Pengembangan Yang Telah Dilakukan Pemkot Surakarta 2008 – 2010

commit to user 113 alam seperti hujan memang tidak dapat diduga, maka dari itu harus ada pemikiran mengenai kenyamanan pengunjung oleh pihak pengelola agar pengunjung tidak merasa kecewa. Karena prinsip kepuasan pelanggan dapat menjadikan suatu jasa akan diminati untuk didatangi kembali.

G. Manajemen Pengembangan Gladag Langen Bogan

1. Pengembangan Yang Telah Dilakukan Pemkot Surakarta 2008 – 2010

Walikota Surakarta membuat pemerintahan Kota Surakarta dengan gaya entrepreneur pengusaha . Apa yang dilakukan Joko Widodo tak lepas dari latar belakang dirinya yang pernah menjadi Dirut PT.Rakabu, sebuah perusahaan mebel ekspor. PT.Rakabu adalah sebuah perusahaan yang cikal bakalnya bermodal dari bawah. Dimulai dari 23 pekerja hingga sekarang mencapai ribuan. Tangan dingin Joko Widodo mengubah bisnis yang dimulai dari kelas perajin menjadi kelas usaha berskala internasional. Pengalaman tersebut rupanya yang diterapkan Walikota Surakarta tersebut untuk menjual Kota Surakarta. Joko Widodo melakukan pembenahan mulai dari sektor bisnis ritel kelas kaki lima sampai dengan tingkatan ruko, supermarket hingga mal. Terlihat berbeda yang dilakukan Pemkot Surakarta pada masa – masa sebelumnya. Suara Merdeka , 26 April 2008 , Artikel “Walikota Dengan Gaya Entrepreneur” Pengembangan yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta untuk sektor pariwisata juga lebih gencar dilakukan, melihat potensi Kota Surakarta yang memiliki dua istana dan berbagai obyek wisata budaya, sejarah dan kuliner. commit to user 114 Selama dua tahun Galabo sudah menjadi ikon kuliner Kota Surakarta dan sudah selayaknya dipertahankan eksistensinya. Galabo dikelola oleh Pemkot Kota Surakarta dan pengelola lapangan oleh masyarakat sekitar. Sangat disayangkan apabila kuliner khas Kota Surakarta tersebut nantinya tidak lagi diminati masyarakat Kota Surakarta dan perlahan hilang tanpa jejak. Sindo, 14 Januari 2011, “Pariwisata Solo Gencar Dikembangkan” Semakin hari semakin banyak restoran – restoran cepat saji yang menghidangkan makanan – makanan ala Barat dan Eropa, Coffee Shop, café dan kedai – kedai penyedia makanan khas daerah lain yang mulai menjamur di Kota Surakarta. Bukan tidak mungkin masyarakat Kota Surakarta akan lebih memilih kuliner pendatang dari pada kuliner lokal karena keunikan makanan tersebut yang tidak bisa ditemukan pada makanan Kota Surakarta. Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Surakarta untuk mempertahankan kuliner khas dengan memperbaiki dan membenahi Gladag Langen Bogan atau yang lebih dikenal dengan istilah Galabo sebagai pusat wisata kuliner Kota Surakarta adalah melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Gladag Langen Bogan memiliki arena ruang terbuka berlokasi di sebelah timur bundaran Gladag tepatnya di Jl. Mayor Sunaryo depan Beteng Trade Centre dan Pusat Grosir Solo dan berbatasan dengan situs bersejarah beteng Vastenburg ini, di malam hari disulap oleh Pemkot Surakarta menjadi areal terbuka tempat berkumpulnya aneka macam kuliner khas Kota Surakarta. Namun sayangnya pemilihan konsep outdoor atau ruang terbuka kurang begitu menguntungkan di musim hujan. commit to user 115 Pada awal keberadaan Galabo, tempat ini sempat menjadi sasaran bagi warga Kota Surakarta sendiri maupun para wisatawan untuk berwisata kuliner. Namun semakin lama Galabo semakin sepi pengunjung. Oleh karena itu, pusat wisata kuliner tersebut akan dikelola secara profesional. Para pedagang diharapkan selalu mengedepankan cita rasa dan pelayanan. Segencar apapun promosi dilakukan, atau sehebat apapun atraksi sebagai daya dukung ditampilkan, sepanjang tak didukung faktor utama berupa cita rasa makanan, pengembangan wisata kuliner tidak bisa maksimal. Selain itu pengunjung juga diharapkan untuk berperan aktif, misalnya dengan turut menjaga kebersihan. Karena selain cita rasa, kebersihan dan kenyaman bagi pengunjung sangat berpengaruh besar terhadap minat masyarakat. Semua masyarakat tentu berharap agar Gladag Langen Bogan membuat kehidupan malam Kota Surakarta menjadi lebih ramai dan menyenangkan. Sejumlah pengembangan yang telah dilakukan oleh pengelola Galabo selama tahun 2008 – 2010 salah satunya dengan menambahkan toilet umum yang awalnya belum ada saat pembukaannya. Toilet diharapkan memberi kenyamanan pada pengunjung agar lebih lama berada di Galabo. Kedua, penambahan wastafel yang berada di sepanjang jalan didepan pedagang, yang dapat digunakan pengunjung untuk mencuci tangan setelah menikmati makanan yang dipesan di Galabo. Pemkot Surakarta sangat memikirkan kenyamanan pengunjung dimulai dari penambahan fasilitas dan kebersihan areal jalan. Wawancara : Eko Prajudhy Noor Ali,selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21 Maret 2011 commit to user 116 Kemudian yang ketiga, salah satu pembenahan yang dimulai dengan pencopotan spanduk, pamflet, maupun papan nama yang sengaja ditempel diselter oleh pedagang kaki lima PKL yang beroperasi disiang hari. Dinas Pengelolaan Pasar DPP bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP Pemerintah Kota Pemkot Solo membersihkan selter milik pedagang Gladak Langen Bogan Galabo. Keberadaan spanduk maupun papan nama yang menempel pada selter tersebut menimbulkan kesan kumuh. Langkah penertiban tersebut merupakan tindak lanjut dari keluhan warga akan kesan kumuh yang muncul di kawasan Galabo pada siang hari. Wawancara : Eko Prajudhy Noor Ali, selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21 Maret 2011

2. Rencana Pengembangan Pemkot Surakarta 2011 – Kedepan