62
Sedangkan untuk jenis kebutuhan khusus yang ada di SD Tumbuh 1 Yogyakarta untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Daftar ABK di SD Tumbuh 1 Yogyakarta tahun 2013
No. Jenis ketunaan Jumlah
1. Autis
5 2.
Kesulitan belajar 7
3. Tuna grahita ringan
2 4.
Tunarungu 1
5. CP
1 6.
Low Vision 1
Jumlah 17
Setiap tahun ajaran baru sekolah melakukan penerimaan peserta didik baru. Pelaksanaannya hampir sama dengan sekolah pada umumnya hanya saja ada
beberapa hal yang berbeda dengan sekolah lain. Perbedaannya terletak pada proses penerimaan untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus dan untuk
beberapa tahun tertentu sekolah akan menerima dua kelas baru sekaligus dalam satu tahun ajaran baru. Proses penerimaan peserta didik yang memiliki kebutuhan
khusus dilakukan sebelum pelaksaan penerimaan peserta didik baru. Sebelum diterima terlebih daluhu dilakukan observasi yang berkaitan dengan kemampuan
anak dalam emosi, sosial, perilaku, dan kognitif. Orang tua diminta untuk mengisi formulir yang telah disediakan oleh sekolah yang hasilnya disesuaikan dengan
hasil observasi yang dilakukan oleh sekolah. Penentian peserta didik berkebutuhan khusus tersebut juga disesuaikan dengan kemampuan sumber daya
yang dimiliki oleh sekolah. Selain itu sekolah memiliki 2 kelas paralel dan 1 kelas prep sehingga jumlah kelas yang dimiliki menjadi 9 kelas.
5. Lingkungan Sekolah
SD Tumbuh 1 Yogyakarta terletak di Jalan A.M. Sangaji nomor 48 Cokrodiningratan, Jetis, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nomor telepon 0274
557970 dan alamat email website yaitu www.sekolahtumbuh.org. SD Tumbuh 1
63
Yogyakarta secara geografis berada pada lingkungan pendidikan. Diketahui bahwa di sebelah barat SD Tumbuh 1 terdapat SMK Negeri 2 Yogyakarta.
Sedangkan di sebelah baratdaya SD Tumbuh 1 Yogyakarta terdapat SMP Negeri 6 Yogyakarta. Selain itu di sebelah utara SD Tumbuh 1 Yogyakarta juga terdapat
SMA Negeri 11 Yogyakarta dan SD Jetis Yogyakarta.
6. Kondisi Sarana dan Prasarana
SD Tumbuh 1 Yogyakarta menempati gedung milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang merupakan salah satu cagar budaya yang dimiliki oleh Keraton
Yogyakarta. Status bangunan tersebut adalah meminjam sehingga sekolah tidak miliki hak untuk mengubah atau menambah jumlah ruangan yang ada. Bangunan
SD Tumbuh terdiri dari gedung utama, halaman depan, halaman belakang, dan sebuah pendopo yang dimanfaatkan sebagai kantin sekolah. Pembagian ruang
yang ada di SD Tumbuh beserta kondisinya tersebut dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini.
Tabel 3. Ketersediaan Ruangan di SD Tumbuh 1 Yogyakarta tahun 2013
No.
Jenis Ruang Milik
Bukan Milik
Baik Rusak
Ringan Rusak
Berat Sub-
Jumlah
1 2
3 4
5 6
7
1. Ruang Kelas
9 9
9 2.
Ruang Perpustakaan 1
1 1
3. Laboratorium IPA
4. Ruang Kepala Sekolah
1 1
1 5.
Ruang Guru 6.
Ruang Komputer 2
2 2
7. Tempat Ibadah
8 Ruang Kesehatan UKS
1 1
1 9
Kamar Mandi WC Guru 1
1 1
10 Kamar Mandi WC Siswa
6 6
6 11
Ruang Terapi 1
1 1
12 Ruang Sirkulasi Selasar
2 2
2 13
Tempat Bermain Tempat Olahraga
1 1
1
64
Dari tabel di atas diketahui bahwa SD Tumbuh 1 Yogyakarta memiliki beberapa ruangan yang dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Ruangan tersebut
yaitu: 9 ruang kelas, 1 perpustakaan, 1 ruang Kepala Sekolah, 2 ruang komputer, 1 ruang UKS, 1 WC Guru, 6 WC Siswa, 1 ruang terapi, 2 ruang sirkulasi selasar,
1 ruang olahraga, dan kantin yang dilengkapi dengan meja dan kursi, serta area parkir dan lapangan yang cukup luas. Selain itu data tersebut juga menunjukan
bahwa sekolah tidak memiliki ruang guru, laboratorium IPA, dan tempat ibadah. Guru diberi ruangan sesuai dengan kelas yang diampunya, dengan kata lain semua
peralatan guru berada di dalam ruang kelas. Semua ruangan yang dimiliki juga berstatus sewa bukan milik karena sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya
bahwa gedung yang digunakan merupakan milik Keraton Yogyakarta. Sarana pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah berupa perabot, media
pembelajaran, dan alat peraga. Sekolah telah memiliki kelengkapan sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di
sekolah. Sarana pembelajaran yang dimiliki beserta keadaannya tersebut dapat dilihat pada lampiran 6. Sekolah juga memiliki sarana khusus yang digunakan
oleh siswa berkebutuhan khusus. Sarana khusus tersebut disimpan di dalam ruang terapi dan bisa digunakan sewaktu-waktu oleh guru atau siswa untuk menunjang
proses pembelajaran. Sarana khusus tersebut paling banyak merupakan alat terapi motorik bagi siswa ABK. Jenis sarana khusus yang dimiliki dapat dilihat pada
lampiran 7. Mengacu pada Peraturan Walikota Yogyakarta No. 47 tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di Kota Yogyakarta, ketersediaan sarana pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus yang dimiliki oleh sekolah sudah
cukup memadai apabila disesuaikan dengan spesifikasi kekhususan yang dimiliki
65
oleh siswa di sekolah. Sekolah juga telah menyediakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa berkebutuhan khusus. Berdasarkan hasil observasi
dan mencermati dokumen yang ada sekolah telah memberikan akses kepada siswa berkebutuhan khusus salah satunya dengan penyediaan kursi dan meja yang
dirancang ringan dan aman apabila digunakan. Sekolah belum menyediakan sarana yang digunakan oleh siswa tunanetra karena sejauh ini sekolah memang
belum mampu menerima siswa tersebut dengan pertimbangan bahwa sekolah belum mampu memberikan layanan bagi siswa tersebut. Sekolah juga belum
menyediakan sistem tanggap darurat bencana untuk hal-hal yang mungkin dapat terjadi di sekolah dan membahayakan seluruh warga sekolah. Sistem tersebut
misalnya seperti arah jalur evakuasi dan sirine. Padahal sistem tersebut sangat disarankan untuk ada di setiap sekolah khususnya sekolah inklusi.
7. Kerjasama