4 Saya merokok
5 Tidak merokok
6 Tidak merokok
7 Saya merokok aktif
8 Tidak merokok
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, dari 8 informan, terdapat 6 informan yang tidak merokok, 2 informan yang merokok.
4.3.2 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Rokok Tabel 4.5 Persepsi Informan terhadap Rokok
Informan
Pernyataan
1 Rokok itu membahayakan kantong, membahayakan hubungan
rumah tangga. Karena rokok juga merusak kepada wanita, termasuk rahim wanita rusak. Dia menyebabkan kanker seperti yang tertulis
di bungkus-bungkus kotak rokok.
2 Ya rokok itu kan pada dasarnya bagian dari kebutuhan kepuasan, ya
kan? Sehingga dia punya nilai-nilai relatif, sehingga ada orang yang memahaminya bahwa rokok itu bagian yang memberikan kita
kepuasan, tetapi juga ada orang yang memahami bahwa rokok itu juga bisa mengganggu, ya kan mengganggu? Tentu juga bermacam-
macam bisa mengganggu kesehatan, mengganggu ekonomi, mengganggu banyak hal lah sebenarnya dampak negatif dibanding
daripada positif, ya kan? Makanya kalau kita berbicara kata agama ulama sepakat kalau merokok itu haram bagi orang yang sakit, ya
kan? Tetapi bagi orang yang tidak sakit itu makruh. Secara ekonomi ya mungkin ya tadikan, kita melihat kontek sisi awalnya tadi kan,
itu kan sebuah kebutuhan yang bisa dibilang memuaskan dan juga bisa dibilang membahayakan.
3 Rokok itu adalah sangat berbahaya, karena didalamnya
mengandung nikotin dan rokok merupakan adalah narkoba yang dibolehkan di Republik kita ini
4 Sesungguhnya rokok itu kan kalau boleh kita katakan itu semacam
zat yang bisa merusak kesehatan. Dia ada candunya, ada nikotinnya, kan gitu. Pasti kamu tanya kenapa orang mau merokok? Karena
merokok ini
bisa membawa
suatu pemikiran-pemikiran,
menghilangkan stres yang dibawa diri kita. Memang kita tahu merokok itu tidak baik untuk kesehatan tapi tanpa merokok bagi
perokok itu
tidak. Kadang-kadang
tidak bisa
berpikir, menghidupkan pemikiran-pemikiran kita. Kembali itu bagi yang
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
perokok berat, kan gitu ya? Tapi bagi yang gak merokok itu alangkah baiknya.
5 Perusak hidup yang tak perlu lagi diperdebatkan. Dalam sebuah
survey rokok termasuk penyebab kematian terbesar ke-2. 6
Hmmm... begini, merokok itu adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh orang. Kebiasaan itu yang biasanya lama kelamaan
menjadi kecanduan, yang menurut kesehatan sebenarnya rokok itu sebenarnya mengganggu kesehatan dan tidak hanya mengganggu
kesehatan secara pribadi dan juga mengganggu kesehatan lingkungan. Saya pribadi sudah pasti itu merusak tetapi begitu juga
ketika dia merokok tanpa adanya memperdulikan lingkungan, dia secara tidak langsung mencemarkan lingkungan itu. Dan akibat dari
dia merokok itu mengganggu kesehatan orang lain. Tentunya lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya orang yang merokok. Jadi
tidak hanya pada dirinya. Dan rokok itu juga sudah tahu kita bahwa itu memang mengandung resiko bahkan akibat yang ditimbulkan
bisa menyebabkan kanker, merusak janin, kan gitu. Satu akibat yang dari kebiasaan-kebiasaan merokok, bahkan menciptakan komitmen-
komitmen kita sendiri bahwa merokok itu satu hal yang melingkupi kalangan muslim. Satu hal yang menyebabkan makruh, sesuatu
yang makruh itu lebih kepada menyangkut hal-hal yang dilarang. Itu menyebabkan kenapa, dikatakan memang, lebih baik dari
kemaslahatan rokok itu.
7 Kalau ditanya sama pecandu rokok, banyak sekali manfaatnya.
Pertama, pikiran menjadi lancar. Kalau ditanya dari segi medis sudah pasti merusak kesehatan, karena ada zat adiktif disitu. Itukan
salah satu penyebab penyakit, gitu kan? Kemudian kalau ditanya sama pecandu rokok, ya rokok ini sebagai sahabat sama dia. Rokok
merupakan sahabat. Kalau dia dirumah tangga pasti istri dan anak, yang kedua itu pasti rokok, tapikan secara medis jelas merusak
kesehatan, karena mengandung zat adiktif. itu adalah salah satu zat yang beracun bagi tubuh.
8 Merokok berbahaya dari sisi kesehatan, sisi ekonomi, sosial. Kita
bisa lihat dari banyaknya bahaya yang ditimbulkan dari rokok. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 6 informan menyatakan bahwa rokok
sangat berbahaya, dapat merusak kesehatan, ekonomi, dan sosial. 1 informan menyatakan bahwa merokok dapat memberikan pemikiran-pemikiran dan
menghilangkan stres, serta 1 informan lainnya menyatakan bahwa merokok banyak
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
manfaatnya bagi perokok dan merupakan sahabat, namun 2 informan tersebut juga menyatakan bahwa rokok dapat merusak kesehatan.
