Pertumbuhan Ekonomi Landasan Teori 1. Pendapatan Asli Daerah PAD

2. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible artinya pola pengeluaran pada saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan mengalami penurunan. d. Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan permanen Teori ini dikemukaan oleh Milton Friedman yang berisi pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendapatan permanen dan pendapatan sementara.

2.1.6. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Ernita, 2013. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikasi keberhasilan pembangunan di suatu perekonomian Ma’ruf, 2008. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat Hidayat, 2011. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Kebijakan-kebijakan mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi menurut Sukirno dalam Hidayat 2011 yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi adalah suatu kebijakan melakukan transformasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan yang modern 2. Mengembangkan infrastruktur, sebab modernisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern 3. Meningkatkan taraf hidup, pendidikan masyarakat dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi 4. Mengembangkan institusi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Aspek pertumbuhan ekonomi memegang peranan terpenting selaku indikator pembangunan suatu negara. Bahkan tidak jarang pertumbuhan ekonomi diidentikkan pula dengan kesejahteraan dan tingkat kehidupan. Sebagian besar dari komponen pertumbuhan ekonomi ini berorientasi terhadap aspek konsumsi dari perkiraan pendapatan nasional. Komponen konsumsi ini dianggap lebih penting dari pada komponen pendaptan, karena komopnen ini secara langsung akan mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat kehidupan masyarakat Esmara dalam Maryati, 2009. Perekonomian juga dapat digerakkan oleh pengeluaran konsumsi masyarakat. Pengeluaran konsumsi masyarakat adalah salah satu variabel makro ekonomi yang merupakan pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut atau juga pendapatan yang dibelanjakan Ningsih, 2013. Pada kenyataannya, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang masih relatif rendah tersebut ditopang oleh konsumsi masyarakat. Universitas Sumatera Utara Secara teori pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi tidak akan menjadi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh invetasi Ernita, 2013. Pertumbuhan yang ditopang oleh investasi dianggap akan meningkatkan produktivitas sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Krisis ekonomi global yang melanda sebagian negara di dunia termasuk Indonesia, memperlihatkan bahwa keseimbangan dalam perekonomian suatu negara tidak bisa dengan hanya mengandalkan sektor swasta. Kontribusi sektor pemerintah juga sangat dihandalkan. Terutama faktor pengeluaran pemerintah, investasi pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan net ekspor yang dapat meningkatkan pendapatan nasional Ernita, 2013. Di dalam makroekonomi, konsumsi rumah tangga dan investasi dapat merangsang pengeluaran agregat, sehingga peningkatan konsumsi dan investasi diharapkan dapat menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Karim, 2010. Untuk mengukur keberhasilan suatu perekonomian salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi economic growth merupakan besaran yang diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional produksi nasional pada periode tertentu Waluyo, 2007. Pertumbuhan ekonomi dijadikan sebagai alat ukur untuk menganalisa tingkat perkembangan perekonomian di suatu Negara Utami, 2013. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Produk nasional atau pendapatan nasional dapat dibedakan menjadi dua bagian Universitas Sumatera Utara yaitu Produk Domestik Bruto PDB dan Produk Nasional Bruto PNB Supriana, 2008. PDB merupakan barang dan jasa yang diproduksi dalam satu negara pada tahun tertentu. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto PDRB untuk di daerah-daerah. PNB merupakan barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara yang bekerja dalam negerinya sendiri maupun yang bekerja di luar negeri. Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan PDRB yang mencerminkan nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di perekonomian tiap-tiap daerah. Angka PDRB atas dasar harga konstan yaitu PDRB yang sudah mengeleminasi faktor inflasi Maryati, 2010. Untuk menghitung pendapatan nasional terdapat tiga pendekatan approach yang dapat digunakan, pendekatan tersebut Waluyo, 2007 adalah : a. Pendekatan produksi production approach b. Pendekatan pendapatan income approach adalah dengan cara menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh dari semua pelaku ekonomi yakni sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah dan sektor luar negeri dalam suatu negara pada periode waktu tertentu. c. Pendekatan pengeluaran expenditure approach yaitu dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi antara lain sektor rumah tangga, sektor perusahaan swasta, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri pada suatu negara pada periode tertentu.

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

7 83 104

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan Dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Belanja Daerah Dengan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Moderating Pada Propinsi Sumatera Utara

4 79 97

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

PENGARUH DANA PERIMBANGAN, PERTUMBUHAN EKONOMI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN JUMLAH PENDUDUK SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 3 75

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI.

0 3 47