Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 49 ganjil genap, nomor kelipatan angka tiga dan sebagainya tergantung ketentuan yang dibuat oleh peneliti. c. Cara randomisasi dari tabel bilangan random : Tabel bilangan ini pada umumnya terdapat pada buku-buku statistik. Cara ini banyak digunakan oleh para peneliti. Hal ini karena selain prosedurnya sangat sederhana, kemungkinan penyelewengan juga dapat dihindari. Randomisasi dapat dikenakan pada subyekindividu dalam populasi . Sampel yang secara nyata akan diteliti harus representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya. Karena itu dalam pengambilan sampel harus mengikuti teknik-teknik yang ditentukan. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling dengan cara undian yang artinya dari 73 guru akan diambil sejumlah 40 guru sebagai sampel secara acak, sehingga setiap guru mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ada beberapa cara yang dapat digunakan, tetapi tidak semua cara dapat diterapkan dalam setiap jenis penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode angket atau kuesioner dan metode dokumentasi. Untuk lebih jelasnya dapat penulis uraikan tentang angket atau kuesioner. 1. Metode Angket atau Kuesioner a. Pengertian Angket Arikunto 2006: 151 menyatakan “angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia k etahui”. Sedangkan Hasan 2003: 82 menjelaskan “angket adalah daftar pertanyaan yang diserahkan kepada responden”. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pengumpulan data dengan angket adalah penyelidikan mengenai suatu masalah dengan jalan mengedarkan pertanyaan kepada responden untuk commit to user 50 mendapatkan informasi, keterangan, tanggapan, atau hal yang diketahui secara tertulis. Jadi kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dan jawabanya diberikan secara tertulis. b. Jenis-Jenis Angket Menurut Arikunto 2006:152 mengemukakan bahwa angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang yang digunakan, yaitu: 1 Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada: a Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. b Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 2 Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada: a Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. 3 Dipandang dari bentuknya, maka ada: a Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. b kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. c Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek √ Pada kolom yang sesuai. d Rating-scala skala bertingkat , yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya dimulai dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Dipandang dari cara menjawabnya dalam penelitian ini digunakan angket jenis tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan bila dipandang dari bentuknya, angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan rating-scale skala bertingkat. Alasannya dapat memberikan beberapa alternative jawaban kepada responden sehingga dapat memilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan pendapatnya. c. Alasan Penggunaan Angket Alasan digunakanya angket sebagai alat atau instrument pengumpulan data, bahwa angket mempunyai beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Arikunto 2006: 153 yaitu: 1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2 Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden commit to user 51 3 Dapat dijawab responden menurut kecepatanya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. 4 Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. d. Langkah-Langkah Menyusun Angket Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: a Menetapkan tujuan pembuatan angket Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang Lingkungan Fisik dan Pengawasan dihubungkan dengan efektivitas kerja pegawai. b Menentukan aspek-aspek yang akan diukur Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun, perlu dibuat suatu matriks yang disebut matrik spesifikasi data. Matrik ini merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam angket. Isi dari matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian. Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-indikator yang perlu di identifikasi dan diukur. c Menyusun petunjuk pengisian angket. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Pernyataan-pernyataan yang dibuat harus sesuai dengan aspek-aspek yang tertuang dalam matriks spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat atau rating-scale dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing angket digunakan modifikasi skala likert. Menurut Sugiyono 2001: 87 mengemukakan bentuk skala likert dengan kategori penelitian sebagai berikut: 1 Sangat setuju 2 Setuju commit to user 52 3 Ragu-ragu 4 Tidak setuju 5 Sangat tidak setuju Alternatif ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2006: 241 sebagai berikut: Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan 5 alternatif, karena responden cenderung memilih alternative yang ada ditengah karena dirasa aman dan paling gampang karena tidak berpikir dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang dirasakan alternatif pilihannya hanya 4 saja. Alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” ada disisi atau kubu awal kubu akhir sedang dua pilihan lain, yaitu “Tidak setuju” dan “Sangat tidak setuju” disisi atau kubu akhir awal. Dalam hal ini dapa kita pahami karena “Sangat setuju” dan “Setuju” sebenarnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat tidak setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak setuju”. Berdasarkan pendapat di atas, maka setiap instrumen mempunyai 4 alternatif jawaban dari yang sangat positif sampai ke sangat negatif yang dapat berupa kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penilaian ini adalah sebagai berikut: 1 Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban. 2 Dalam menjawab pertanyaan, responden mamilih salah satu alternative jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda chek √ pada kolom jawaban yang dipilih. 3 Apabila pertanyaan yang dibuat positif diberikan penilaian sebagai berikut: Jawaban sangat setuju SS nilai = 4 Jawaban setuju S nilai = 3 Jawaban tidak setuju ST nilai = 2 Jawaban sangat tidak setuju STS nilai = 1 4 Apabila pertanyaan yang dibuat negatif diberikan penilaian sebagai berikut: Jawaban sangat setuju SS nilai = 1 commit to user 53 Jawaban setuju S nilai = 2 Jawaban tidak setuju ST nilai = 3 Jawaban sangat tidak setuju STS nilai = 4 d Membuat surat pengantar e Mengadakan uji coba try out Setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut. Uji coba dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo sebanyak 10 orang guru, diluar sample yang telah dipilih. Kemudian untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari hasil try out digunakan alat ukur sebagai berikut 1 Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi dengan baik atau validtingkat kesahihan untuk dijadikan alat ukur. Penelitian ini untuk menguji tingkat validitas kuesioner menggunakan formula korelasi Product Moment dari Pearson dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Arikunto 2006: 170 sebagai berikut:         2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            Keterangan: r xy : koefisien korelasi variabel x dan y X : jumah skor-skor X Y : jumlah skor-skor Y N : jumlah responden commit to user 54 Hasil dari xy r dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product moment. Apabila hasil yang diperoleh hitung r tabel r dengan taraf signifikan 5 maka angket tersebut valid. 2 Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data. penelitin ini menggunakan rumus alpha. Adapun rumus tersebut menurut Arikunto 2006:180 adalah sebagai berikut:                 2 2 11 1 1 t b k k r   Keterangan: 11 r = Reabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b   = Jumlah varians butir 2 t  = Varians total Hasil 11 r dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila hasil yang diperoleh hitung r tabel r dengan taraf signifikan 5 maka angket tersebut reliabel. f Revisi angket Setelah angket di uji-cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. g Memperbanyak angket Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel angket. commit to user 55 h Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah menggunakan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.

D. Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 16

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 73

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 1 17

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR.

0 10 72

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN SUBA.

1 3 64

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN KARAWANG.

0 0 50

PENGARUH SUPERVISI KLINIS OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMA AL-MA’SOEM JATINANGOR.

1 11 69

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU

0 0 14