.
Pewarnaan rambut dengan warna muda diulang dengan warna tua
untuk mempertegas helaian rambut digunakan pensil warna
d. Pewarnaan Busana
1 Pewarnaan permukaan busana
searah dengan arah benang 2
Bagian yang cekung, pewarnaannya lebih gelap
dibanding bagian yang cembung.
Penilaian dilakukan oleh guru mata Diklat Mengambar Busana berkolaborator dengan peniliti.penilaian dilakukan pada setiap indicator
keberhasilan, dimulai dari batas kompeten yaitu nilai 70.00, dengan gradasi nilai adalah sebagai berikut :
Skor 70 kurang : mencapai keberhasilan sesuai indikator kriteria
penilaian unjuk kerja dengan skor 70 kurang Skor 80 baik
: mencapai keberhasilan sesuai indikator kriteria penilaian unjuk kerja dengan skor 80 baik
Skor 90 amat baik : menacapai keberhasilan sesuai indikator kriteria penilaian unjuk kerja dengan skor 90 amat baik.
TIDAK : diisi
√ jika tidak mencapai salah satu skor indkator penilaian.
G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
1. Prosedur Pelaksanaan Tindakan
a. Tahap Persiapan
1 Persiapan lingkungan kelas, yaitu ruangan kelas XI B Tata Busana.
2 Menentukan materi pembelajaran, yaitu teknik penyelesaian
gambar secara kering dan teknik penyelesaian secara basah 3
Persiapan alat dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pembelajaran, yaitu alat-alat dan bahan untuk teknik penyelesaian
gambar yaitu pensil berwana dan cat air. 4
Menyiapkan tutor dan membagi kelompok dengan berdasarkan tingkat kecerdasan merata
5 Perencanaan penerapan metode tutor sebaya, yaitu saat pelajaran
Mengambar Busana. b.
Tahap Pelaksanaan 1
Terlebih dahulu melatih para tutor dalam teknik penyelesaian gambar secara kering
2 Kemudian baru tutor mengajari kelompoknya pada materi teknik
penyelesaian gambar secara kering dan basah
3 Selama proses peneliti dan observer memperhatikan minat,
motivasi, keseriusan, ketekunan, dan disiplin serta motif untuk berhasil, melalui lembar observasi dan catatan lapangan.
c. Tahap penilaian
1 Selama pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan
terhadap proses belajar mengajar di dalam kelas. 2
Guru dan peneliti melakukan penilaian terhadap hasil menggambar busana siswa.
3 Guru dan peneliti melakukan penilaian terhadap hasil tes siswa
2. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan: a.
Observasi, yaitu mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan kaitannya dengan metode Tutor Sebaya
yang digunakan. b.
Catatan lapangan, yaitu mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang terjadi selama berlangsungnya proses belajar mengajar di dalam
kelas, diantaranya situasi dan peristiwa di dalam kelas, perilaku siswa, hingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
c. Tes yaitu mengumpulkan data hasil belajar setelah pelajaran berakhir
yang berupa skor d.
Latihan unjuk kerja, yaitu pengumpulan data hasil menggambar siswa yang berupa skor nilai dan dokumentasi hasil gambar siswa.
e. Hasil diskusi dengan guru dan observer sebagai refleksi hasil dalam
penelitian tindakan kelas.
3. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis dilakukan peneliti sejak awal pada setiap aspek kegiatan penelitian. Data dalam penelitian tindakan
kelas ini berupa data kuantitatif yang terdiri dari data tentang proses belajar mengajar yang disajikan dalam bentuk presentasi dan data tentang
hasil belajar siswa yang disajikan dalam bentuk skor atau angka. Data tentang proses belajar mengajar siswa diolah dalam bentuk
statistic deskriptif. Teknik analisis data statistic deskriptif adalah teknik statistic yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki
dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik referensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi
statistic deskriptif hanya dipergunakan untuk menyampaikan dan menganalisis data agar lebih memperjelas keadaan karakteristik data yang
bersangkutan Nurgiyantoro, 2004: 8.
4. Validitas Data
Menurut Saifudin Azwar 2001: 5 validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurannya. Sugiyono 2003: 109 mengatakan bahwa valid berarti instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Validitas data dalam penelitian ini adalah menggunakan validitas isi content validity. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional Saifudin Azwar, 2007: 45. Penelitian ini dilakukan dengan mengkoordinasikan kepada
dosen pembimbing tentang butir instrument yang telah disusun dan meminta pertimbangan judgment expert dari para ahli untuk diperiksa
dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir instrument tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Para ahli diminta pendapatnya
tentang instrument yang telah disusun itu. Kriteria pemilihan judgment expert dalam penelitian ini adalah
seorang yang ahli dalam bidang menggambar busana. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang. Para ahli yang diminta pendapatnya
antara lain Ibu Dra. Windianingsih dan Ibu Sri Wahyuni selaku guru Mata Diklat Menggambar Busana di SMK Ma’arif 2 Sleman dan Ibu Hj. Sri
Widarwati, M.Pd selaku Dosen Desain Busana Jurusan Teknik Busana di Universitas Negeri Yogyakarta yang sekaligus merupakan dosen
pembimbing peneliti.
5. Reliabilitas Data
Masidjo 1995: 209 mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 154 reliabilitas menunjukkan
pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya