Namun berbeda dengan informan lainnya. Informan lain berpendapat bahwa rokok tidak hanya merusak kesehatan tapi juga dapat merusak ekonomi dan sosial.
Berdasarkan dari data Lembaga Demografi FE UI, biaya kesehatan untuk mengobati penyakit yang terkait dengan merokok mencapai Rp 2,9 triliun sampai Rp 11 triliun
per tahunnya atau setara dengan 0,12 persen sampai 0,29 persen dari Produk Domestik Bruto. Pada tahun 2005, rumah tangga dengan perokok menghabiskan 11,5
persen pengeluaran rumah tangganya untuk konsumsi tembakau, sementara hanya 11 persen digunakan untuk membeli ikan, daging, telur dan susu secara keseluruhan, 2,3
persen untuk kesehatan dan 3,2 persen untuk pendidikan Barber, dkk, 2008.
5.2 Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok
Rokok memiliki banyak dampak. Beberapa informan mengatakan dampak dari rokok yang mereka ketahui bahwa rokok sangat memiliki dampak terhadap
kesehatan. Paparan terhadap AROL menyebabkan penyakit jantung dan meningkatkan resiko kematian akibat penyakit ini kira-kira sebesar 30, selain itu
juga menyebabkan penurunan fungis pernafasan, serta pada kehamilan mengalami sindroma kematian bayi mendadak dan efek pada bayi berupa pertumbuhan janin
dalam rahim terhambat dan keguguran spontan TSCS-IAKMI, 2008.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
5.3 Efek yang Dirasakan Oleh Informan Baik Perokok Aktif Maupun Perokok Pasif
Rokok tidak hanya memberikan efek pada perokok nya saja, melainkan juga dirasakan oleh yang bukan perokok yang berada didekat perokok perokok pasif.
Dari beberapa pernyataan informan, terlihat bahwa rokok sangat memiliki efek negatif terhadap informan. Para informan adalah bukan perokok. Paparan AROL
meningkatkan resiko penyakit paru obstruksi kronik dan penurunan fungsi pernapasan serta menyebabkan dan memperburuk asma pada orang dewasa TSCS-
IAKMI, 2008. Tidak hanya itu AROL juga menyebabkan bau yang tidak enak serta perasaan kurang nyaman pada perokok pasif.
Selain itu terdapat keluhan mata perih, hidung tersumbat dan berair serta tenggorokan gatal apabila berada di ruangan terttutup bersama orang yang merokok,
dan juga asma menjadi kambuh sesaknya karena duduk di sebelah orang yang merokok Aditama, 2011. Pada informan yang lain yang merupakan perokok,
mengatakan belum merasakan efek dari kebiasaan merokoknya, namun hanya merasakan gigi hitam. Pada gigi yang berwarna hitam kecoklatan disebabkan oleh
getah pada tembakau yang terjadi akibat dari hasil pembakaran tembakau tersebut.
5.4 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok