commit to user 105
3. Data Prestasi Belajar Fisika
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing diterapkan dalam penyajian materi fisika agar siswa menemukan sendiri suatu konsep melalui serangkaian proses
penemuan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ini diterapkan pada siswa melalui penggunaan media, yaitu media
Animasi dan Pictorial Riddle. Dalam penelitian ini, prestasi belajar fisika hanya mencakup ranah kognitif kemampuan dalam mengerjakan soal-soal tes pada
materi usaha dan energi dan mencakup ranah afektif sikap siswa selama proses pembelajaran. Berikut ini disajikan data prestasi belajar fisika ranah kognitif dan
afektif :
a. Prestasi Belajar Fisika Ranah Kognitif
Prestasi belajar fisika untuk ranah kognitif diukur melalui tes prestasi belajar fisika materi usaha dan energi. Soal-soal tes prestasi belajar fisika siswa
dan hasil tes prestasi belajar fisika siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Namun untuk memudahkan dalam pembacaan data prestasi belajar
fisika, ringkasan dari lampiran tersebut disajikan dalam tabel 4.7 :
Tabel 4.7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Ranah Kognitif Siswa dalam Media Pembelajaran
Media Jumlah Data
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah Rerata
SD Animasi
32 88
53 70,75
6,9 Pictorial Riddle
31 85
53 68,97
7,0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rerata prestasi belajar ranah kognitif siswa pada kelas dengan pembelajaran Inkuiri Terbimbing menggunakan media
Animasi kelas eksperimen I adalah 70,75, sedangkan pada kelas dengan
commit to user 106
pembelajaran Inkuiri Terbimbing menggunakan media Pictorial Riddle kelas eksperimen II adalah 68,97. Terlihat bahwa ada selisih dari rerata prestasi belajar
untuk penggunaan kedua media tersebut, dimana rerata untuk kelas dengan media pembelajaran Animasi memiliki rerata yang lebih besar dibandingkan rerata untuk
kelas dengan media pembelajaran Pictorial Riddle. Distribusi frekuensi prestasi belajar fisika siswa pada kelas yang
menggunakan pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media Animasi kelas Eksperimen I disajikan pada tabel 4.8 :
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa pada Kelas Eksperimen I Media Animasi
No. Nilai
Nilai Tengah Frek.
Frek. Kum Frek. Persen
1 53-58
55,5 1
1 3,1
2 59-64
61,5 3
4 9,4
3 65-70
67,5 15
19 46,9
4 71-76
73,5 8
27 25,0
5 77-82
79,5 3
30 9,4
6 83-88
85,5 2
32 6,3
JUMLAH 32
100,0
Keterangan : frek. = frekuensi Sedangkan tabel 4.9 merupakan tabel yang menyajikan distribusi frekuensi
prestasi belajar siswa pada kelas dengan pembelajaran Inkuiri menggunakan media Pictorial Riddle :
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa pada Kelas Eksperimen II Media
Pictorial Riddle No.
Nilai Nilai Tengah
Frek. Frek. Kum
Frek. Persen 1
53-57 55
1 1
3,2 2
58-62 60
4 5
12,9 3
63-67 65
6 11
19,4 4
68-72 70
10 21
32,3 5
73-77 75
6 27
19,4
commit to user 107
6 78-82
80 3
30 9,7
7 83-87
85 1
31 3,2
JUMLAH 31
100,0
Keterangan : frek. = frekuensi Selain dalam bentuk tabel, untuk memperjelas distribusi frekuensi prestasi
belajar, disajikan pula histogram seperti yang terlihat pada gambar 4.3 a dan b masing-masing adalah prestasi belajar kelas Eksperimen I Animasi dan kelas
Eksperimen II Pictorial Riddle :
a b
Gambar 4.3. Histogram Prestasi Belajar Fisika pada a Kelas Eksperimen I Media Animasi b Kelas Eksperimen II Media
Pictorial Riddle
Tabel 4.8 dan gambar 4.3 a memberikan informasi bahwa frekuensi terbesar yaitu sebanyak 15 siswa, adalah siswa yang memperoleh nilai pada
rentang antara 65 hingga 70. Dimana rerata prestasi belajar kelas Eksperimen I media pembelajaran Animasi sebesar 70,75 berada pada rentang tersebut
rentang prestasi 65-70. Sedangkan frekuensi terendah berada pada rentang antara 53 hingga 58, yaitu sebanyak 1 siswa. Prestasi belajar siswa cenderung
terdistribusi di bagian atas rata-rata.
commit to user 108
Tabel 4.9 dan gambar 4.3 b memberikan informasi bahwa frekuensi tertinggi berada pada rentang prestasi antara 68 hingga 72, yaitu sebanyak 10
siswa, dimana pada rentang tersebut terletak rerata prestasi belajar fisika untuk kelas Eksperimen II media Pictorial Riddle sebesar 68,97. Sedangkan frekuensi
terendah berada pada rentang prestasi antara 53 hingga 57 dan antara rentang prestasi 83 hingga 87, yaitu sebanyak 1 siswa. Prestasi belajar siswa terdistribusi
secara merata. Berikut ini disajikan deskripsi distribusi data secara keseluruhan sesuai
dengan tata letak data dalam penelitian, yaitu pada tabel 4.10 :
Tabel 4.10. Distribusi Keseluruhan Data Motivasi Belajar Tinggi
Motivasi Belajar Rendah Sikap Ilmiah
Tinggi Sikap Ilmiah
Rendah Sikap Ilmiah
Tinggi Sikap Ilmiah
Rendah Animasi
N = 7 = 79,57
SD = 4,6 N = 10
= 69,9 SD = 3,3
N = 8 = 70,5
SD = 4 N = 7
= 63,43 SD = 5,9
Pictorial Riddle N = 8
= 77,13 SD = 4,9
N = 8 = 69
SD = 3,5 N = 8
= 68,38 SD = 2,7
N = 7 = 60,29
SD = 4,2
Keterangan : N
= jumlah siswa = rerata
SD = standar deviasi
Dari tabel 4.10 tersebut dapat diamati hubungan antara pembelajaran Inkuiri dengan media pembelajaran Animasi dan Pictorial Riddle, motivasi
belajar, dan sikap ilmiah terhadap nilai rerata siswa. Dapat dilihat bahwa pembelajaran Inkuiri menggunakan media Animasi yang diterapkan pada siswa
commit to user 109
yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sikap ilmiah tinggi memperoleh nilai rerata tertinggi yaitu 79,57. Sedangkan pembelajaran Inkuiri menggunakan media
Pictorial Riddle yang diterapkan pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan sikap ilmiah rendah memperoleh nilai rerata terendah yaitu 60,29.
Untuk memperjelas data di atas, dapat dilihat secara keseluruhan rerata prestasi belajar siswa yang cukup bervariasi, sebagaimana tercantum pada tabel
4.11 :
Tabel 4.11. Rerata Prestasi Belajar Penggunaan
Media Motivasi Belajar Tinggi
Motivasi Belajar Rendah Sikap Ilmiah
Tinggi Sikap Ilmiah
Rendah Sikap Ilmiah
Tinggi Sikap Ilmiah
Rendah Animasi
79,57 69,9
70,5 63,43
Pictorial Riddle 77,13
69 68,38
60,29
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rerata prestasi belajar siswa untuk pembelajaran Inkuiri menggunakan media Animasi diperoleh rerata
tertinggi sebesar 79,57 pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sikap ilmiah tinggi. Untuk pembelajaran Inkuiri menggunakan media Pictorial Riddle
diperoleh rerata tertinggi sebesar 77,13 pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sikap ilmiah tinggi. Sedangkan untuk rerata prestasi belajar terendah
pada pembelajaran Inkuiri menggunakan media Animasi diperoleh rerata prestasi belajar sebesar 63,43 pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan sikap
ilmiah rendah. Untuk pembelajaran Inkuiri menggunakan media Pictorial Riddle, rerata prestasi belajar terendah sebesar 60,29 pada siswa yang memiliki motivasi
belajar rendah dan sikap ilmiah rendah.
