53
manajemen sarana dan prasarana pembelajaran. Informan didapatkan melalui metode
snowball
melalui
key informant
tokoh kunci yaitu admin sekolah. Adapun subjek penelitiannya adalah: 1 kepala sekolah; 2 koordinator
sarpras yayasan; 3 guru; 4 wali murid; dan 5 siswa ABK. Dengan demikian yang menjadi sumber data primer adalah kepala sekolah, koordinator sarpras
yayasan, guru, wali murid dan siswa ABK. Sedangkan yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah prosedur pengadaan sarana dan prasarana,
daftar inventaris sarana dan prasarana sekolah, konsep
furniture
SD Tumbuh, data siswa dan guru tahun 2013, dokumen-dokumen perpustakaan, dan daftar
peminjaman sarana sekolah.
D. Fokus Penelitian
Pemilihan fokus penelitian didasarkan pada perumusan masalah pada bab pendahuluan. Dengan demikian penelitian ini difokuskan pada kegitan
manajemen sarana dan prasarana pembelajaran khususnya pada proses perencanaan dan analisis kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penggunaan,
pemeliharaan, pengendalian, penghapusan sarana dan prasarana pembelajaran di SD Tumbuh 1 Yogyakarta. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Sarana pembelajaran merupakan segala sesuatu berbentuk benda atau
peralatan yang secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran dan berfungsi sebagai penunjang pencapaian tujuan pendidikan.
2. Prasarana pembelajaran merupakan segala sesuatu berbentuk gedung atau
ruangan yang secara tidak langsung terkait dalam proses pembelajaran namun menunjang pencapaian tujuan pendidikan.
54
3. Manajemen sarana dan prasarana pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan pengolahan yang dimulai dari kegiatan perencanaan, analisis kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penggunaan, pemeliharaa, pengendalian,
dan penghapusan sarana dan prasarana pembelajaran dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan kajian dokumen. Dengan teknik tersebut peneliti akan memperoleh
data utama dan data tambahan mengenai manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di SD Tumbuh 1 Yogyakarta. Berikut ini penjelasan masing-masing
teknik pengumpulan data secara terperinci. 1.
Wawancara Mendalam Wawancara ditujukan untuk memperoleh data dari koordinator sarpras
yayasan, kepala sekolah, guru, wali murid, dan siswa ABK untuk mengetahui secara luas dan mendalam mengenai persoalan-persoalan manajemen sarana
dan prasarana pembelajaran. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur karena dipandang lebih hidup susunannya
dan membuat
interviewer
merasa nyaman seperti perbincangan biasa, namun tetap menggunakan pedoman wawancara yang diimprovisasi seperlunya
ketika wawancara berlangsung. 2.
Observasi Terfokus Teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data
dari objek-objek penelitian yang dapat menggunakan catatan lapangan. Sesuai dengan pendapat Sugiyono 2012: 316, bahwa penggunaan observasi terfokus
ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
55
Dengan demikian observasi ditujukan kepada obyek-obyek yang telah ditentukan sesuai dengan fokus penelitian dan dituangkan dalam catatan
lapangan. Catatan-catatan lapangan tersebut direduksi dalam lembar observasi yang telah disiapkan sebagai instrumen penunjang.
3. Kajian Dokumen
Data yang diambil melalui pencermatan dokumen adalah berbagai dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Dokumen-dokumen yang diperlukan
dalam penelitian ini antara lain: prosedur pengadaan sarana dan prasarana, daftar inventaris sarana dan prasarana sekolah, konsep
furniture
SD Tumbuh, data siswa dan guru tahun 2013, dokumen-dokumen perpustakaan, dan daftar
peminjaman sarana sekolah.
F. Instrumen Penelitian