commit to user
diminta untuk mengidentifikasi peristiwa yang terjadi, dan faktor-faktor yang menyebabkan benda tersebut hingga mengalami perubahan bentuk. Yang harus
diperhatikan dalam menyajikan suatu Pictorial Riddle kepada siswa, hendaknya ditunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu apa yang harus dicari siswa
pada Pictorial itu, siswa harus mengerti bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana siswa menilai Pictorial.
7. Motivasi Belajar
Dalam pembelajaran, motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang
diikutinya. Tanpa motivasi, siswa tidak akan tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Sebaliknya, dengan adanya motivasi yang tinggi siswa akan tertarik
dan terlibat aktif bahkan berinisiatif dalam proses pembelajaran. Dengan motivasi yang tinggi siswa akan berupaya sekuat-kuatnya dan dengan menempuh berbagai
strategi yang positif untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Mitchel dalam Winardi, 2001:1; dalam Abdorrakhman Gintings, 2007:86 mendefinisikan bahwa
motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela volunteer
yang diarahkan ke arah tujuan tertentu. Ada tiga komponen utama dalam motivasi, yaitu kebutuhan, dorongan,
dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Hakikat motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siwa-siswa yang sedang belajar untuk
commit to user
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Menurut Hamzah B. Uno 2010:23, indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan, antara lain adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik
Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yaitu menentukan penguatan belajar dimana motivasi dapat
berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan
berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya, memperjelas tujuan belajar dimana peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak juga akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi
anak. Motivasi juga dapat menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan
baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidaksamaan antara apa yang
ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk
commit to user
melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan, dan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pencapaian tujuan. Sedangkan tujuan adalah hal
yang ingin dicapai individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar Dimyati, 2006:80-81. Ketiga komponen tersebut, yaitu
kebutuhan, dorongan, dan tujuan saling terkait satu sama lain. Wigfield, Eccles, dan Rogriguez 1998 dalam Arthur A. Carin 2001:143
menuliskan “when individuals are intrinsically motivated, they engage in activities for their own sake and out of interest in the activity”. Hal ini
mengandung maksud bahwa ketika seseorang termotivasi terhadap suatu aktivitas maka dia akan tertarik dan senang melaksanakan aktivitas tersebut. Bruner
mengungkapkan dalam tulisannya “.....most children are intrinsically motivated to learn about the natural world, particularly when learning involves novel,
hands-on experiences and is perceived as relevant and can be made meaningful”. Menurut Bruner, sebagian besar anak-anak suka dengan aktivitas dimana dia
sendiri terlibat di dalamnya. Dengan pengalaman seperti ini, anak-anak akan terus terkesan karena pengalaman tersebut adalah pengalaman yang penuh arti bagi dia.
8. Sikap Ilmiah