Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

perimbangan, belanja daerah dan PMDN dengan pertumbuhan ekonomi. Sebuah variabel bisa menjadi variabel modera ting apabila nilai sig dari nilai α dan mempunyai koefisien negatif. Variabel konsumsi mempunyai nilai sig sebesar 0,820 nilai α sebesar 0,05 dan mempunyai nilai koefisien yang positif sehingga variabel konsumsi tidak bisa menjadi variabel moderating.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dari hasil uji statistik t diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Artinya jika PAD di sebuah provinsi naik maka akan mengakibatkan kenaikan pada tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut. Dari persamaan regresi berganda, diketahui bahwa PAD mempunyai koefisien positif sebesar 0,340. Artinya jika PAD naik 1 maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0,340 atau 34. PAD memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 34. Semakin tinggi PAD yang diperoleh sebuah provinsi maka tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut akan meningkat. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan. Pajak daerah dan retribusi daerah berkaitan erat dengan tingkat penghasilan masyarakat. Peningkatan penghasilan masyarakat berbanding lurus dengan peningkatan PAD yang diperoleh pemda setempat. Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat penghasilan masyarakat maka semakin meningkat pula tingkat kesejahteraannya. Universitas Sumatera Utara Sehingga dapat dikatakan PAD mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Maryati 2010 dan Setiyawati 2007 yang menyatakan PAD berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara parsial dan simultan.

5.2.2. Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dari hasil uji statistik t diketahui bahwa dana perimbangan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Artinya peningkatan dana perimbangan tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari persamaan regresi, dana perimbangan mempunyai koefisien positif sebesar 0,216. Jika dana perimbangan bertambah 1 maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 21,6. Dana perimbangan memberikan pengaruh yang cukup kecil sebesar 21,6 terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga dapat dikatakan dana perimbangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Maryati 2010 dan Setiyawati 2007 yang menyatakan DAU komponen dana perimbangan berpengaruh signifikan positif dan signifikan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dana perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK dan Dana Bagi Hasil DBH. Awalnya penelitian ini menggunakan DAU, DAK dan DBH sebagai komponen dari dana perimbangan. Setelah melakukan uji multikolinearitas, dana perimbangan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap belanja daerah, sehingga peneliti menghilangkan DAU dari komponen dana perimbangan. Berdasarkan undang-undang nomor 33 tahun Universitas Sumatera Utara 2004, DAU diberikan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah berdasarkan jumlah gaji pegawai negeri sipil daerah. DAU digunakan untuk membiayai belanja pegawai. Peneliti meneliti semua komponen yang ada di belanja daerah. Belanja pegawai termasuk belanja daerah. Sehingga dana perimbangan mempunyai korelasi yang tinggi terhadap belanja daerah. DAK dan DBH merupakan komponen dana perimbangan yang diteliti di dalam penelitian ini.

5.2.3. Pengaruh Belanja Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

7 83 104

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan Dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Belanja Daerah Dengan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Moderating Pada Propinsi Sumatera Utara

4 79 97

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

PENGARUH DANA PERIMBANGAN, PERTUMBUHAN EKONOMI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN JUMLAH PENDUDUK SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 3 75

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI.

0 3 47