Bentuk Penelitian Tindakan Kelas

Sesuai dengan model penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu model Kemmis dan Mc Taggart. Tahapan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan planning, tindakan ackting, pengamatan observing dan refleksi reflekcting yang terangkai dalam satu siklus. Adapun penjelasan tentang keempat komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

a. Perencanaan planning Perencanaan dilakukan oleh guru berkolaborasi dengan peneliti. Peneliti bertugas sebagai observer pengamat. Hasil pengamatan akan direfleksi bersama sebagai acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya. b. Tindakan acting Pada tahap ini, guru melakukan kegiaan belajar mengajar seperti biasanya sesuai dengan perencanaannya yang telah dibuat. c. Pengamatan observing Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan observer. Pengamatan dilakukan terhadap proses belajar mengajar selama dilakukannya tindakan dan terhadap hasil belajar yang berupa hasil unjuk kerja menggambar busana. d. Refleksi reflecting Pada tahap ini, refleksi dilakukan oleh guru berkolaborasi dengan peneliti. Dari hasil refleksi peneliti dan guru sepakat untuk melakukan tindakan dengan menerapkan metode tutor sebaya pada proses belajar mengajar menggambar busana, yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah pada pembelajaran menggambar busana di kelas XI B Tata Busana SMK Ma’arif 2 Sleman. Adapun perencanaan tindakan akan diuraikan pada siklus pertama.

2. Siklus Pertama

a. Perencanaan planning Perencanaan tindakan dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Berdasarkan hasil dari refleksi pada pra siklus, rencana tindakan pada siklus pertama adalah: 1 Guru berkolaborasi dengan peneliti merencanakan untuk menerapkan metode Tutor Sebaya pada proses belajar mengajar Mata Diklat Menggambar Busana 2 .Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP serta menentukan materi pokok yang diajarkan dengan model pembelajaran Tutor sebaya. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 3 Memilih siswa yang dijadikan tutor sebaya dengan memilih siswa yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan analisa yang baik serta kemampuan merespon

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBUATAN POLA BUSANA RUMAH ANAK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMK AKP GALANG.

0 3 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA PADA SISWA KELAS X TATA BUSANA (KASUS DI SMK AKP GALANG).

0 1 31

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN HASIL UASBN UNTUK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN HASIL UASBN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIK

0 2 18

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR UTILITAS GEDUNG DI SMK NEGERI 2 GARUT.

0 2 42

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN TEKNIK PEWARNAAN KERING KELAS XI TATA BUSANA B SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DI SMK PGRI 1 MEJOBO KUDUS.

0 0 14

PENERAPAN METODE NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMILIHAN BAHAN BAKU BUSANA DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN”.

1 5 243

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBATIK SISWA KELAS XI BUSANA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 183

METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA

0 0 16