60
6 Memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar yang berdasar pada
penghargaan dan kepedulian lingkungan serta kelestarian alam. 7
Memfasilitasi dengan pembelajaran yang menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan negara.
8 Menjadi
resource center
bagi masyarakat tentang pengembangan pendidikan inklusif.
9 Menciptakan iklim pembelajar bagi seluruh warga sekolah.
3. Keadaan Guru
Proses pembelajaran dan kegiatan administrasi untuk menyelenggarakan pendidikan di sekolah tidak dapat berjalan tanpa adanya pendidik dan tenaga
kependidikan. Pendidik atau guru merupakan salah satu unsur manusiawi yang pokok dalam proses belajar mengajar. Sedangkan tenaga kependidikan merupakan
komponen penting dalam mengatur administrasi sekolah untuk memperlancar suatu proses pendidikan. SD Tumbuh 1 Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala
sekolah yaitu Christmas Astriani, S.Pd dengan dibantu oleh 26 orang guru dan 8 orang karyawan yang diperjelas dalam lampiran 10.
SD Tumbuh 1 Yogyakarta dalam perkembangannya sampai sekarang mengadopsi 2 orang guru edukator dalam satu kelas. Awalnya sekolah
menggunakan 1 guru dan 1 Guru Pendamping Khusus GPK karena sejak awal sekolah sudah menjadi sekolah inklusi. Hal tersebut dimaksudkan agar sekolah
mampu memberikan pelayanan yang baik bagi siswa-siswinya. Seiring berjalannya waktu sekolah sudah berani menggunakan 2 orang guru tanpa GPK
karena sekolah sudah percaya bahwa guru yang dimilikinya sudah mampu melayani para siswa yang berkebutuhan khusus. GPK yang ada sekarang hanya 2
orang yaitu di kelas prep dan kelas IIIA. Hal ini dikarenakan di kelas tersebut
61
terdapat siswa yang membutuhkan pendampingan khusus yang tidak mampu dilayani oleh guru kelas.
4. Keadaan Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen utama terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Peserta didik di SD Tumbuh memiliki keberagaman baik
dari segi sosial, ekonomi, suku, budaya, agama, ras, ataupun kondisi fisik dan mental. Keberagaman itu menjadikan para peserta didik belajar untuk saling
mengerti dan menerima perbedaan. Sekolah juga melayani para peserta didik yang berkebutuhan khusus. Sebagian besar peserta didik di SD Tumbuh 1 Yogyakarta
merupakan anak yang memiliki orang tua dari golongan ekonomi menengah ke atas. Beberapa siswa yang kurang beruntung dalam kondisi ekonomi mendapatkan
subsidi silang dari orang tua yang lebih mampu. Selain itu sekolah juga memiliki program orang tua asuh yang diperuntukan untuk orang tua yang bersedia
membiayai peserta didik yang kurang mampu dalam bidang ekonomi. Setiap tahunnya sekolah hanya menerima peserta didik dengan jumlah 22 anak dengan
komposisi 20 anak untuk peserta didik normal dan 2 anak untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Jumlah siswa pada masing-masing kelas di SD Tumbuh 1 Yogyakarta tahun 2013
No. Nama kelas
Jumlah peserta didik komposisi
Laki- laki
Perempuan Jumlah
Normal ABK
1. Kelas prep
8 10
18 17
1 2.
Kelas I 12
9 21
19 2
3. Kelas II
11 11
22 20
2 4.
Kelas IIIA 13
8 21
19 2
5. Kelas IIIB
8 14
22 21
1 6.
Kelas IVA 12
5 17
15 2
7. Kelas IVB
8 10
18 15
3 8.
Kelas V 11
10 21
19 2
9. Kelas VI
11 8
19 17
2 Jumlah
94 85
179 162
17
62
Sedangkan untuk jenis kebutuhan khusus yang ada di SD Tumbuh 1 Yogyakarta untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Daftar ABK di SD Tumbuh 1 Yogyakarta tahun 2013
No. Jenis ketunaan Jumlah
1. Autis
5 2.
Kesulitan belajar 7
3. Tuna grahita ringan
2 4.
Tunarungu 1
5. CP
1 6.
Low Vision 1
Jumlah 17
Setiap tahun ajaran baru sekolah melakukan penerimaan peserta didik baru. Pelaksanaannya hampir sama dengan sekolah pada umumnya hanya saja ada
beberapa hal yang berbeda dengan sekolah lain. Perbedaannya terletak pada proses penerimaan untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus dan untuk
beberapa tahun tertentu sekolah akan menerima dua kelas baru sekaligus dalam satu tahun ajaran baru. Proses penerimaan peserta didik yang memiliki kebutuhan
khusus dilakukan sebelum pelaksaan penerimaan peserta didik baru. Sebelum diterima terlebih daluhu dilakukan observasi yang berkaitan dengan kemampuan
anak dalam emosi, sosial, perilaku, dan kognitif. Orang tua diminta untuk mengisi formulir yang telah disediakan oleh sekolah yang hasilnya disesuaikan dengan
hasil observasi yang dilakukan oleh sekolah. Penentian peserta didik berkebutuhan khusus tersebut juga disesuaikan dengan kemampuan sumber daya
yang dimiliki oleh sekolah. Selain itu sekolah memiliki 2 kelas paralel dan 1 kelas prep sehingga jumlah kelas yang dimiliki menjadi 9 kelas.
5. Lingkungan Sekolah