Konsep Sekolah Efektif TINJAUAN PUSTAKA

19

B. Konsep Sekolah Efektif

Menurut Aan Komariah dan Cepi Triatna 2005: 33-36 “Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasarantujuan kuantitas, kualitas, dan waktu telah dicapai”. Dalam bentuk persamaan, efektivitas adalah sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan. Sekolah efektif menunjukan kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan. Abin 1999 yang dikutip oleh Aan Komariah dan Cepi Triatna 2005: 34, menegaskan bahwa efektivitas sekolah pada dasarnya menunjukan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai berupa achievements atau observed output dengan hasil yang diharapkan. Prestasi menjadi tujuan sekolah. Sekolah efektif adalah sekolah yang membuat prestasi, tidak saja pada siswa, tetapi pada semua komponen yang melingkupinya. Namun indikator yang paling dominan adalah prestasi siswa sesuai dengan filosofi sekolah sebagai tempat belajar terbaik. Prestasi seperti apa yang diinginkan sekolah pada setiap komponen terlebih dahulu ditetapkan tujuan pada masing-masing komponen yang bisa disebut sasaran atau target. Dengan demikian, sekolah efektif adalah sekolah yang dapat mencapai target, dalam hal ini berupa prestasi. Efektivitas sekolah terkait pula dengan kualitas. Kualitas adalah gambaran dan karakterisitik menyeluruh dari lulusan yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Misalnya nilai ujian akhir, prestasi olahraga, prestasi karya tulis ilmiah, dan prestasi pentas seni. Kualitas terkait dengan prestasi dan prestasi belajar siswa diidentifiksi bukan hanya unggul dalam kecerdasan atau kemampuan akademik, tetapi dimensi lain yang menjadi prasyarat kehidupan, 20 yaitu dimensi sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Cheng 1996 yang dikutip oleh Aan Komariah dan Cepi Triatna 2005: 35, mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang memiliki kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal kepada siswa agar dapat melakukan efektivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi sosial kemanusiaan adalah sekolah sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Fungsi politis adalah sekolah sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.fungsi budaya sekolah adalah media untuk melakukan transmisi dan transformasi budaya. Adapun fungsi pendidikan adalah sekolah sebagai wahana untuk pendewasaan dan pembentukan kepribadian siswa. Efektivitas sekolah menunjukan adanya proses perekayasaan berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran di sekolah secara optimal. Efektivitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kompetensi. Pada sekolah efektif, seluruh siswa tidak hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar yang dapat mengembangkan diri, siswa yang memiliki kemampuan intelektualitas yang biasa pun dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin, apalagi jika dibandingkan 21 dengan kondisi awal ketika mereka baru memasuki sekolah. Harapan ini sedikit berbeda dengan kenyataan yang memfokuskan efektivitas sekolah pada penguasaan kemampuan intelektual yang tercermin dari hasil nilai Ujian Akhir Nasional UAN, yang hanya menilai aspek intelektualitas, tanpa dapat mengukur hasil belajar siswa dalam kepribadian secara utuh. Sangat disadari bahwa hasil pendidikan tidak hanya ditujukan pada aspek kongnitif saja, tetapi aspek yang membentuk kepribadian utuh pun merupakan kompetensi yang harus dimiliki siswa. siswa yang memiliki kepekaan sosial, empati terhadap orang lain, memiliki kepercayaan diri yang bagus, tenggang rasa, setia kawan, sabar, ikhlas, kreatif, dan sifat-sifat baik lainnya, sangat diharapkan di miliki siswa sebagai tumpuan harapan. Komponen-komponen sekolah yang menjadi fokus pemberdayaan dapat di pahami dengan pendekatan sekolah sebagai suatu sistem yaitu terdiri dari input, proses, ouput dan outcome. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu prestasi sekolah, terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang di persyaratkan di dalam belajar. C. Ciri-Ciri dan Indikator Sekolah Efektif Menurut Aan Komariah dan Cepi Triatna 2005: 38-39 ciri-ciri sekolah efektif ditentukan oleh adanya indikator-indikator yang diperlukan dalam menentukan keberhasilan sekolah. 22 Tabel 1.Ciri-Ciri Sekolah Efektif Ciri-ciri Indikator Adanya iklim yang positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar Sekolah:  Rapi, bersih, dan aman secara fisik  Dipelihara secara baik  Memberi penghargaan kepada yang berprestasi  Memberi penguatan terhadap perilaku positif siswa Siswa:  Menaati peraturan sekolah dan aturan pemerintah daerah Menjalankan tugaskewajiban tepat waktu Kemajuan siswa sering dimonitor Guru memberi siswa:  Tugas yang tepat  Umpan balik secara cepatsegera  Kemampuan berpartisipasi dikelas secara optimal Penilaian hasil belajar dari berbagai segi Menekankan kepada keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan aktivitas yang esensial Siswa:  Melakukan hal terbaik untuk mencapai hasil belajar yang optimal, baik yang bersifat akademis maupun non akademis  Memperoleh keterampilan yang esensial Guru: Menerima bahan yang memadai untuk mengajarkan keterampilan yang esensial Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa karakteristik sekolah efektif yang diaplikasikan ke dalam sumber daya pendidikan agar proses pengelolaan pendidikan sekolah efektif dapat terencana dengan baik dan tertata rapi, 23 sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal dan tentu saja dapat menghasilkan output pendidikan dan bisa dipertanggungjawabkan. Mengingat sumber daya pendidikan sekolah efektif yang begitu luas maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian dilihat dari sumber daya manusia pendidikan pada aspek peserta didiksiswa.

D. Kinerja Siswa

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 4 7

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 184

PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU PROSES PEMBELAJARAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 15 211

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119