Pengembangan Obyek dan Atraksi Wisata

commit to user Pariwisata merupakan sektor yang dapat diandalkan diberbagai daerah di Indonesia. Namun, pengembangannya masih belum optimal maka dibutuhkan suatu perencanaan agar terciptanya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Perencanaan pariwisata itu sendiri membutuhkan suatu konsep pengelolaan untuk meningkatkan potensi pariwisata dengan mengoptimalkan accommodation, attraction, amenities, accessiibilty, dan activities. Akan tetapi, banyak kendala dan permasalahan dalam proses pengelolaan pariwisata sehingga pariwisata menjadi sektor yang tidak berkembang. Untuk itu, sebagai pengeloola harus dapat melihat lebih dalam tidak hanya dengan mengidentifikasi secara umum melainkan secara komprehensif serta melibatkan masyarakat agar berpatisipasi dalam pembangunan pariwisata. Soekadijo,2000:217 Selain itu, dalam pengelolaan dibutuhkan pengusahaan obyek dan daya tarik wisata. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah ada. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dikelompokkan ke dalam: 1 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam. 2 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya. 3 Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus. Soekadijo,2000:217

c. Pengembangan Obyek dan Atraksi Wisata

commit to user Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan ke sasaran yang dikehendaki . Pengembangan adalah suatu usaha menuju ke arah yang lebih baik yang berarti ada perubahan dan pertumbuhan. Perubahan itu bisa dalam arti kualitas dan kuantitas. Perencanaan pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk menetapkan langkah- langkah yang akan ditempuh dalam upaya meningkatkan pariwisata sebagai sumber devisa bagi negara, sehingga pengembangan pariwisata benar-benar terarah dan dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya Marpaung, 2002:89. Pelaksanaan semua fungsi manajemen harus diawali dengan perencanaan. Menurut Kadarman 1996 mengatakan bahwa “perencanaan sebagai suatu proses menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. ” Kadarman,1996:98 Dengan kata lain perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Dalam perencanaan dibutuhkan tujuan, strategi, dan faktor penunjang untuk mengetahui pencapaian.Kadarman,1996:98 commit to user 1 Tujuan Perencanaan Menurut M. Karebet Widjayakusuma dan M. Ismail Yusanto 2002 Fungsi perencanaan memiliki 4 tujuan penting yaitu : a Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan- perubahan di masa mendatang. b Memusatkan perhatian pada pencapaian sasaran. c Memastikan proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efisien dan efektif. d Memudahkan pengawasan Kadarman,1996:99 2 Strategi Perencanaan Dalam sebuah pengelolaan pariwisata dibutuhkan sebuah strategi perencanaan untuk memanage sebuah tindakan awal dalam proses pengelolaan obyek dan atraksi wisata. Walaupun perencanaan merupakan tindakan awal dalam suatu manajemen, tetapi perlu dekatahui tahap-tahap yang harus dilaksanakan dalam membuat suatu perencanaan. Semua tahap perencanaan pada dasarnya dilihat melalui empat tahap Kadarman,1996:99, antara lain : a Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan-keinginan atau yang jelas maka organisasi tidak akan commit to user dapat menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki secara efektif. b Merumuskan keadaan saat ini Dengan menganalisa keadaan organisasi saat ini rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan yang lebih lanjut. Dalam tahap ini diperlukan informasi-informasi terutama mengenai keuangan dan data statistik yang didapatkan dari organisasi. c Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan Setiap kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya atau yang mungkin dapat menimbulkan masalah. d Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan Dalam tahap ini perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan dan alternatif yang dipilih adalah yang terbaik dan yang paling memuaskan diantara alternatif yang ada. commit to user Pengembangan atau pembangunan pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income per kapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam way of life masyarakat serta terjadinya integrasi sosial. Kadarman,1996:99-100 3 Faktor Penunjang Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah- langkah yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik. Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari pengembangan obyek wisata. Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam Oka A Yoeti,1987:181. Prasarana tersebut antara lain : commit to user a Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal. b Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih. c Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos. d Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit. e Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata. f Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata. g Pom bensin h Dan lain-lain. Oka A Yoeti, 1987:183 Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan Oka A Yoeti, 1987:184. Sarana kepariwisataan tersebut adalah : a Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow. b Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja. commit to user c Rumah makan, restoran, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata tersebut. d Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang kebanyakan mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut. e Dan lain-lain. Oka A Yoeti, 1987:185-186. Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menarik banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun pemerintah daerah.

F. Metode Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data penulis menggunakan beberapa cara dalam pengumpulan data, adapun cara tersebut sebagai berikut : a. Metode Observasi