Uji-t Data Prates dan Pascates Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek

65 Di samping itu, terdapat perbedaan pada kenaikan nilai rerata kelompok eksperimen yang diperoleh melalui penghitungan Gain Score. Gain score pada kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 22,28. 4. Hasil Pengujian Hipotesis Setelah analisis data dengan uji-t terselesaikan, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Berikut ini pengujian hipotesis yang didasarkan hasil uji-t.

a. Hasil Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah “Ada perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi pemodelan dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional pada siswa kelas X SMA ”. Hipotesis ini dinamakan dengan hipotesis alternatif H a . Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengubah H a menjadi H o Hipotesis nihil. Bunyi dari H o tersebut, yaitu “Tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi pemodelan dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional pada siswa kelas X SMA ”. Adanya perbedaan pembelajaran menulis teks cerita pendek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diketahui dengan melihat perbedaan nilai yang diperoleh pada saat pascates kedua kelompok. Rangkuman hasil uji-t nilai pascates kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 17. 66 Hasil analisis uji-t nilai pascates pembelajaran menulis teks cerita pendek kedua kelompok dengan bantuan program komputer SPSS 21.0 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,681 dengan df = 54 dan p sebesar 0,010 pada taraf kesalahan 0,05 5. Dikarenakan nilai p lebih kecil daripada taraf kesalahan 0,0100,05, maka perhitungan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. H o : Tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi pemodelan dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional pada siswa kelas X SMA, ditolak. H a : Ada perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi pemodelan dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional pada siswa kelas X SMA, diterima. b. Hasil Uji Hipotesis Kedua Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah “Strategi pemodelan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA ”. Hipotesis ini merupakan hipotesis alternatif H a . Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengubah H a menjadi H o Hipotesis nihil. Bunyi dari hipotesis tersebut adalah “Strategi pemodelan tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA ”. Perbedaan kemampuan menulis teks cerita pendek yang mendapat pembelajaran menulis teks cerita pendek menggunakan strategi pemodelan dapat 67 diketahui dengan mencari perbedaan nilai prates dan pascates kelompok eksperimen. Rangkuman hasil analisis uji-t data prates dan pascates kemampuan menulis teks cerita pendek kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 19. Hasil uji-t data prates dan pascates pembelajaran menulis teks cerita pendek kelompok eksperimen dengan bantuan program komputer SPSS versi 21.0 diperoleh t hitung t h adalah sebesar 21,916 dengan df 27. Skor t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 adalah sebesar 2,052. Hal itu menunjukkan bahwa skor t hitung lebih besar daripada skor t tabel t h =21,916 t tb =2,052. Di samping itu, terdapat kenaikan nilai rerata kelompok eksperimen yang diperoleh melalui penghitungan Gain Score. Gain score pada kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 22,28. Dikarenakan nilai p lebih kecil dari taraf kesalahan 0,05 0,0000,05, maka dari penghitungan uji-t tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan strategi pemodelan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. H o : Strategi pemodelan tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA, ditolak. H a : Strategi pemodelan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA, diterima.