19 Lebih Membedakan LM 23, 24, 25, 26, 29 Cukup Membedakan CM 7, 16, 18 Sangat Kurang Membedakan SKM Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis Analisis Variansi Tiga Jalan

commit to user bawah B B , jumlah pengikut kelompok atas N A , dan jumlah pengikut kelompok bawah N B . Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.9 : Tabel 3.9. Interpretasi Daya Pembeda DP Klasifikasi 0,80 – 1,00 Sangat Membedakan SM 0,60 – 0,79 Lebih Membedakan LM 0,40 – 0,59 Cukup Membedakan CM 0,20 – 0,39 Kurang Membedakan KM negatif – 0,19 Sangat Kurang Membedakan SKM Masidjo, 1995:201 Hasil uji daya pembeda instrumen penelitian kognitif yang dilakukan terangkum pada tabel 3.10 : Tabel 3.10. Hasil Uji Daya Pembeda Klasifikasi Soal Jumlah Soal Nomor Soal Sangat Membedakan SM 2

17, 19 Lebih Membedakan LM

15 3, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

22, 23, 24, 25, 26, 29 Cukup Membedakan CM

8 1, 4, 9, 20, 21, 27, 28, 30 Kurang Membedakan KM 4

2, 7, 16, 18 Sangat Kurang Membedakan SKM

1 8

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebagai uji prasyarat analisis dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya dari data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians tiga jalan dengan sel tak sama.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Taraf signifikansi yaitu sebesar commit to user 0,05. Kriteria pengujian yaitu jika nilai probabilitas sig. ≥ 0,05, maka dapat dikatakan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika nilai probabilitas sig. 0,05, maka dapat dikatakan data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Adapun penentuan hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan program SPSS Statistical Product and Service Solution seri 17.

b. Uji homogenitas

Untuk uji homogenitas, dilakukan dengan bantuan program SPSS Statistical Product and Service Solution seri 17, dimana pada program ini uji homogenitas dikenal dengan istilah Test of Equal Variances, dengan metode Levene Test . Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas antar populasi. Jika populasi-populasi mempunyai varian-varian sama, dikatakan populasi adalah homogen. Taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05. Adapun kriteria pengujian yaitu jika nilai probabilitas sig. ≥ 0,05, maka dapat dikatakan populasi adalah homogen. Jika nilai probabilitas sig. 0,05 maka dapat dikatakan populasi tidak homogen.

2. Uji Hipotesis Analisis Variansi Tiga Jalan

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan Analisis Variansi Tiga Jalan Anava pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan program SPSS Statistical Product and Service Solution seri 17. Pada penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah : commit to user 1 Ho A : Tidak ada pengaruh Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle terhadap prestasi belajar fisika. H 1A : Ada pengaruh Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle terhadap prestasi belajar fisika. 2 Ho B : Tidak ada pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika. H 1B : Ada pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika. 3 Ho C : Tidak ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika. H 1C : Ada pengaruh sikap ilmiah kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika. 4 Ho AB : Tidak ada interaksi antara Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika. H 1AB : Ada interaksi antara Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika. 5 Ho AC : Tidak ada interaksi antara Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika. commit to user H 1AC : Ada interaksi antara Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika. 6 Ho BC : Tidak ada interaksi antara motivasi belajar dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika. H 1BC : Ada interaksi antara motivasi belajar dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika. 7 Ho ABC : Tidak ada interaksi antara Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle, motivasi belajar dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika. H 1ABC : Ada interaksi antara Inkuiri Terbimbing menggunakan Animasi dan Pictorial Riddle, motivasi belajar dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika.

3. Tata Letak Data

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA MODEL INKUIRI ILMIAH TEKNIK PICTORIAL RIDDLE DENGAN PEMBELAJARAN ARIAS

2 9 64

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI ILMIAH TEKNIK PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

1 10 64

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DENGAN INKUIRI ILMIAH TEKNIK PICTORIAL RIDDLE

0 6 53

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 PONOROGO KELAS X-8 PADA MATERI OPTIKA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 21

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 19

EMBELAJARAN FISIKA DENGAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA.

0 0 8

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA | Sutopo | Inkuiri 9244 19657 1 SM

0 1 11

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 13