commit to user
BAB II
PERAN PEMKOT TERHADAP PARIWISATA
KOTA SURAKARTA
A. Kepariwisataan Kota Surakarta
Predikat Kota Surakarta sebagai kota budaya, memang tidak akan pernah pudar karena memiliki Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang
menjadi jantung budaya dan tradisi jawa di Jawa Tengah. Perjalanan sejarah Kota Surakarta sangat dipengaruhi oleh budaya dari kedua keraton dan budaya sebagai
kota dagang. Surakarta juga terkenal sebagai kota dagang dengan salah satunya ditandai perkembangan Pasar Gedhe, pasar tradisional yang terkenal di Kota
Surakarta. Berbagai bangunan dan situs bersejarah khususnya Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Benteng Vastenburg dan Pasar Gedhe adalah
saksi hidup sejarah kota yang membentuk warisan budaya benda Kota Surakarta.
Kota Surakarta dengan beraneka ragam warisan budayanya mampu mendorong upaya pelestarian atas seluruh adat istiadat dan tradisi jawa. Dengan
banyaknya warisan budaya bukan beban kultural, melainkan sumber inspirasi lahirnya karya-karya baru sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.
Keris, batik, gamelan, maupun wayang adalah contoh karya yang dibuat oleh leluhur dengan mengedepankan proses panjang. Semua karya tersebut dapat
dijadikan sebuah identitas pariwisata Kota Surakarta yang berbudaya.
22
commit to user
Pada Oktober 2008, di Kota Surakarta diadakan acara bergengsi wisata yaitu World Heritage Cities Conference and Expo yang merupakan pengakuan dunia
terhadap nilai historis dan kultural Kota Surakarta dan momentum bagi masyarakat tentang pentingnya kelestarian kawasan budaya sebagai identitas kota.
Sekarang Kota Surakarta menjadi kota modern, konsekuensi logis dari perubahan pembangunan kota. Masalah utama yang dihadapi adalah menjaga identitas kota,
pembangunan kota modern tidak berarti merusak kawasan budaya atau mengalih fungsikan situs budaya menjadi kegiatan yang tidak relevan dengan fungsinya
tetapi lebih pada mengembangkan budaya agar dapat diterima di era modern.
Surakarta juga adalah salah satu dari sejumlah kota di Indonesia yang dibangun berdasarkan konsep penataan kota pariwisata modern. Railway dan
transportasi khusus wisata, berbagai taman kota, kota satelit, apartement, hotel, wisata kuliner, bandara yang menghubungkan perjalanan internasional adalah
sebagian dari elemen urban modern Kota Surakarta. Kota Surakarta mulai melebarkan sayap di pariwisata dengan diadakannya beberapa event besar
bertema budaya dan yaitu mulai dari Solo Batik Carnival, Solo International Ethnic Music, Solo International Performing Art, Boyong Kedaton, dan juga
event pariwisata seperti Bengawan Travel Mart dan World Heritage Cities. Bahkan di tahun 2011, Kota Surakarta membuat Calendar of Cultural Event Solo
2011 yang berisi tentang acara – acara kebudayaan yang akan berlangsung selama
tahun 2011 di Kota Surakarta. Penyusunan agenda tahunan ini berdasarkan tanggal dan bulan dalam satu tahun sehingga memudahkan wisatawan untuk
menyesuaikan dengan waktu liburan yang dimiliki selama satu tahun nanti disertai juga dengan peta Kota Surakarta. Ini membuktikan pariwisata Kota Surakarta
commit to user
sudah siap
bersaing dengan
pariwisata kota
lainnya. Arswendo
Atmowiloto,2008:39-40.
B. Obyek Dan Sarana Pariwisata Kota Surakarta