Pengertian Cerpen Menulis Teks Cerita Pendek
16
Dapat ditarik kesimpulan bahwa latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas, sehingga latar sangat penting untuk memberikan kesan realistis
kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh- sungguh ada dan terjadi.
3 PlotAlur Plot atau alur cerita sebuah fiksi menyajikan peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian kepada pembaca tidak hanya dalam sifat kewaktuan atau temporalnya, tetapi juga dalam hubungan-hubungan yang sudah diperhitungkan
Sayuti, 2000: 30. Alur mengacu kepada rangkaian atau jalinan peristiwa dalam sebuah cerita. Alur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alur maju dan alur
mundur. Disebut alur maju apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita, sedangkan alur mundur kilas
balik terjadi apabila mengungkapkan peristiwa-peristiwa masa lalu yang ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
4 Penokohan Tokoh cerita, menurut Abrams via Nurgiyantoro 2010: 165 adalah
orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti
yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Setiap cerita mempunyai tokoh dan yang ditokohkan seperti dalam
kehidupan nyata karena pada dasarnya karya sastra merupakan tiruan dari kehidupan nyata. Tokoh dan penokohannya atau gambaran karakter tokoh tersebut
17
merupakan unsur tokoh yang penting dalam cerita. Tukan 2007: 68 menggambarkan watak tokoh antara lain melalui 1 penjelasan langsung dari
pengarang, seperti baik, sadis, sombong, 2 dialog antar tokoh, 3 tanggapan atau reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama, 4 pikiran-pikiran dalam hati
tokoh, 5 lingkungan di sekitar tokoh atau penampilan tokoh, 6 bentuk fisik tokoh, dan 6 tingkah laku, tindakan tokoh, atau reaksi tokoh terhadap suatu
masalah. 5 Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan posisi pengarang terhadap kisah yang dikarangnya, apakah pengarang tersebut pelaku, penonton, atau yang serba tahu.
Sayuti 2000: 157 menyatakan bahwa, untuk menceritakan suatu hal dalam fiksi, pengarang dapat memilih dari sudut mana ia akan menyajikan. Bisa saja
pengarang berdiri sebagai orang yang berada di luar cerita atau bisa saja pengarang mengambil peran serta dalam cerita itu.
Sudut pandang atau pusat pengisahan digunakan untuk menentukan arah pandang pengarang terhadap peristiwa-peristiwa di dalam cerita sehingga tercipta
suatu kesatuan cerita yang utuh. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya sudut pandang merupakan tujuan pengarang yang diambil
untuk melihat peristiwa dan kejadian dalam cerita. 6 Gaya Bahasa
Gaya merupakan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang pengarang. Gaya seorang pengarang tidak akan sama apabila dibandingkan