commit to user
acara Solo Batik Carnival. Gladag Langen Bogan adalah arena kuliner yang hanya buka pada malam hari, berlokasi di sebelah timur bundaran Gladag tepatnya di Jl.
Mayor Sunaryo depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Sebelah utara berbatasan dengan situs bersejarah Benteng Vastenburg. Dengan lokasi yang
strategis dan mudah dijangkau, Galabo sangat ramai dikunjungi penikmat kuliner.
Di Galabo terdapat 37 stan dari berbagai pedagang makanan, baik yang makanan bernuansa tradisional maupun modern. Galabo merupakan satu-satunya
tempat wisata yang sengaja dibangun dan khusus diperuntukan untuk menyajikan suguhan kuliner khas Kota Surakarta dengan suasana berbeda dengan tempat
makan lainn karena dibuka pada malam hari dan dengan menutup akses jalan utama Jl.Mayor Sunaryo. Penulis sangat ingin mengetahui mengenai potensi dan
pengembangan Galabo terutama dalam hal pengelolaan, pembangunan dan pembenahan Galabo. Oleh karena itu penulis mengangkat judul
“ Manajemen Pengembangan Wisata Kuliner di Gladag Langen Bogan Surakarta
”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dimaksudkan sebagai usaha guna memfokuskan penelitian yang akan dilakukan hingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dari
uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan yaitu:
1. Bagaimana latar belakang wisata kuliner Gladag Langen Bogan?
2. Bagaimana potensi wisata kuliner Gladag Langen Bogan?
commit to user
3. Bagaimana persepsi pengunjung mengenai wisata kuliner Gladag Langen
Bogan? 4.
Bagaimana pengembangan wisata kuliner Gladag Langen Bogan?
C. Tujuan Penelitian
Sejauh mana penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau menjadi tujuan penelitian. Dengan kata lain tujuan penelitian
adalah untuk memperjelas dan menghindari terjadinya kesimpangsiuran. Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Untuk memberi gambaran yang lebih luas mengenai destinasi pariwisata baru
di Kota Surakarta berupa wisata kuliner Gladag Langen Bogan. 2.
Untuk mengetahui keunggulan yang dimiliki wisata kuliner di Gladag Langen Bogan.
3. Untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik pengunjung di Gladag
Langen Bogan. 4.
Untuk mengetahui manajemen pengelolaan, pemasaran dan pengembangan Gladag Langen Bogan.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
commit to user
1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan khusus dalam Manajemen Obyek dan
Atraksi Wisata. 2.
Sebagai masukan bagi Pemkot Surakarta dan pihak pengelola Gladag Langen Bogan yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Surakarta dalam mengelola, memasarkan dan mengembangkan Gladag Langen Bogan.
E. Kajian Pustaka
1. Kepariwisataan
a. Pengertian Kepariwisataan
Kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendalaman orang-orang asing serta
penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendalaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat
sementara itu. Oka A Yoeti, 1987 : 106
Seorang ahli ekonomi bangsa Austria, Herman V. Schulalard, di tahun 1910 telah memberikan batasan dibidang pariwisata yaitu
“kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung
berhubungan dengan masuknya, adanya pendalaman dan bergeraknya
commit to user
orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau negara. ” Oka A
Yoeti, 1987 : 105.
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh
faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan
faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta
informasi dan promosi
. Oka A Yoeti, 1997:194.
b. Pengertian Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti tahun 1987 dalam bukunya “Pengantar Ilmu
Pariwisata menyebutkan :
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat
lain dengan maksud bukan untuk berusaha business atau mencari nafkah di tempat yang dlkunjungi, tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Oka A
Yoeti,1987:34 Menurut Saleh Wahab bangsa Mesir dalam bukunya yang
berjudul An Introduction of Tourism Theory Oka A Yoeti, 1987 : 106 mengemukakan bahwa parwisata itu adalah suatu akilfitas manusia yang
dilakukan secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang dalam suatu negara itu sendiri maupun diluar negeri,
meliputi pendalaman orang-orang dan daerah lain untuk sementara waktu
commit to user
dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialamnya di tempat memperoleh pekerjaan tetap.
