commit to user 11
kualitas kerja yang secara langsung dapat meingkatkan efektifitas proses mengajar.
Dayanto 2006:203 menyebutkan bahwa, unsur – unsur penting yang
terdapat dalam supervisi dapat dikemukakan sebagai berikut : 1 Aktivitas pembinaan yang direncanakan.
2 Perbaikan situasi pengajaran. 3 Mengefektifkan peran guru, pegawai sekolah, dan sumber material lainya.
4 Pencapaian tujuan pendidikan lebih efektif dan efisien.
Dari unsur – unsur penting di atas dapat dirangkum menjadi suatu
pengertian supervisi pendidikan adalah pembinaan yang direncanakan dalam perbaikan situasi pengajaran dengan lebih meningkatkan pendayagunaan situasi
sumber personel dan material dalam pencapaian tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efisien.
Beranjak dari definisi – definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
supervisi adalah suatu upaya pemberian bantuan, rangsangan, dorongan, koordinasi secara profesional yang dilakukan oleh supervisor kepada guru dan
tenaga kependidikan lainnya dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka sehingga mampu menjalankan tugasnya secara efektif. Oleh karena dalam
penelitian ini lebih mengacu pada supervisi pengajaran maka pemberian bantuan disini lebih ditekankan bantuan kepada guru. Dalam hal ini kepala sekolah adalah
pihak yang paling berperan dalam membantu memecahkan berbagai masalah untuk mengatasi kesulitan tugas mengajar, karena kepala sekolah adalah atasan
langsung yang setiap saat dapat bertemu. Bantuan ini dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan supervisi oleh kepala sekolah. Jadi yang dimaksud dengan
supervisi kepala sekolah adalah upaya pemberian bantuan, motivasi dan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru dalam rangka
meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan pengajaran secara efektif.
b. Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Dalam bidang supervisi, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab memajukan pengajaran dengan melalui peningkatan profesi guru secara
terus menerus. Sumber yang diakses dari www.duniaguru.com oleh Sunyito
commit to user 12
mengemukakan bahwa “Kepala sekolah melakukan supervisi observasi terfokus terhadap beberapa guru dalam pembelajaran di kelas, hasil temuan, baik positif
maupun negatif, dibahas didalam pertemuan pleno dewan guru”. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa kepala sekolah memang melaksanakan peran sebagai
supervisor terhadap para guru dan hasil dari supervisi tersebut akan dibahas dalam rapat bersama dewan guru agar para guru mengetahui apa kelemahan dan
kelebihannya dalam mengajar kemudian akan dicarikan solusi bersama untuk mengatasi kekurangan tersebut serta peningkatan kemajuan yang telah diperoleh.
Hal ini diperkuat oleh Mulyasa 2002:158 “Meskipun demikian, tidak berarti kekurangan dan kelembahan yang ada dan
kasat mata diabaikan begitu saja, melainkan perlu diungkap ke permukaan untuk dicarikan perbaikan dan jalan pemecahannya”. Kemudian ditekankan
lagi “Hal ini lebih ditekankan pada pemecahan masalah, perbaikan kekurangan dan peningkatan kualitas, bukan pada penemuan kekurangan dan
kelamahan. Sementara aspek – aspek positif, sangat perlu diperhatikan dalam
rangka pembinaan dan peningkatan kemajuan – kemajuan yang telah
dicapai”. Jadi jelas sekali bahawa tujuan dari supervisi bukanlah untuk mencari kelemahan dan kesalahan saja melainkan penemuan kemajuan
– kemajuan yang telah dicapai guru dalam pengajaran di kelas dan kemajuan
tersebut dapat dilakukan pembinaan dan peningkatan dalam rangka perbaikan kualitas proses pengajaran”.
Menurut Mulyasa 2002 :111 “Jika supervisi dilakukan oleh kepala
sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan ki
nerja tenaga kependidikan”. Lebih lanjut lagi dikemukakan oleh Surya dan Rochman 1997:332 dalam skripsi Susilowati
2007:11 disebutkan bahwa “Tugas – tugas kepala sekolah sebagai supervisor
bertanggung jawab untuk mengawasi, menilai, meneliti, mengembangkan dan memperbaiki seluruh program dan kegiatan bimbingan disekolah”. Jadi sebagai
supervisor, kelapa sekolah harus mengawasi dan membantu guru dan tenaga pendidikan lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran
di sekolah. Kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran memberikan bantuan
layanan dalam rangka meciptakan suasana mengajar yang kondusif. Oleh karena itu, supervisor mempunyai sejumlah tugas yang harus dilaksanakan dalam rangka
commit to user 13
pelaksanaan supervisi. Menurut Sahertian 2000:25 tugas yang harus dilaksanakan dalam rangka pelasanaan supervisi mencakup :
1 Koordinator. Sebagai koordinator ia dapat mengkoordinasikan program pengajaran, tugas
– tugas anggota staf, berbagai tugas yang berbeda – beda diantara guru
– guru, 2 Konsultasi. Sebagai konsultasi, ia dapat memberikan bantuan , bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individu maupun secara kelompok,
3 Pemimpin kelompok. Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, pada staf
pengembangan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan professional guru
–guru secara bersama. Dan juga ia dapat mengembangkan ketrampilan dan kiat
– kiat dalam bekerja untuk kelompok working for the group, bekerja dengan kelompok working with the group dan
bekerja melalui kelompok working through the group, 4 Sebagai evaluator. Ia dapat membantu guru
– guru dalam menilai hasil proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.
Purwanto 1991:119 menyebutkan bahwa: usaha – usaha yang dapat
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah sebagai berikut: 1 Membangkitkan dan merangsang guru
– guru dan pegawai sekolah didalam menjalankan tugasnya masing
– masing dengan sebaik – baiknya, 2 Berusaha mengadakan dan melengkapi alat
– alat perlengkapan sekolah termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan
keberhasilan proses mengajar, 3 Bersama guru
– guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode
– metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku,
4 Membina kerjasama yang baik dan harmonis diantara guru – guru dan
pegawai sekolah lainnya, 5 Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru
– guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,
menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka mengikuti penataran
– penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing, 6 Membina hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa dan
instansi – instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
Melengkapi pendapat diatas, Menurut pendapat Rifai yang dikutip oleh Daryanto 2006:85-86 menyebutkan bahwa untuk menjalankan tugas supervisi
kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip – prinsip sebagai berikut :
1 Supervisi hendaknya bersifat konstruksif, pada yang dibimbing dan diawasi menimbulakan dorongan untuk bekerja.
commit to user 14
2 Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya realitas, mudah dilaksanakan.
3 Supervisi harus dapat member perasaan aman pada guru-guru atau pegawai sekolah yang disupervisi.
4 Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya. 5 Supervisi harus didasarkan pada hubungan professional bukan atas dasar
hubungan pribadi. 6 Supervisi harus selalu memperhatikan kesanggupan, sikap dan mungkin
prasangka gelisah atau antisipasi dari guru-guru atau pegawai. 7 Supervisi tidak bersifat mendesak otoriter, karena dapat menimbulakan
perasaan gelisah atau antisipasi dari guru-guru atau pegawai. 8 Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi. 9 Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan ingat
bahwa supervisi tidak sama dengan inpeksi. 10 Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh
merasa kecewa. 11 Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif dan kooperatif.
Sedangkan menurut Sagala 2009:198 menjelaskan bahwa kepala sekolah dalam mengembangkan program supervisi harus melaksanakan tiga pedoman,
yaitu: 1 Ilmiah, artinya kegiatan yang dikembangkan atau dilaksanakan harus
benar-benar sistematis, objektif, dan menggunakan instrument atau sarana yang memberikan informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi
bahan masukan dalam melakukan evaluasi terhadap situasi belajar mengajar.
2 Kooperatif, program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar kerjasama antara supervisor dengan orang yang disupervisi supervisee.
3 Konstruktif dan kreatif, artinya membina agar guru mampu mengambil inisiatif sendiri dalam mengembangkan situasi belajar mengajar.
Pangaribuan dkk 2005:153 Herabudin 2009:213 Menyebutkan bahwa ruang lingkup tugas supervisi
di sekolah meliputi berbagai aspek kehidupan sekolah, khususnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan proses belajar mengajar, sebagai
implementasi kurikulm yang berlaku. Dengan demikian, sebagai supervisor, kepala sekolah melaksanakan langkah
– langkah konkret, sebagai berikut :
commit to user 15
1 Menyusun rencana dan kebijakan bersama, 2 Melibatkan partisipatif seluruh guru dan staf sekolah,
3 Membantu dan mendorong agar semua bawahanya dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi, 4 Memberikan contoh yang ditiru oleh bawahannya,
5 Melakukan pengambilan keputusan atas dasar musyawarah mufakat dengan seluruh bawahannya,
6 Memperhatikan program kerja dan pelaksanaan program kerja yang sesuai dengan kecakapan bawahannya,
7 Meningkatkan kreatifitas dan idealism bawahannya guru kemajuaan bersama,
8 Melakukan pembinaan personal dan kelompok kerja para guru, 9 Memberikan bantuan moriel dan materiil demi kemajuan guru dan seluruh
karyawannya.
c. Teknik-Teknik Supervisi