commit to user
kemampuan awal tinggi atau siswa-siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.5. Untuk mengetahui pada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal
tinggi, prestasi belajar fisika lebih baik, metode SAVI atau metode demonstrasi. 6. Untuk mengetahui pada siswa-siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah,
prestasi belajar fisika lebih baik, metode SAVI atau metode demonstrasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Kabupaten Ngawi tahun
pelajaran 20092010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik Analisis yang digunakan adalah Analisis Varians ANAVA
dua jalan 2 x 2 dengan taraf signifikansi 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. terdapat perbedaan prestasi
belajar fisika pada penerapan metode pembelajaran SAVI antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dengan rendah, perhitungan statistik Fh Ft =
12,422 8,22. 2 Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar fisika pada penerapan metode pembelajaran demonstrasi antara siswa yang memiliki kemampuan awal
yang tinggi dengan rendah, perhitungan statistik Fh Ft = 0,100 8.22. 3 Terdapat perbedaan prestasi belajar fisika antara siswa dalam metode
pembelajaran SAVI yang memiliki kemampuan awal tinggi dengan metode Demonstrasi yang memiliki kemampuan awal yang tinggi, perhitungan statistik Fh
Ft = 11,622 8,22. 4. Tidak terdapat peerbedaan prestasi belajar fisika antara siswa dengan metode pembelajaran SAVI dengan Demonstrasi yang memiliki
kemampuan awal rendah, perhitungan statistik Fh Ft = 0,005 8,22.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dikemukakan kerangka pemikiran sebagai berikut:
commit to user
SMK Kejuruan, program keahlian teknik pemesinan, siswa mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan di bidang
permesinan. Berbagai pengetahuan dan keterampilan tersebut nantinya diharapkan dapat digunakan untuk bekerja dalam rangka memperoleh
penghasilan. Pembelajaran yang dilakukan di SMK program keahlian teknik
pemesinan, salah satunya mata diklat Memprogram mesin CNC. Pada mata diklat ini, siswa belajar tentang cara Memprogram mesin CNC,
baik secara teori maupun praktik. Dengan mempelajari teori dan praktek, maka siswa akan memiliki kemampuan Memprogram mesin
CNC. Tinggi rendahnya kemampuan tersebut diperoleh dari mempelajari teori secara serius, maupun dengan melakukan praktek laboratorium.
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran di SMK, diberikan juga
berbagai mata
pelajaran diantaranya
mata pelajaran
kewirausahaan. Mata pelajaran ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi berwirausaha pada diri siswa SMK.
Pembelajaran Memprogram mesin CNC dilakukan dengan Simulasi Komputer untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun
program CNC. Untuk memberikan pengetahuan yang lebih tentang keaadaan yang sebenarnya siswa perlu mengetahui mesin CNC yang
nyata, maka diperlukan demonstrasi sesuai kelebihan metode tersebut sehingga siswa benar – benar memahami proses kerja mesin. Dalam
motivasi wirausaha akan mengacu pada motivasi untuk berprestasi,
commit to user
berafiliasi, dan berkuasa menguasai sesuatu. Dengan pemikiran bahwa pembelajaran CTL dengan metode
demonstrasi diperlukan bersama dengan simulasi komputer agar siswa lebih memahami pemrograman mesin CNC, di dukung dengan motivasi
wirausaha tinggi maka kemampuan memprogram mesin CNC menjadi lebih baik.
Berbekal materi pelajaran dengan pendekatan CTL dengan metode demonstrasi dan simulasi komputer serta motivasi berwirausaha tinggi
maka kemampuan memprogram mesin CNC lebih baik dari pada yang hanya menggunakan simulasi komputer saja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis