commit to user Motivasi wirausaha adalah suatu motif yang ada dalam diri seseorang
yang mana motif tersebut memiliki tujuan untuk mencapai prestasi yang lebih baik, tercapainya suatu hubungan yang hangat dengan orang lain serta adanya
peran sebagai figur pemimpin dalam proses pengembangan diri dalam memanfaatkan suatu sumber daya yang ada dan berani untuk mengambil resiko
demi mancapai suatu kesuksesan. Motivasi berwirausaha tinggi mendorong siswa untuk berprestasi, unggul
didalam kelompoknya dan memiliki pengaruh sehingga menunjang semangat belajar siswa untuk memahami pelajaran dalam hal ini adalah memprogram mesin
CNC. Ini berarti bahwa kemampuan memprogram mesin CNC siswa dengan metode demonstrasi dengan motivasi berwirausaha tinggi lebih baik dari pada
simulasi komputer saja atau motivasi berwirausaha rendah.
E. Hasil Penelitian Secara Kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan secara umum dapat diketahui bahwa kemampuan memprogram mesin CNC siswa SMK Negeri 2
Sragen yang memiliki motivasi wirausaha tinggi dan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi dengan pendekatan CTL lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang memiliki motivasi wirausaha rendah dan menggunakan metode pembelajaran simlasi komputer saja.
Dalam data penelitian ditemukan adanya siswa yang memiliki ketidaksesuaian antara motivasi berwirausaha tinggi dan menggunakan metode
commit to user demonstrasi dengan kemampuan memprogram mesin CNC. Ketidaksesuaian
tersebut adalah ada siswa yang memiliki motivasi wirausaha tinggi dan menggunakan metode demonstrasi namum memiliki kemampuan memprogram
mesin CNC rendah. Dengan adanya temuan tersebut maka, dibawah ini dipaparkan tentang hasil penelitian secara kualitatif. Wawancara terutama dilakukan terhadap
siswa yang memiliki perbedaan yang mencolok antara motivasi wirausaha, metode pembelajaran dan kemampuan memprogram mesin CNC.
Dari hasil wawancara dengan siswa, siswa “AD” menyatakan sebagai berikut: ”saya sangat ingin berwirausaha, saya ingin menjadi wirausahawan
dibidang pengelasan karena las lebih diperlukan di daerah saya”. Siswa tersebut memiliki motivasi wirausaha tinggi, tetapi dibidang pengelasan, sehingga siswa
tersebut kurang tertarik untuk mempelajari mesin CNC. Siswa yang lain,”DP” menyatakan sebagai berikut:” saya tidak ingin
membuka bengkel atau berwirausaha karena tidak memiliki modal. Saya setelah lulus SMK ingin bekerja di perusahaan spare part seperti Musashi, Astra dll, yang
mengoperasikan mesin CNC”. Siswa “AAP” menyatakan : “saya menjadi tertarik belajar mesin CNC
setelah kemarin melihat mesin yang sebenarnya. Saya ingin dapat mengoperasikan dengan baik mesin – mesin itu”.
Dari ketiga hasil wawancara dengan siswa dapat diketahui bahwa walaupun siswa memiliki motivasi wirausaha tinggi namun untuk memiliki kemampuan
memprogram mesin CNC dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor
commit to user minat dan tujuan akhir pribadi atau motivasi internal siswa. Dukungan lingkungan,
dan keluarga termasuk modal usaha juga berpengaruh pada kemampuan siswa. Sesuai pendapat Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2004:75 bahwa prestasi
belajar dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kondisi fisiologis dan psikologis, dan faktor eksternal yang antara lain berupa faktor lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian secara kualitatif diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi wirausaha tinggi berinteraksi dengan metode
pembelajaran dengan baik apabila dibarengi dengan faktor internal. Motivasi rendah pun dapat memiliki kemampuan yang baik apabila didukung dengan
metode pembelajaran yang sesuai.
F. Keterbatasan Penelitian