commit to user 110
b. Data Prestasi Belajar Fisika Ranah Afektif
Prestasi belajar fisika siswa ranah afektif merupakan sikap siswa selama proses pembelajaran, yang diperoleh dari pengamatan. Sikap siswa ini diamati
melalui beberapa aspek, yaitu dari aspek perhatian, kesenangan pada sains, respon, kejujuran, keterbukaan, dan keingintahuan. Secara lebih rinci, prestasi
belajar fisika siswa ranah afektif dapat dilihat pada lampiran. Namun untuk memudahkan dalam pembacaan data prestasi belajar fisika ranah afektif,
ringkasan dari lampiran tersebut disajikan dalam tabel 4.12 :
Tabel 4.12. Deskripsi Data Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa dalam Media Pembelajaran
Media Jumlah
Data Siswa dengan
Afektif Tinggi Siswa dengan
Afektif Rendah Rerata
SD Animasi
32 18 siswa
14 siswa 120,19
17,03 Pictorial Riddle
31 16 siswa
15 siswa 119,84
16,09 Jumlah
34 siswa 29 siswa
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rerata prestasi belajar siswa ranah afektif pada kelas dengan pembelajaran Inkuiri Terbimbing menggunakan media
Animasi kelas eksperimen I adalah 120,19, sedangkan pada kelas dengan pembelajaran Inkuiri Terbimbing menggunakan media Pictorial Riddle kelas
eksperimen II adalah 119,84. Terlihat bahwa ada selisih rerata prestasi belajar ranah afektif untuk penggunaan kedua media tersebut, dimana rerata untuk kelas
dengan media pembelajaran Animasi memiliki rerata yang lebih besar dibandingkan dengan rerata untuk kelas dengan media pembelajaran Pictorial
Riddle.
commit to user 111
Untuk kelas dengan media pembelajaran Animasi kelas eksperimen I, jumlah siswa dengan afektif tinggi sebanyak 18 siswa, dan untuk siswa yang
memiliki afektif rendah sebanyak 14 siswa. Pada kelas ini, jumlah siswa dengan afektif tinggi lebih banyak daripada siswa dengan afektif rendah. Sedangkan
untuk kelas dengan media pembelajaran Pictorial Riddle eksperimen II, jumlah siswa dengan afektif tinggi sebanyak 16 siswa, sedangkan jumlah siswa dengan
afektif rendah sebanyak 15 siswa. Sebagaimana pada kelas eksperimen I, pada kelas eksperimen ini juga menunjukkan bahwa jumlah siswa dengan afektif tinggi
lebih banyak daripada siswa dengan afektif tinggi. Secara keseluruhan, dari kedua kelas eksperimen tersebut, jumlah siswa
dengan afektif tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa dengan afektif rendah, masing-masing yaitu 34 siswa dan 29 siswa.
c. Data Prestasi Belajar Fisika Ranah Kognitif dan Afektif
Pembelajaran Inkuiri terbimbing menekankan pada proses penemuan suatu konsep. Prestasi belajar ranah kognitif merupakan kemampuan siswa dalam
mengerjakan soal-soal materi usaha dan energi, yang diukur menggunakan tes prestasi belajar. Prestasi belajar ranah afektif merupakan sikap siswa selama
proses pembelajaran, yang diukur melalui pengamatan. Berikut ini merupakan prestasi belajar ranah kognitif dan afektif siswa pada kelas eksperimen I dan kelas
kelas eksperimen II secara keseluruhan sebagaimana yang disajikan pada tabel 4.13 :
commit to user 112
Tabel 4.13. Deskripsi Distribusi Data Keseluruhan Siswa dengan Kognitif
Tinggi Siswa dengan Kognitif
Rendah Siswa dengan Afektif Tinggi
24 siswa 10 siswa
Siswa dengan Afektif Rendah
3 siswa 26 siswa
Dari tabel 4.13 tersebut dapat diamati hubungan antara prestasi belajar fisika ranah kognitif dan afektif. Dapat dilihat bahwa siswa dengan afektif rendah
dan kognitif rendah memiliki jumlah siswa paling banyak, yaitu sebanyak 26 siswa. Sedangkan siswa dengan afektif rendah dan kognitif memiliki jumlah siswa
paling sedikit, yaitu sebanyak 3 siswa.
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas