Tempat dan Waktu Penelitian Penetapan Populasi dan Sampel

commit to user 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian ini dilaksanakan perlu ditentukan terlebih dahulu metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan metodologi dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke arah tujuan yang diinginkan. Menurut Muhajir 2000:3, “metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan meto de yang digunakan”. Sedangkan menurut Sutopo 2002:5 mengemukakan “Metodologi penelitian adalah sekedar alat teknis, sehingga bisa digunakan dengan memilih mana yang di pandang baik dan berusaha menggabungkannya, yang bila dipikirkan secara para paradigmatik tentu saja tidak dapat dipertanggung jawabkan”. Dari pengertian metodologi diatas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu pengetahuan yang membahas dan mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara yang tepat dan dan harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian untuk tujuan penelitian.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Alasan peneliti memilih mengadakan penelitian di SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah : a. Tersedia data yang dibutuhkan. b. Terdapat masalah yang diteliti. c. Belum pernah ada penelitian dengan permasalahan yang sama. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung mulai bulan Januari 2011 sampai bulan Juni 2011. Adapun jenis kegiatan yang di lakukan terbagi commit to user 47 menjadi dua tahap, yakni persiapan penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap persiapan penelitan meliputi pengajuan masalah sampai penyusunan angket. Sedangkan tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. Lampiran 29

B. Penetapan Populasi dan Sampel

1. Populasi Sebuah penelitian akan memerlukan obyek yang akan diteliti, sehingga di dalam penelitian tidak terlepas dari adanya populasi. Populasi merupakan obyek yang akan dikenai hasil penelitian. Sebelum menetapkan populasi, yang perlu diketahui adalah pengertian dari populasi. Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut Singarimbun dalam Iskandar 2008: 68 ”adalah jumlah keseluruhan dari unit – unit analisis yang memilki ciri – ciri yang akan di duga”. Populasi menurut Zuriah 2005 ”adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan ”. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh guru yang ada di SMA Negeri 2 Sukohajo tahun ajaran 20102011 berjumlah 73 orang guru . Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 orang. 2. Sampel Menurut Iskandar 2008: 69 “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati”. Sedangkan Arikunto 2006 : 131 “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ”. Menurut Sugiyono 2005:91 “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi te rsebut”. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis menyimpulkan sampel adalah kelompok kecil yang merupakan wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya harus sama dengan karakteristik populasi. Sampel inilah yang nanti akan diteliti. Sehubungan dengan pengambilan sampel representatif seperti yang dikemukakan oleh Surachmad 2004: 100 : commit to user 48 Untuk pedoman umum saja populasi dikatakan bahwa bila populasi cukup homogeny terhadap populasi dibawah 100, maka dapat dipergunakan sampel sebesar sebesar 50, dan diatas 1000 sebesar 15. Untuk jaminan ada baiknya sampel ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik tadi”. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah dibawah 100 yaitu 73 orang guru. Berdasarkan pendapat diatas dan dengan pertimbangan jumlah populasi yang diambil untuk diteliti jumlahnya dibawah seratus, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengambil 55 dari semua guru yang ada di SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berjumlah 73 orang guru, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 55 X 73 = 40 orang guru. 3. Teknik Pengambilan Sampel Iskandar 2008: 69 menyatakan bahwa “Teknik sampling merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampel”. Ada beberapa teknik pengambilan sampel, tapi dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling acak random sampling Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi 2001: 75 yang menyatakan “Teknik random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Selanjutnya cara-cara yang digunakan untuk random sampling dapat dilakukan dengan: a. Cara undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian jika cara ini dilakukan terhadap semua individu dalam populasi maka teknik ini disebut unsestricted random samplingrandom sampling tak bersyarat akan tetapi sangat sulit untuk melakukan cara ini jika jumlah subyek dalam populasi sangat banyak jika kita belum mengetahui secara pasti semua individu dalam polulasi. b. Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan mengambil subyek dari atas ke bawah. Ini dilakukan dengan mengambil meraka yang bernomor kelipatan commit to user 49 ganjil genap, nomor kelipatan angka tiga dan sebagainya tergantung ketentuan yang dibuat oleh peneliti. c. Cara randomisasi dari tabel bilangan random : Tabel bilangan ini pada umumnya terdapat pada buku-buku statistik. Cara ini banyak digunakan oleh para peneliti. Hal ini karena selain prosedurnya sangat sederhana, kemungkinan penyelewengan juga dapat dihindari. Randomisasi dapat dikenakan pada subyekindividu dalam populasi . Sampel yang secara nyata akan diteliti harus representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya. Karena itu dalam pengambilan sampel harus mengikuti teknik-teknik yang ditentukan. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling dengan cara undian yang artinya dari 73 guru akan diambil sejumlah 40 guru sebagai sampel secara acak, sehingga setiap guru mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 16

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 73

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 1 17

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

0 10 72

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN SUBA.

1 3 64

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN KARAWANG.

0 0 50

PENGARUH SUPERVISI KLINIS OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMA AL-MA’SOEM JATINANGOR.

1 11 69

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU

0 0 14