Pendidikan sebagai Suatu Sistem

16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan sebagai Suatu Sistem

Menurut Fuad Ihsan 2008: 110-114 “pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan”. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut: Umpan balik Gambar 1. Proses Pendidikan sebagai Sistem Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu antara lain, bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani. Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, atau metode mengajar dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan sekolah tertentu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1979 yang dikutip oleh Fuad Ihsan 2008: 110-112, menjelaskan pula bahwa “pendidikan merupakan suatu sistem yang Masukan Proses Usaha Pendidikan Keluaranhasil 17 mempunyai unsur-unsur tujuansasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, strukturjenjang, kurikulum dan peralatanfasilitas.” Selanjutnya dijelaskan bahwa setiap unsur dalam sistem pendidikan itu saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sistem pendidikan itu. oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan, setiap unsur pokok dalam sistem pendidikan harus mendapatkan perhatain dan pengembangan yang utama. Menurut Endang Soenarya 2000: 55 pendidikan sebagai suatu sistem bersifat terbuka. Pemecahan masalah tidak dapat secara tuntas dipecahkan oleh sistem pendidikan itu sendiri. Oleh sebab itu dalam pengelolaan sistem pendidikan, di perlukan suatu tim, dalam pengelolaan sistem pendidikan, yang diperlukan suatu tim yang sifatnya multidisipliner. Menurut Endang Soenarya 2000: 56 “sistem pendidikan merupakan sistem yang bersifat terbuka”. Sebagai sistem yang bersifat terbuka, sistem pendidikan di tandai oleh adanya struktur sistem pendidikan yang terdiri atas sistem pendidikan yang bersifat nasional khususnya di Indonesia; subsistem pendidikan terdiri atas pendidikan di sekolah dan di luar sekolah; komponen pendidikan yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi; subkomponen yang terdiri atas pendidikan umum, kejuruan, keagamaan dan pendidikan kedinasan; dimensi pendidikan terdiri atas peserta didik, tenaga pendidik, kurikulum, fasilitas, dan pembiayaan pendidikan; variabel pendidikan terdiri atas jumlah peserta didik, jumlah tenaga pendidik, isi pendidikan, prasarana dan sarana pendidikan serta 18 penanggung jawab pendidikan yang terdiri atas orang tua, masyarakat dan pemerintah. Sebagai suatu sistem terbuka, sistem pendidikan memiliki hubungan internal dan eksternal. Hubungan internal dalam sistem pendidikan ditandai dengan adanya hubungan yang bersifat suksesif antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya. Sedangkan hubungan eksternal di tandai dengan adanya interaksi, interelasi, dan interdefensi antara sistem pendidikan dengan sistem yang berada di luar sistem pendidikan. Sebagai sistem yang bersifat terbuka, sistem pendidikan berada dalam suatu lingkungan yang merupakan batas antara sistem pendidikan dengan sistem yang berada di luar pendidikan. Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan sebagai suatu sistem menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukaninput, unsur proses dan unsur keluaranhasil. Pendidikan sebagai suatu sistem bersifat terbuka. Sebagai sistem yang bersifat terbuka, sistem pendidikan ditandai oleh adanya struktur sistem pendidikan yang terdiri atas sistem pendidikan yang bersifat nasional khususnya di Indonesia; subsistem pendidikan, komponen pendidikan, subkomponen, dimensi pendidikan, dan variabel pendidikan. Sebagai suatu sistem terbuka, sistem pendidikan memiliki hubungan internal dan eksternal. Hubungan internal dalam sistem pendidikan ditandai dengan adanya hubungan yang bersifat suksesif antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya. Hubungan eksternal ditandai dengan adanya interaksi, interrelasi, dan interdenpensi antara sistem pendidikan dengan sistem yang berada di luar sistem pendidikan. 19

B. Konsep Sekolah Efektif

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 4 7

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 184

PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU PROSES PEMBELAJARAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 15 211

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119