Menurut A.J. Burkart, pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar
tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan- kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.Hunziger,
Krapf, 1999:14 Menurut Hunziger dan Krapf dari Swiss dalam buku “Grundriss
Der Allgemeinen Femderverkehrslehre”
,
menyatakan pariwisata adalah keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya
orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting Major Activity yang memberi keuntungan
yang bersifat permanen maupun sementara. Hunziger, Krapf, 1999:23 Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara
sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri diluar negeri, meliputi pendiaman orang-
orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap. Oka A Yoeti,1987:116 .
c. Pengertian Wisata
Didasarkan pada ketentuan WATA World Association of Travel Agent, wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang
diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya
commit to user
antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri. Soetomo,1994:25.
d. Pengertian Wisatawan
Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara karena alasan yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal
setidak-tidaknya 24 Jam dan selama-lamanya 6 Bulan dalam tahun yang sama. Soetomo,1994:26.
Dalam pengertian ini wisatawan dibedakan berdasarkan waktu dan tujuan yang disebut wisatawan adalah orang-orang yang berkunjung
setidaknya 24 dan yang datang berdasarakan motivasi mengisi waktu senggang seperti bersenang, berlibur, untuk kesehatan, studi, keperluan
agama, dan olahraga, serta bisnis, keluarga, peurtusan, dan pertemuan- pertemuan. Soetomo,1994:27.
Ekskurionis adalah pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjungi tanpa bermalam. Pengertian ini paling banyak
digunakan karena pembedanya tegas sehingga mudah dipahami antara pengunjung yang bisa disebut wisatawan, dan pengunjung yang hanya
ekskurisionis saja.Soetomo,1994:27.
2. Pengertian Wisata Minat Khusus
commit to user
Pengertian wisata minat khusus menurut Hall Weiler adalah sebagai
berikut :
Suatu bentuk perjalanan wisata dimana wisatawan mengunjungi suatu tempat, karena memiliki minat atau tujuan khusus mengenai sesuatu
jenis obyek atau kegiatan yang dapat ditemui atau dilakukan di lokasi daerah tujuan wisata tempat yang menarik dari aspek lingkungan
fisik, sosial dan budayanya. Wisata aktif, dimana wisatawan terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan fisik termasuk
aspek fenomena kebumiangeologi atau lingkungan komunitassosial budaya yang dikunjunginya. Hall,Weiler,1982:132
Usaha daya tarik wisata minat khusus antara lain :
a. Wisata Olahraga
b. Wisata Kuliner
c. Wisata Religius
d. Agrowisata
e. Wisata Goa
f. Wisata Belanja
g. Ekowisata
h. Wisata Kesehatan
3. Pengertian Wisata Kuliner
commit to user
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata . Oka A Yoeti, 1987 : 107
Kuliner adalah hasil olahan berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan dan minuman. Setiap daerah memiliki citarasa makanan tersendiri,
maka dari itu setiap daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda. Kemasan kreatif untuk kuliner adalah tantangan yang sangat menarik. Apalagi Indonesia
sangat kaya dengan resep kuliner khas yang secara turun temurun diwariskan dalam setiap keluarga. Setiap daerah juga memiliki nama masakan yang berbeda.
Sehingga wisata kuliner dapat diartikan sebagai jenis wisata minat khusus yang menitik beratkan pada kegiatan perjalanan untuk menikmati kuliner atau makanan
sehingga mendapatkan kepuasan.www.abiyanto.com
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga
makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu, membutuhkan pengolahan yang serba enak.Juwana,2009:67.
Kuliner adalah salah satu subjek pembicaraan yang selalu hangat dan menarik di kalangan manapun. Bahkan, di mana-mana saat ini bisnis kuliner semakin
menjamur mengikuti permintaan pasar yang sangat antusias. Ada yang menyajikan menu makanan tradisional daerah, ada pula yang memilih Chinese
food, European food, bahkan tak jarang ada yang menyajikan aneka snack dan
commit to user
jajanan ringan atau malah minuman dan segala macam es. Bondan Winarno,2003:15
4. Manajemen Obyek dan Atraksi Wisata
a. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang pasti dan diterima secara universal. Fungsi
manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana
tools. Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6 M, yaitu men, money,
materials, machines, method, dan markets. www.wikipedia.com
.
