70
F. Hubungan Kinerja Siswa dengan Tuntutan RSBI
Menurut Moedjiarto 2001: 62 hubungan kinerja siswa dengan tuntutan RSBI meliputi 1 keaktifan siswa harus di tuntut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
sekolah. 2 siswa harus bertanya untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam terhadap pelajaran di sekolah. Budaya bertanya ini senantiasa terdapat di dalam kelas,
manakala jam pelajaran sedang berlangsung. Kepada siswa, guru memberikan kesempatan berdiskusi seluas-luasnya untuk meningkatkan pemahaman pelajarannya.
3 siswa harus aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler antara lain; sepak bola, bola voly, pencak silat, bola basket, seni suara, seni tari, seni lukis dan sebagainya. Bila
terdapat bakat yang tidak dapat tersalurkan, maka siswa di beri kesempatan untuk mengembangkan dan menambah kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat
masing-masing. Menurut Zainal Aqib 2010: 43 hubungan kinerja siswa dengan tuntutan RSBI
meliputi 1 siswa harus mengikuti kegiatan IMTAQ. 2 siswa harus memiliki kreativitas dalam bidang olahraga, kesenian, keterampilan. 3 siswa harus mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Remaja LKIR. 4 siswa harus mengikuti Lomba Penelitian Ilmiah Remaja LPIR. 5 siswa harus mengikuti matematika, biologi, fisika. 6
siswa harus mengikuti lomba mengarang dalam bahasa Indonesia. 7 siswa harus mengikuti lomba berpidato dalam berbahasa inggris. 8 siswa harus mencegah
penyalahgunaan narkoba dan pembangunan karakter bangsa.
71
G. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI ini pernah dilakukan oleh Muji Rahayu pada tahun 2010 dengan judul Kultur Sekolah
dan Kinerja Siswa di SMP N 1 Sleman. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa 1, gambaran kultur SMPN 1 Sleman, yang berisi tentang a, komponen kultur yang
tercermin dalam keyakinan di SMPN 1 Sleman i, penyelenggaraan pelajaran agama di sekolah, ii, penyelenggaraan kegiatan keagamaan bersama, iii, penyelenggaraan
kegiatan rutin sebagai ajang adu prestasi dan kreativitas siswa, iv, berbagai bentuk kegiatan intra maupun ekstrakurikuler meliputi pleton inti, basket, sepakbola, voly,
tapak suci, tata boga, mersing band, seni musik, karawitan, batik, bulutangkis, melukis, kiro’ah, jurnalistik, tenis meja dan lainnya, v, pemberian penghargaan
kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik, olahraga, seni, dan kegiatan ekstrakurikuler, b, komponen kultur yang tercermin dalam nilai-nilai di SMPN 1
Sleman i, ketaatan siswa melaksanakan tata tertib sekolah, ii, interaksi sosial warga SMPN 1 Sleman yang terjalin baik dalam hubungan sosial dan kekeluargaan,
kebersamaan dan keakraban antar warga dalam kepedulian satu tahapan yang lain dalam keseharian di sekolah, iii, rasa bangga siswa terhadap SMPN 1 Sleman, iv,
koordinasi dan evaluasi antar kepala sekolah dengan guru, orangtua, dan komite sekolah, komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu lulusan dan pelayanan
kepada segenap warga sekolah, v, pola kepemimpinan yang partisipatif, transparasi, akuntabilitasi, demokrasi yang memungkinkan seluruh warga sekolah di libatkan
dalam setiap pembuatan program sekolah dan pelaksanaan kegiatan sekolah. 2,
72
bukti pengaruh kultur sekolah SMPN 1 Sleman a, bukti terhadap kinerja siswa bidang akademik adalah rata-rata tingkat ketidakhadiran dan pelanggaran siswa hanya
9,50, prestasi akademik baik nilai UAN maupun perlombaan akademik di tingkat regional maupun nasional, dan tingkat partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar, pengakuan masyarakat terhadap kinerja sekolah dan kebanggaan jika menjadi siswa SMPN 1 Sleman, b, bukti terhadap kinerja siswa bidang non
akademik adalah interaksi sosial, saling menghargai, kesadaran akan kebersihan dan kenyaman berprestasi dalam bidang non akademik baik regional maupun nasional.
3, peranan kultur sekolah SMPN 1 Sleman a, peranan terhadap kinerja siswa dalam bidang akademik adalah menciptakan suatu karakter siswa yang mampu
berjuang, pantang menyerah, memiliki mental kuat, disiplin yang terlihat pada saat kompetisi-kompetisi yang di ikuti di mana siswa berhasil mendapatkan prestasi dan
memiliki keinginan untuk maju dan berkembang yang terlihat pada kegemaran siswa dalam membaca, antusias siswa mengikuti proses belajar mengajar dan terhadap
teknologi informasi. Dengan karakter tersebut, kinerja siswa dapat terus meningkat sehingga prestasi-prestasi di bidang akademik terutama nilai ujian nasional di atas
7,80 yang di peroleh tahun ajaran sebelumnya dapat di pertahankan, b, peranan terhadap kinerja siswa dalam bidang non akademik adalah karakter siswa yang
mampu berjuang, pantang menyerah, memiliki mental yang kuat dan disilin sehingga siswa mampu berjuang maksimal dalam setiap perlombaan yang di hadapi dan
berprestasi baik regional maupun nasional, pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi dalam bidang olahraga dan seni, serta memberikan fasilitas berupa
73
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler di bidang non akademik seperti olahraga, pleton inti, drumband, dan lainnya dapat mempertahankan prestasi-prestasi yang
pernah di peroleh. Penelitian tentang bidang kesiswaan ini pernah di lakukan oleh Ana Mumpuni
pada tahun 1999 dengan judul Tingkat Partisipasi Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Umum Swasta Status Di Akui dan Terdaftar
Se-Kota Madya Yogyakarta. Hasil penelitannya menunjukan bahwa tingkat partisipasi siswa rerata dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler tergolong
kategori sedang skor 1,86 dari 3,00, a, banyaknya siswa yang berpartisipasi dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan kategori tinggi mencapai 30,77, b,
kategori sedang mencapai 52,56, c, kategori rendah sebanyak 16,67. Tingkat partisipasi siswa rerata dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tergolong
kategori tinggi skor 2,41 dari 3,00, a, banyaknya siswa yang berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan kategori tinggi mencapai 53,84, b,
kategori sedang mencapai 33,33, c, kategori rendah mencapai 12,83. Tingkat partisipasi siswa rerata dalam evaluasi kegiatan ekstrakurikuler tergolong kategori
sedang 1,83 dari 3,00, a, banyaknya siswa yang berpartisipasi dalam evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dengan kategori tinggi mencapai 33,34, b, kategori
sedang mencapai 50,00, c, kategori rendah mencapai 16,66. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa peneliti melakukan
penelitian pada Efektivitas Kinerja Siswa SMPN RSBI Di Kota Yogyakarta di lihat dari kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, prestasi akademik dan prestasi
74
non akademik.
H. Kerangka Pikir