Instrumen Penelitian Keabsahan Data Teknik Analisis Data

55 Dengan demikian observasi ditujukan kepada obyek-obyek yang telah ditentukan sesuai dengan fokus penelitian dan dituangkan dalam catatan lapangan. Catatan-catatan lapangan tersebut direduksi dalam lembar observasi yang telah disiapkan sebagai instrumen penunjang. 3. Kajian Dokumen Data yang diambil melalui pencermatan dokumen adalah berbagai dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain: prosedur pengadaan sarana dan prasarana, daftar inventaris sarana dan prasarana sekolah, konsep furniture SD Tumbuh, data siswa dan guru tahun 2013, dokumen-dokumen perpustakaan, dan daftar peminjaman sarana sekolah.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen utama adalah penelitian sendiri human instrument serta didukung instrumen lain berupa pedoman wawancara dan pedoman pencermatan dokumen. Selain itu, kedudukan peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penafsir data dan pelapor hasil penelitian. Peneliti terjun langsung ke lapangan dalam mengambil data dengan menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman pencermatan dokumen.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengecek kebenaran data yang diperoleh dengan data yang diperoleh dari sumber lain agar data tersebut dapat terpercaya. Untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan: 1 triangulasi dengan sumber data berdasarkan data yang telah diorganisasikan, dianalisis dan disimpulkan; 2 triangulasi teknik, yaitu yang 56 dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pencermatan dokumen; 3 melakukan diskusi dengan pembimbing dengan maksud validasi data; dan 4 mengupayakan peningkatan pengumpulan data dengan perpanjangan pengamatan agar data yang dihasilkan lebih signifikan dan valid.

H. Teknik Analisis Data

Agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif dan berkelanjutan Miles Huberman, 1984. Dalam model analisis interaktif ada tiga komponen utama analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi bekerja dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Sajian data ini disusun berdasarkan pokok-pokok yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti yang merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif prosesnya selalu berlangsung dalam bentuk siklus. Untuk memperjelas model analisis interaktif dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut. Gambar 2. Model analisis interaktif Data collection Data display Conclusion: drawing verifying Data reduction 57 Adapun rincian bentuk analisis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Reduksi Data Data-data yang diperoleh dari lapangan dicatat atau direkam dalam kaset tape recorder dalam bentuk deskriptif naratif, yaitu uraian data yang diperoleh di SD Tumbuh 1 Yogyakarta apa adanya tanpa ada komentar peneliti tentang rangkaian manajemen sarana dan prasarana pembelajaran pada sekolah inklusif dalam bentuk catatan-catatan kecil dan transkrip wawancara. 2. Penyajian Data Pada tahap ini disajikan data hasil temuan di lapangan dalam bentuk naratif, yaitu uraian tertulis tentang proses dan aktivitas manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di SD Tumbuh 1 Yogyakarta. 3. Penarikan simpulan verifikasi Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan upaya mencari makna dari komponen-komponen data yang disajikan dengan mencermati pola-pola, keteraturan, penjelasan konfigurasi dan hubungan sebab akibat. Dalam melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi tentang proses dan aktifitas manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di SD Tumbuh 1 Yogyakarta, selalu dilakukan peninjauan terhadap penyajian data dan catatan di lapangan melalui triangulasi sumber maupun metode. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN