dimasukkan sebagai pengeluaran pembiayaan. Di sisi lain, hasil yang diterima dari investasi ini dikategorikan sebagai PAD. Pada kenyataannya, investasi yang
dilakukan pemda tidak memberikan kontribusi terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat Utami, 2013.
Modal dalam negeri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia, baik yang dimiliki oleh negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang
berdomisili di Indonesia, yang disediakan guna menjalankan suatu usaha di Indonesia dan harus sesuai dengan UU Penanaman Modal Widjaya, 2005.
Modal dalam negeri dikenal dengan istilah PMDN. Tingkat tabungan yang tinggi akan meningkatkan investasi domestik dan
akhirnya akan meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi Barro, 1996. Pertumbuhan ekonomi yang cepat melalui investasi domestik akan diharapkan
dapat meningkatkan harapan untuk kesempatan berinvestasi Duncan, 1999.
2.1.5. Konsumsi
Konsumsi merupakan salah satu komponen permintaan agregat yang digerakkan oleh pengeluaran konsumsi. Berbagai jenis barang dan jasa ditawarkan
kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Munculnya kegiatan produksi disebabkan adanya kegiatan konsumsi. Sebaliknya, kegiatan konsumsi
ada karena ada yang memproduksi. Meningkatnya produksi akan meningkatkan pendapatan.
Peningkatan pendapatan
merupakan salah
satu indikator
meningkatnya pertumbuhan ekonomi Ningsih, 2013. Dalam teori Keynes, konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan diposibel
yaitu pendapatan setelah dikurangi pajak dan merupakan pendapatan yang siap
Universitas Sumatera Utara
dibelanjakan. Pada dasarnya pendapatan diposibel digunakan untuk kegiatan konsumsi dan untuk tabungan Ernita, 2013. Pendapatan yang tidak habis
dikonsumsi maka akan ditabung. Jika suku bunga naik maka sisa pendapatan diposibel akan digunakan sebagai tabungan dan sebaliknya jika suku bunga turun
maka masyarakat akan melakukan investasi. Investasi yang dilakukan pada umumnya adalah PMDN.
PAD suatu daerah berbanding lurus dengan konsumsi. Jika konsumsi tinggi maka PAD yang diterima akan meningkat. Demikian sebaliknya jika
konsumsi rendah maka PAD juga akan kecil. Retribusi merupakan salah satu bentuk penerimaan daerah yang tergolong kedalam PAD. Retribusi tinggi apabila
masyarakat banyak mengkonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan oleh pemerintah daerah seperti retribusi parkir, retribusi penerangan jalan dan lain
sebagainya. DAK merupakan bagian dari dana perimbangan. DAK diberikan untuk memenuhi kebutuhan khusus setiap daerah seperti kebutuhan pendidikan.
Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah maka tingkat konsumsi terhadap pendidikan akan meningkat. Meningkatnya konsumsi pendidikan dapat
meningkatkan pemberian DAK untuk pendidikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
PAD yang diupayakan dan dana perimbangan yang diterima oleh pemerintah daerah digunakan untuk membiayai belanja daerah. Belanja daerah
digunakan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa konsumsi dapat
memperkuat hubungan PAD, dana perimbangan, belanja daerah, dan PMDN dengan pertumbuhan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan seseorang dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan nominal dan pendapatan riil Waluyo, 2007. Pendapatan nominal merupakan
pendapatan yang diterima oleh seseorang dalam jumlah nominal. Sedangkan pendapatan rill merupakan pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan dengan
dengan perubahan barang dan jasa. Pendapatan riil merupakan indikator yang paling realistis digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan seseorang.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga tidak terbatas hanya pengeluaran untuk barang-barang yang tidak tahan lama, tetapi dapat meliputi pengeluaran
untuk barang-barang tahan lama durable goods Waluyo, 2007. Ada beberapa teori konsumsi, dimana dalam bahasan ini besar kecilnya konsumsi ditentukan
oleh variabel-variabel lain selain pendapatan Waluyo, 2007. Adapun teori konsumsi yang dimaksud diatas adalah
a. Teori konsumsi dengan hipotesa pendapatan absolut Pengeluaran konsumsi sangat ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan,
dimana antara pendapatan dengan konsumsi memiliki hubungan yang positif. Keynes dalam bukunya yang berjudul The general Theory of Employment,
Interest and Money memberikan perhatian besar terhadap hubungan antara konsumsi dan pengeluaran. Lebih lanjut Keynes mengatakan bahwa ada
pengeluaran konsumsi minimum yang harus dilakukan oleh masyarakat outonomous consumtion dan pengeluaran konsumsi akan meningkat dengan
bertambahnya penghasilan. b. Teori konsumsi dengan hipotesis siklus hidup
Teori konsumsi dengan menggunakan suatu pendekatan siklus hidup yang dikembangkan oleh Ando, Brumberg dan Modigliani ABM. Berdasarkan teori
Universitas Sumatera Utara
ini pengeluaran konsumsi seseorang sangat tergantung dari perjalanan umur seseorang yang terdiri atas tiga tahap yaitu:
1. Dimulai dari usia 0 tahun sampai dengan usia kerja usia tertentu belum bekerja. Di tahap ini seseorang melakukan konsumsi dalam kondisi dissaving
karena seseorang melakukan konsumsi sangat tergantung pada orang lain orang tua atau saudara
2. Dimulai dari usia kerja sudah bekerja sampai dengan usia dimana orang tersebut sudah menjelang usia tua tidak produktif. Di tahap ini seseorang
berkonsumsi dalam kondisi saving karena pengeluaran konsumsinya sudah tidak tergantung pada orang lain mandiri.
3. Di usia tua tidak produktif, seseorang kembali berada dalam kondisi dissaving karena dalam tahap ini seseorang tidak lagi mampu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri. c. Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan relative
Teori ini dikemukakan oleh James Duesenberry dengan buku “Income, Saving and the Theory of Consummer Behavior”, bermaksud merekonsiliasi
hubungan yang tidak proporsional dan yang proporsional antara konsumsi dan pendapatan dengan maksud agar diperoleh gambaran mengenai alasan sebab-
sebab timbulnya perbedaan tersebut. Di dalam teori ini ada dua asumsi yang digunakan yaitu :
1. Selera rumah tangga atas barang konsumsi adalah inter dependen. Artinya pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi
yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya tetangga
Universitas Sumatera Utara
2. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible artinya pola pengeluaran pada saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan
mengalami penurunan. d. Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan permanen
Teori ini dikemukaan oleh Milton Friedman yang berisi pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendapatan permanen dan
pendapatan sementara.
2.1.6. Pertumbuhan Ekonomi