Manajemen pengetahuan knowledge management adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk
mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam
organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan
bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.www.wikipedia.com
b. Pengelolaan Obyek dan Atraksi Wisata
commit to user
Pariwisata merupakan sektor yang dapat diandalkan diberbagai daerah di Indonesia. Namun, pengembangannya masih belum optimal maka
dibutuhkan suatu perencanaan agar terciptanya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Perencanaan pariwisata itu sendiri membutuhkan
suatu konsep pengelolaan untuk meningkatkan potensi pariwisata dengan mengoptimalkan accommodation, attraction, amenities, accessiibilty, dan
activities. Akan tetapi, banyak kendala dan permasalahan dalam proses pengelolaan pariwisata sehingga pariwisata menjadi sektor yang tidak
berkembang. Untuk itu, sebagai pengeloola harus dapat melihat lebih dalam tidak hanya dengan mengidentifikasi secara umum melainkan
secara komprehensif serta melibatkan masyarakat agar berpatisipasi dalam pembangunan pariwisata. Soekadijo,2000:217
Selain itu, dalam pengelolaan dibutuhkan pengusahaan obyek dan daya tarik wisata. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi
kegiatan membangun dan mengelola
objek
dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan
daya tarik wisata yang telah ada. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dikelompokkan ke dalam:
1 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam.
2 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya.
3 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus.
Soekadijo,2000:217
c. Pengembangan Obyek dan Atraksi Wisata
commit to user
Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan ke sasaran yang dikehendaki . Pengembangan adalah suatu usaha menuju ke
arah yang lebih baik yang berarti ada perubahan dan pertumbuhan. Perubahan itu bisa dalam arti kualitas dan kuantitas.
Perencanaan pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk menetapkan langkah-
langkah yang akan ditempuh dalam upaya meningkatkan pariwisata sebagai sumber devisa bagi negara, sehingga pengembangan pariwisata
benar-benar terarah dan dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya Marpaung, 2002:89.
Pelaksanaan semua fungsi manajemen harus diawali dengan perencanaan. Menurut Kadarman 1996 mengatakan bahwa
“perencanaan sebagai suatu proses menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan
yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. ” Kadarman,1996:98
Dengan kata lain perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana,
dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam mana
perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Dalam perencanaan dibutuhkan
tujuan, strategi,
dan faktor
penunjang untuk
mengetahui pencapaian.Kadarman,1996:98
commit to user
1 Tujuan Perencanaan
Menurut M. Karebet Widjayakusuma dan M. Ismail Yusanto 2002 Fungsi perencanaan memiliki 4 tujuan penting yaitu :
a Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan-
perubahan di masa mendatang. b
Memusatkan perhatian pada pencapaian sasaran. c
Memastikan proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efisien dan efektif.
d Memudahkan pengawasan Kadarman,1996:99
2 Strategi Perencanaan
Dalam sebuah pengelolaan pariwisata dibutuhkan sebuah strategi perencanaan untuk memanage sebuah tindakan awal dalam proses
pengelolaan obyek dan atraksi wisata. Walaupun perencanaan merupakan tindakan awal dalam suatu manajemen, tetapi perlu
dekatahui tahap-tahap yang harus dilaksanakan dalam membuat suatu perencanaan. Semua tahap perencanaan pada dasarnya dilihat melalui
empat tahap Kadarman,1996:99, antara lain : a
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai
dengan keputusan-keputusan
tentang keinginan-keinginan atau yang jelas maka organisasi tidak akan
commit to user
dapat menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki secara efektif.
b Merumuskan keadaan saat ini
Dengan menganalisa keadaan organisasi saat ini rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan yang lebih
lanjut. Dalam tahap ini diperlukan informasi-informasi terutama mengenai keuangan dan data statistik yang didapatkan dari
organisasi. c
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
Setiap kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang dapat membantu organisasi
dalam mencapai tujuannya atau yang mungkin dapat menimbulkan masalah.
d Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan
Dalam tahap ini perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan dan alternatif yang
dipilih adalah yang terbaik dan yang paling memuaskan diantara alternatif yang ada.
commit to user
Pengembangan atau pembangunan pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam
kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan
income per kapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan
penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam way
of life
masyarakat serta
terjadinya integrasi
sosial. Kadarman,1996:99-100
3 Faktor Penunjang
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah- langkah yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan
tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik. Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang
menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana dan
prasarana juga
sangat diperlukan
untuk mendukung
dari pengembangan obyek wisata.
