commit to user 24
pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. Masalah
berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar. 2 Pengertian institusional. Mengajar berarti the efficient orchestration of teaching skills, yakni
penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang
memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya. 3 Pengertian kualitatif. Mengajar diartikan sebagai the
facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri. Burton dalam Sagala,
2003:61 mengemukakan mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
Dari pengertian fasilitas dan mengajar diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas mengajar adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar dalam upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
b. Aspek-Aspek Fasilitas Mengajar
Fasilitas mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelajaran, jelas bila dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika
ditunjang dengan fasilitas mengajar yang memadai dan dalam hal ini akan diuraikan mengenai ruang lingkup fasilitas mengajar.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007, tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah
SDMI, Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsanawiyah SMPMTs, dan Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah SMAMA mencakup kriteria
minimum sarana dan kriteria minimum prasarana : 1 kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap
sekolahmadrasah,
2 kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolahmadrasah
commit to user 25
Agar peneliti tidak mengalami kesulitan dalam pencarian data tentang kelengkapan fasilitas mengajar, dan lebih mudah dalam menggeneralisasikan,
penulis membatasi kelengkapan fasilitas mengajar yang terdiri dari ruang kelas, media pembelajaran dan kelengkapan literatur.
1 Ruang Kelas
Fungsi fasilitas untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan program belajar agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan tercapai kinerja guru yang
optimal. Dengan adanya ruang kelas yang baik dan sumber – sumber belajar yang
lengkap akan menunjang performa dari seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007, yang dimaksud dengan ruang kelas yaitu ruang untuk pembelajaran teori dan praktek
yang tidak memerlukan peralatan khusus. Yang memiliki ketentuan sebagai berikut :
1 Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek
dengan alat khusus yang mudah dihadirkan. 2 Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan
belajar. 3 Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.
4 Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas
minimum ruang kelas 30 m2. Lebar minimum ruang kelas 5 m. 5 Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan
yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
6 Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat
dikunci dengan baik saat tidak digunakan.
Dari pengertian dan ketentuan yang telah dijelaskan diatas maka ruang kelas merupaksan sarana pembelajaran yang mutlak ada dalam sekolah, ruang
kelas menjadi sentral dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung disekolah. Hal ini ditegaskan oleh, Hamalik 1989:133 yang menyatakan ruang kelas
merupakan salah satu unsur penunjang kegiatan pembelajaran yang efektif karena menjadi lingkungan yang berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan
commit to user 26
pembelajaran. Jika ruang kelas cukup menyenangkan maka motivasi yang mendorong kegiatan pembelajaran meningkat. Sebaliknya jika ruang kelas kurang
atau tidak menyenangkan maka, kegiatan pembelajaran kurang terangsang dan hasilnya kurang maksimal.
Berdasarkan pengertian ruang kelas tersebut di atas, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan apabila didukung dengan
ruang kelas yang baik. Walaupun ruang kelas itu tidak secara langsung sebagai tujuan
pembelajaran akan
tetapi keberhasilan
pembelajaran sangat
dipengaruhinya. Apabila tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik maka dengan sendirinya akan berpengaruh dengan prestasi dari seorang guru yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2 Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
medium, yang berarti perantara untuk menunjukkan alat komunikasi. Media diartikan sebagai perantara aau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dalam PP No.192005, Pas al 42 Ayat 1, disebutkan bahwa “Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber bahan lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.
Sedangkan arti media menurut para ahli dapat dilihat jelas sebagai berikut. Menurut Arif S. Sadiman, R. Raharjo, Anung Haryono, Rahardjito 2006: 6
berpendapat bahwa “media adalah segala sesuatu yang dpat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.
Sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad 2006: 3, mengatakan bahwa “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketera
mpilan atau sikap”.
commit to user 27
Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad 2006:4 mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide gambar bingkai, foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer”. Pendapat senada juga diutaraka oleh H.J. Gino, Suwarni, Suripto,
Maryanto, Sutijan 1998:37 mengemukakan bahwa “media belajar atau alat bantu
belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaiakan pesan informasi pembelajaran dari
sumber guru maupun sumber lain kepada penerima anak”. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala wujud alat bantu yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya media pengajaran, guru akan lebih mudah dalam memberikan informasi
atau materi kepada siswa, sehingga akan tercipta kelancaran, efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
3 Kelengkapan Literatur
Proses belajar mengajar dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah kelengkapan litelatur. Yang diartikan kelengkapan litelatur antara lain buku
– buku pelajaran termasuk buku pelajaran yang dimiliki guru dan tersedia di
perpustakaan. Definisi buku pelajaran atau buku teks pelajaran menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 : Buku pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
Pendapat tersebut sesuai dengan pernyataan Fisher yang telah menerbitkan buku pengembangan desain - desain statistik valiabel ganda multi variate
statistical designs hal tersebut dipakai sebagai pendobrak yang dilakukan untuk
commit to user 28
pemecahan yang memadai terhadap persoalan – persoalan yang pelik yang
merupakan ciri khas dalam dunia pendidikan Furchan 1982:61. Pendapat tersebut menjelaskan dengan adanya buku
– buku dapat dipakai sebagai pedoman dan membantu memecahkan persoalan
– persoalan pelik yang sesuai dengan studi yang dibahas.
Tucher mendefinisikan pusat sumber belajar dengan istilah media center, dengan perngertian suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan,
latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media cetak dan noncetak termasuk di dalamnya sumber
– sumber belajar pada perpustakaan yang berupa buku
– buku bahan pelajaran yang sesuai. Mudhoffir 1992: 13. Hamalik 1989:130 menyatakan buku
– buku dan bahan cetakan yang sesuai dengan materi pelajaran yang dikaji hendaknya digunakan sebagai media
belajar secara efekyif. Media inilah yang paling dekat dengan anda relative murah dan terjangkau.
Dengan adanya fasilitas buku – buku yang dimiliki guru dan buku – buku
yang lengkap di perpustakaan dapat dimanfaatkan guru dalam menunjang pembelajaran yang berkualitas. Dengan adanya buku
– buku yang lengkap akan sangat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas, dapat
membangkitkan minat membaca, dapat lebih memperdalam materi dari pokok bahan yang sedang diajarkan oleh guru dan secara otomatis dapat meningkatkan
kinerja guru dalam mengajar.
c. Indikator Fasilitas Mengajar