b. Penerimaan DBH sumber daya alam agar diutamakan pengalokasiannya untuk mendanai pelestarian lingkungan areal pertambangan, perbaikan dan
penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk standar pelayanan minimal yang ditetapkan peraturan
perundang-undangan. c. DAU agar diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai gaji dan tunjangan
pegawai, kesejahteraan pegawai, kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pembangunan fisik sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan
dasar dan pelayanan umum yang dibutuhkan masyarakat. d. DAK digunakan berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah.
2.1.3. Belanja Daerah
Krisis ekonomi global yang melanda sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia, memperlihatkan bahwa keseimbangan dalam perekonomian
suatu negara tidak bisa dengan hanya mengandalkan sektor swasta. Kontribusi sektor pemerintah juga sangat dihandalkan. Terutama faktor pengeluaran
pemerintah, investasi pemerintah yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan net ekspor yang dapat meningkatkan pendapatan nasional Ernita, 2013.
Pengeluaran pemerintah yang dimaksud adalah belanja daerah.
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah
dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah PP No 582005 pasal 20 : 3. Belanja daerah diprioritaskan untuk
Universitas Sumatera Utara
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah UU No 322004 pasal 167.
Belanja daerah diklasifikasikan menurut jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan serta belanja tidak terduga PP No 582005 pasal 27 : 3. Belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD
diprioritaskan untuk Sumarsono, 2010 yaitu : a. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan pemda, terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
b. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasiitas umum
yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
2.1.4. Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN