Pembelajaran Inkuiri Terbimbing EMBELAJARAN FISIKA DENGAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN ANIMASI DAN PICTORIAL RIDDLE DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA

commit to user knows, asecertain this and teach him avvordingly”. Maksud dari ungkapan Ausubel di atas yaitu faktor yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui siswa, yakinilah dan ajarkan demikian. Pembelajaran fisika yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Inkuiri Terbimbing pada materi usaha dan energi. Proses Inkuiri merupakan proses menemukan konsep yang diawali dengan pengajuan masalah yang berkaitan dengan materi usaha dan energi. Setelah memperoleh informasi, siswa akan mengaitkan informasi yang baru mereka terima ke dalam pengetahuan mereka yang telah ada sebelumnya dengan merumuskan hipotesis, menjawab pertanyaan dari guru yang bersifat membimbing menuju penyelesaian masalah, melakukan penyelidikan, dan menganalisa data untuk mendapatkan konsep materi usaha dan energi. Tahap yang terakhir adalah siswa mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dengan mengaitkan konsep dasar yang telah dibahas sebelumnya dengan konsep yang baru diperoleh melalui bimbingan guru. Tahap-tahap pembelajaran Inkuiri di atas sesuai dengan langkah-langkah teori belajar yang disampaikan oleh Ausubel.

3. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

a. Definisi Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual kecakapan berpikir commit to user terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu www.herdianblogspot.com. Dengan melalui serangkaian penyelidikan tersebut siswa akhirnya memperoleh suatu penemuan, untuk membangun suatu konsep. Dalam melaksanakan pembelajaran ini, siswa diajak untuk berpikir secara analitis. Sebagaimana yang dikemukakan oleh David A. Jacobsen dkk 2009:243 bahwa dalam pembelajaran Inkuiri, dimulai dengan memberi siswa masalah- masalah yang berhubungan dengan suatu konsep tertentu. Dalam menyelesaikan masalah, siswa menghasilkan hipotesis atau solusi tentatif untuk masalah tersebut, mengumpulkan data yang relevan dengan hipotesis yang telah dibuat, dan mengevaluasi data tersebut untuk sampai kepada kesimpulan. Dengan demikian disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

b. Definisi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang pelaksaannya secara inkuiri melalui bimbingan guru. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk siswa yang belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dalam prosesnya, guru memberikan bimbingan berupa petunjuk yang cukup kepada siswa. Petunjuk itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya membimbing serta mengarahkan siswa pada commit to user proses berpikir dan memecahkan masalah dengan metode problem solving. Hal ini berarti siswa dihadapkan pada permasalahan yang belum diketahui jawabannya. Untuk mendapatkan jawaban tersebut, siswa melakukan penyelidikan dan analisis. Dengan demikian metode ini menitikberatkan pada pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa itu sendiri, dan guru hanya sebagai fasilitator saja. Pada umumnya inkuiri terbimbing terdiri dari : 1 pernyataan masalah, yang dapat disampaikan melalui pertanyaan atau pernyataan biasa; 2 hipotesis, merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dimunculkan; 3 pengumpulan data, dimana siswa melakukan kegiatan yang telah dirancang guru kemudian mengamati dan mencatat hal-hal yang telah terjadi; 4 analisis data, yaitu siswa menganalisis dari data yang telah terkumpul; kesimpulan, yaitu siswa diminta membuat kesimpulan dari semua kegiatan yang telah dilakukan dengan bimbingan guru.

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri terbimbing

Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran inkuiri yang dilaksanakan dengan bimbingan guru. Adapun langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing diantaranya adalah klasifikasi permasalahan yang merupakan langkah awal dalam menentukan permasalahan yang ingin dipecahkan. Permasalahan dapat disiapkan oleh guru. Permasalahan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan siswa. Selanjutnya adalah identifikasi permasalahan, dimana permasalahan perlu diidentifikasi dengan jelas dari tujuan sampai seluruh proses pembelajaran, bersifat riil, dan dapat dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kemampuan siswa. Kemudian menyusun hipotesis, yaitu hipotesis siswa perlu commit to user dikaji apakah jelas atau tidak. Jika belum jelas, guru sebaiknya membantu memperjelas maksudnya terlebih dahulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja, karena hipotesis yang salah nantinya akan terlihat setelah pengambilan data dan analisis data yang diperoleh. Langkah berikutnya yaitu mengumpulkan data. Dalam tahap ini siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Berikutnya yaitu menganalisis data, dimana data yang telah terkumpul harus dianalisa untuk membuktikan apakah hipotesis benar atau tidak. Campur tangan guru diperlukan siswa dalam menentukan langkah selanjutnya. Langkah terakhir yaitu mengambil kesimpulan. Dari data yang telah dianalisis, kemudian diambil kesimpulan secara induktif. Selanjutnya kesimpulan dicocokkan dengan hipotesis awal, apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. Setelah itu guru masih dapat memberikan catatan untuk menyatukan seluruh penelitian ini. Sangat baik jika dalam mengambil keputusan siswa dilibatkan sehingga mereka semakin yakin bahwa mereka mengetahui secara benar. Bila ternyata hipotesis mereka tidak dapat diterima, mereka diminta untuk mencari penjelasan. Guru membantu dengan berbagai pertanyaan yang sifatnya menolong.

d. Keuntungan Penerapan Pembelajaran Inkuiri terbimbing

Jerome Bruner dalam Moh. Amin, 1979:9 menyatakan beberapa keuntungan pembelajaran inkuiri terbimbing, antara lain siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik, membantu dalam menggunakan commit to user ingatan dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik, dan situasi belajar menjadi lebih merangsang Selain yang disebutkan oleh Jerome Bruner di atas, keuntungan lain dari penerapan pembelajaran inkuiri menurut Moh. Amin 1979:10-11 adalah pengajaran menjadi “student centered”, proses belajar melalui kegiatan inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, tingkat pengharapan bertambah, yaitu dari pengalaman inkuiri siswa mempunyai ide tertentu bagaimana ia dapat menyelesaikan suatu tugas dengan cara sendiri, pembelajaran inkuiri dapat mengembangkan bakatkecakapan tertentu, pembelajaran inkuiri dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar dengan menghafal, pembelajaran inkuiri memberikan waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

4. Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA MODEL INKUIRI ILMIAH TEKNIK PICTORIAL RIDDLE DENGAN PEMBELAJARAN ARIAS

2 9 64

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI ILMIAH TEKNIK PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

1 10 64

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DENGAN INKUIRI ILMIAH TEKNIK PICTORIAL RIDDLE

0 6 53

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 PONOROGO KELAS X-8 PADA MATERI OPTIKA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 21

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 19

EMBELAJARAN FISIKA DENGAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA.

0 0 8

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA | Sutopo | Inkuiri 9244 19657 1 SM

0 1 11

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 13