Proses Penetapan RSBI SMP RSBI 1. Pengertian RSBI

62 bahwa Sekolah Bertaraf Internasional SBI adalah sekolah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan SNP yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu yang berasal dari negara anggota Organization for Economic Co-Operation and Development OECD atau negara maju lainnya. OECD adalah organisasi internasional yang tujuannya membantu pemerintahan negara anggotanya untuk menghadapi tantangan globalisasi ekonomi, sedangkan negara maju adalah negara yang tidak termasuk anggota OECD tetapi memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan tertentu. Sekolah yang telah memenuhi standar minimal Standar Nasional Pendidikan SNP diberikan pendampingan, pembimbingan, penguatan, dalam bentuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI. Jadi, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI merupakan tahapan bagi suatu sekolah yang memenuhi kriteria untuk dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa RSBI adalah tahapan sekolah yang memenuhi kriteria SNP dan bersifat sementara dalam kurun waktu selama pembinaan dan pada saat nantinya akan menjadi SBI.

2. Proses Penetapan RSBI

Menurut Maryono 2010: 53-55 sebagaimana lazimnya dalam penetapan sekolah sebagai SSN sebelumnya, maka penetapan sekolah untuk menjadi rintisan SBI juga melalui berbagai penahapan. Beberapa penahapan yang di lakukan oleh BNSP yang di kutip oleh Maryono 2010: 53-55, menetapkan sekolah menjadi rintisan SBI ini adalah sebagai berikut: 63 a. Merumuskan konsep tentang sistem penyelenggaraan SBI yang merupakan payung dari sistem penyelenggaraan SBI pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK. b. Mentapkan kriteria umum awal sebagai bahan seleksi untuk melaksanakan verifikasi ke lapangan. c. Menyusun panduan verifikasi, instrument verifikasi, panduan penilaian, dan perangkat lainnya sebagai bahan melaksanakan verifikasi ke lapangan. d. Menetapkan sekolah-sekolah yang akan di jadikan sasaran verifikasi. Kriteria yang di pergunakan adalah pertama, sekolah yang di tetapkan sebagai SSN pada tahun 2004 dan 2005; kedua, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi SSN tahun 2006; ketiga, sekolah-sekolah SSN yang memiliki ME dengan kualifikasi amat baik dan baik; keempat, di tetapkan di setiap kabupatenkota maksimal enam sekolah berdasarkan rangking nilai per kabupatenkota terdapat lebih dari satu sekolah koalisi maka di tetapkan pada sekolah koalisi yang negeri dan f dalam kondisi dan dengan pertimbangan tertentu, maka pemerintah pusat akan mempertimbangkan masukansaran dari daerah bersifat tidak mengikat dan tidak wajib. Dari berbagai kriteria tersebut, maka sebanyak 352 sekolah di tetapkan menjadi sasaran verifikasi calon rintisan SBI tahun 2006. e. Melaksanakan verifikasi ke lapangan dengan melibatkan berbagai unsur lembaga dan lainnya, yaitu dari perguruan tinggi, LPMP, dinas pendidikan propinsi dan kabupatenkota, pengawas, instruktur nasional dan dari beberapa direktorat di Departemen Pendidikan Nasional. 64 f. Melaksanakan analisis hasil verifikasi. Dari hasil analisis ini kemudian di hasilkan nilai tiap sekolah, baik berdasarkan rangking nilai maupun kelompok per propinsi atau kabupatenkota, pengawas instruktur nasional dan dari beberapa direktorat di Departemen Pendidikan Nasional. g. Melaksanakan analisis hasil verifikasi. Dari hasil analisis ini kemudian di hasilkan nilai tiap sekolah, baik berdasarkan rangking nilai maupun kelompok perpropinsi atau kabupatenkota. h. Menetapkan sekolah sebagai rintisan SBI sebanyak 100 sekolah. Ketentuan atau kriteria khusus yang di pergunakan dalam penetapan ini adalah pertama, berdasarkan rangking nilai. Kedua, tiap kabupatenkota maksimal satu sekolah. Ketiga, khusus untuk kabupatenkota yang ada di sekolah koalisinya di tetapkan maksimal dua sekolah. Keempat, sekolah k0alisi tidak harus masuk menjadi sekolah rintisan SBI apabila nilai hasil verifikasi tidak masuk standar yang di tetapkan di bawah rangking 100. i. Melaksanakan workshop sosialisasi SBI bagi dinas pendidikan propinsi dan kabupatenkota, dan di lanjutkan dengan workshop bagi sekolah rintisan SBI. Peserta workshop dari tiap sekolah di tetapkan dari unsur; kepala sekolah, ketua komite sekolah, guru Bahasa Inggris 1 orang, guru Matematika 1 orang, guru IPA-Biologi 1 orang, guru IPA-Fisika 1 orang dan guru TIK 1 orang. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa penahapan calon RSBI merupakan proses seleksi yang cukup ketat, sehingga tidak semua sekolah dapat mengajukan diri menjadi calon RSBI. 65

3. Karakteristik SBI

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 4 7

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 184

PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU PROSES PEMBELAJARAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 15 211

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119