Prasarana kepariwisataan
adalah semua
fasilitas yang
memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan
kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam Oka A Yoeti,1987:181. Prasarana tersebut antara lain :
commit to user
a Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut,
terminal. b
Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih. c
Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos.
d Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata
maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor
pemandu wisata. g
Pom bensin
h Dan lain-lain. Oka A Yoeti, 1987:183
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung
maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan
wisatawan Oka
A Yoeti,
1987:184. Sarana
kepariwisataan tersebut adalah : a
Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api
dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja.
commit to user
c Rumah makan, restoran, depot atau warung-warung yang berada di
sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata tersebut.
d Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut
yang kebanyakan mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.
e Dan lain-lain. Oka A Yoeti, 1987:185-186.
Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu
obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menarik banyak
pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun
pemerintah daerah.
F. Metode Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data penulis menggunakan beberapa cara dalam pengumpulan data, adapun cara tersebut sebagai berikut :
a. Metode Observasi
commit to user
Pengamatan secara langsung atau survei di Gladag Langen Bogan guna mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana obyek sekaligus mencari
informasi tentang latar belakang obyek tersebut. Observasi secara langsung dengan mengunjungi Gladag Langen Bogan untuk melihat
keadaan sekarang, melihat fasilitas yang disediakan, menilai pelayanan pedagang di Gladag Langen Bogan, dan melihat peran Paguyuban
Pedagang Galabo.
b. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung dengan pihak terkait dalam pembahasan masalah yang
bersangkutan. Dalam hal ini informasi dari wawancara yang didapat dari Arman selaku masyarakat setempat dan Dewi selaku pedagang Bubur
Ayam di Galabo selama satu kali , Budy Sartono selaku Kabid Pelestarian, Promosi dan Kerjasama Disbudpar Kota Surakarta dan Eko Prajudhy Noor
Ali selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta selama tiga kali serta Atmanto Setyo Budiono selaku Ketua Paguyuban Pedagang
Galabo selama satu kali.
c. Studi Dokumen
Pengumpulan data dengan cara studi dokumen sebagai bahan untuk memperjelas penulisan. Studi dokumen dilakukan dengan menyebarkan
quisioner kepada pengunjung mengenai pendapat berkunjung ke Galabo untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap hidangan, kepuasan
commit to user
pengunjung terhadap kenyamanan dan keamanan, dan keinginan pengunjung terhadap perkembangan Galabo. Studi dokumen dengan acuan
data dari Dinas Perdagangan Kota Surakarta yaitu arsip Data Pedagang Dan Menu di Galabo Per Januari 2011. Arsip dari Disbudpar Kota
Surakarta yaitu arsip Inventaris Data Wisata Budaya Kota Surakarta tahun 2011, Inventaris Data Wisata Belanja di Kota Surakarta tahun 2011,
Inventaris Data Wisata Sejarah Kota Surakarta tahun 2011, Inventaris Data Wisata Pendidikan Kota Surakarta tahun 2011, Inventaris Data Tempat
Kuliner Khas Kota Surakarta tahun 2011, Inventaris Data BPWAPW di Kota Surakarta Tahun 2011, Data Hotel Bintang dan Melati di Kota
Surakarta tahun 2011, dan Data Inventaris Usaha Restoran di Kota Surakarta tahun 2011.
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan pendukung dari beberapa hasil-hasil pengumpulan data sebagai acuan suatu pokok bahasan dengan
menunjukkan bahan-bahan yang akan dikaji dalam penelitian baik dari segi instansi terkait melalui buku-buku diperpustakaan Lab Tour di
Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta untuk mendapatkan informasi secara lengkap.
2. Tehnik Analisis
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisa interaktif. Model interaktif ini terdiri dari tiga komponen analisis yaitu
commit to user
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam metode ini penulis mengaitkan data-data yang berupa observasi, wawancara, quisioner dan referensi
dari buku-buku pariwisata utuk memperoleh gambaran ataupun menguatkan gambaran yang sudah ada.
G. Sistematika Laporan
Penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, yang secara garis besar diuraikan sebagai berikut :
BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
BAB II merupakan gambaran peran Pemkot Surakarta terhadap pariwisata Kota Surakarta.
BAB II merupakan tinjauan mengenai berbagai tempat kuliner khas di Kota Surakarta.
BAB IV mendeskripsikan potensi, pengelolaan, promosi dan pengembangan wisata kuliner Gladag Langen Bogan.
BAB V merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
commit to user
BAB II
PERAN PEMKOT TERHADAP PARIWISATA
KOTA SURAKARTA
A. Kepariwisataan Kota Surakarta