commit to user 109
lintas diarea tersebut agar tidak menimbulkan kemacetan. Observasi: Gladag Langen Bogan, 21 Maret 2011
Kesembilan, dari penarikan retribusi Rp.15.000 malam dari 37 pedagang di Galabo, Disperindag belum dapat menarik keuntungan untuk menjadi pendapatan
daerah. Pendapatan dari hasil retribusi baru mampu menutupi biaya operasional Galabo, seperti membayar listrik, air, tenaga kebersihan, dan tenaga lain.
Sementara pendapatan yang diandalkan dari Galabo adalah pungutan pajak yang dibebankan pada setiap pedagang yang dilakukan oleh dinas pengelolaan,
pendapatan keuangan daerah dan asset DPPKA sebesar 10 dari omset penjualan setiap pedagang per malam, hanya sedikit dan pedagang juga tidak
transparan. Untuk lebih mengoptimalkan Galabo sebagai penunjang pariwisata, serta sumber pendapatan daerah, perlu banyak pembenahan agar dapat memberi
kontribusi untuk pendapatan daerah juga. Wawancara : Atmanto Setyo Budiono selaku Ketua Paguyuban Pedagang Galabo, 23 April 2011
Beberapa kelemahan tersebut untuk mengetahui seberapa besar peran Pemkot Surakarta mengkaji permasalahan yang timbul di Galabo dan selanjutnya untuk
dibenahi. Peran pengelola swasta juga dibutuhkan dalam bekerjasama secara profesional dalam mengelola dan membantu pengembangan Galabo kedepan.
3. Opportunity Peluang
Opportunity adalah peluang obyek wisata untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi
– inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk
– produk yang berkualitas dipasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang pedagang hasilkan. Peluang yang
Galabo miliki juga dapat dilihat dari beberapa penghargaan yang pernah dilakukan di Kota Surakarta.
commit to user 110
Terkait kepariwisataan Kota Surakarta di tahun 2008, yaitu sukses menggelar World Heritage Cities Conference and Expo atau WHCCE 25-28 Oktober 2008.
Bahkan Kota Surakarta menjadi tuan rumah juga untuk Solo International Ethnic Music SIEM pada 28 Oktober - 1 November 2008. Di akhir tahun 2010 Solo juga
menggelar International Keroncong Festival IKF pada 5 - 6 Desember 2010. Semua event tersebut menjadi semangat untuk memacu daya jual pariwisata Kota
Surakarta pada khususnya dan Jawa Tengah. Berita tentang kondisi tidak berkembangnya Galabo haruslah dipikirkan sebagai
tantangan untuk mengembalikan potensi wisata kuliner di Galabo, juga wisata Kota Surakarta yang lain. Hal tersebut sebenarnya sangat dimungkinkan karena semua
infrastruktur yang ada sangat mendukung terhadap semua harapan tersebut. Harapan terhadap perkembangan Galabo tidak bisa terlepas dari fakta yang
berkembang bahwa Kota Surakarta dalam tiga tahun terakhir yang menerima berita buruk seputar pencurian arca dari Museum Radya Pustaka. Selain itu, konflik cagar
budaya misal kasus Benteng Vastenburg dan Sriwedari juga tidak berkembangnya Galabo menjadi kabar buruk mengenai Kota Surakarta. Oleh karena itu, semua
event yang sukses digelar di Kota Surakarta harus memberi kabar baik untuk memacu nilai jual kepariwisataan Kota Surakarta .
Keberhasilan ini pada akhirnya akan dapat menyerap banyak tenaga kerja karena mata rantai dari industri terkait di sektor pariwisata sangat kompleks dan
termasuk padat karya. Artinya, hal tersebut mampu menjadi katup pengaman atas maraknya Pemutusan Hubungan Kerja PHK saat ini. Di sisi lain, komitmen
pemerintah memacu ekonomi kreatif pada dasarnya juga tak bisa lepas dari kiprah pariwisata karena memang sektor tersebut banyak memungkinkan tumbuhnya
ekonomi kreatif.
commit to user 111
Terlepas dari masalah keadaan Galabo sekarang, yang jelas Kota Surakarta telah dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata dengan berbagai atraksi wisata,
mulai wisata budaya, wisata alam dan juga wisata kulinernya. Salah satu upaya memacu dan membangun pariwisata Galabo, misalnya dengan menetapkan
pencitraan diri. Meski demikian komitmen pencitraan itu bukanlah persoalan mudah karena membutuhkan berbagai agenda pembenahan sektoral maupun
lintas sektoral. Oleh karena itu, perlu kajian mendalam agar wisata kuliner yang terkemas dalam Galabo bisa lebih kembali diramaikan pengunjung. Wawancara :
Eko Prajudhy Noor Ali, selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21 Maret 2011
4. Threat Ancaman