4.3.3 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok Tabel 4.6 Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok
Informan Pernyataan
1 Ya saya tidak usah menjelaskan dampaknya. Karena secara
kesehatan sudah disampaikan sama orang-orang yang bergelut didunia itu. Ya paru-parunya rusak, jantung, kanker rahim. Itu
semua bisa rusak akibat rokok.
2 Ya itu sesuai UU kesehatan sudah tertera secara jelas itu.
Dibungkus rokok juga kan. Bungkus rokok kan harus mencantumkan tentang dampak daripada akibat yang disebabkan
oleh rokok itu sendirikan.
3 Seperti sesak nafas, seperti orang sakit jantung, seperti batuk-batuk,
dan lain sebagainya. Apalagi kepada kaum hawa bahwa itu berbahaya bagi janin atau kandungan nanti diakibatkan bisa lebih
cacatkah, idiotkan, atau lainnya.
4 Oh jelas dampak sekali lah. Dampaknya kan terus terang saja,
banyak la memang kalau dampak kesehatan karena rokok itu membawa suatu dampak kesehatan untuk tubuh kita, itu jelaslah
udah.
5 Tentu saja berdampak secara langsung. Tersedianya kawasan yang
bebas polusi asap rokok akan memberi pengaruh positif terhadap adanya udara yang sehat dan pada gilirannya ini memaksimalkan
harapan hidup dan menekan angka kematian sebab oleh polusi rokok.
6 Dampaknya sudah jelas. Itu juga sudah ada tertera di bungkus-
bungkus rokok. 7
Secara medisnya sudah pasti dampaknya besar, kan gitu? Kemudian seperti yang tercantum diiklan rokok iu kan? Mengganggu janin lah
katanya, mengaganggu jantung, mengakibatkan kanker, dikotak rokok itu kan ada bacaannya, impotensi lagi dibilangnya.
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 3 informan menyatakan bahwa dampak merokok sudah jelas tertera di bungkus-bungkus rokok. 2 informan
menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, paru-parunya
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
rusak, kanker rahim. 1 informan menyatakan bahwa merokok memiliki dampak langsung, serta 1 informan lain menyatakan bahwa rokok sudah jelas dampaknya
terhadap tubuh.
4.3.4 Distribusi tentang Efek yang Dirasakan Oleh Informan Baik Perokok Aktif Maupun Perokok Pasif
Tabel 4.7 Pernyataan Informan terhadap Efek yang Dirasakan Oleh Informan Baik Perokok Aktif Maupun Perokok Pasif
Informan Pernyataan
1 Wah gak enak. Ya saya tidak batuk tapi tidak enak, kalau
disamping saya ada orang merokok. 2
Ya tadi efeknya banyak. Orang yang tidak merokok dekat orang perokok bisa jadi pusing, kalau nanti pulang kerumah istrinya bisa
curiga. Ya kan karena bajunya bau rokok. Ya itu tadilah apa namanya, ya jelaskan orang yang tidak merokok
kena orang yang merokok berdampak tidak sehatkan. Ya kalau dibilangkan bau, pusing, makan juga bisa bau rokok kan.
3 Mata saya pedih dan beberapa saat kemudian saya akan batuk.
Maka saya karena orang yang menikmati saya yang menanggung akibatnya itu lah dia.
4 Efek rokok itu bagi yang masih muda, sampai sekarang saya masih
muda itu belum pernah kena efeknya. Paling gigi hitam-hitam saja, kan gitu? Karena nikotin kan gitu? Tapi nanti apabila kita terserang
satu penyakit, apa pun masa sudah agak tua disitulah muncul efeknya dari merokok itu.
5 Efeknya sesak napas.
6 Ya sangat tidak baik. Saya mau negur. Kalau saya tidak bisa negur,
saya akan pergi dari situ. Saya tidak mau jadi perokok pasif. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 1 informan menyatakan bahwa efek
yang dirasakan tidak enak tapi tidak batuk, 1 informan menyatakan bahwa efek yang dirasakan bau dan pusing. 1 informan menyatakan bahwa efek yang dirasakan mata
pedih dan beberapa saat kemudian batuk, 1 informan menyatakan bahwa belum pernah merasakan efeknya namun gigi hitam. 1 informan menyatakan bahwa efek
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
yang dirasakan adalah sesak nafas, 1 informan menyatakan bahwa akan pergi dari sekitar orang yang merokok.
4.3.5 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok Tabel 4.8 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok
Informan Pernyataan
1 Kawasan tanpa rokok adalah kawasan yang tidak boleh merokok,
dan itu harus di tempat-tempat umum dan tidak boleh merokok. Karena apa? Karena yang tidak merokok tidak boleh datang kesitu
karena yang tidak merokok bisa menjadi perokok pasif.
2 Ya karenakan kita berbicara dalam konteks secara umum kawasan
tanpa rokok itu kan. tentu inikan menempatkan pada posisi-posisi yang maka tadi sebuah keputusan yang dianggapnya itu punya nilai
relatif. Bisa menjadi kepuasan, tetapi bisa juga menjadi penyakit. Maka kepuasan bagi orang-orang pecandu, tapi bagi orang-orang
penyakit, bagi orang-orang maka tidak mau dengan rokok itu kan? Sehingga dengan KTR itu lah untuk bisa membatasi atau
menempatkan pada ruang-ruang tertentu bagi orang-orang yang memang mereka itu perokok, sehingga mereka punya, ya kita kan
ingin menempatkan dalam posisi masing-masing, sehingga mereka akan menikmati dengan rokoknya yang dianggap memuaskan bagi
dirinya tapi juga tidak mengganggu efek kepada orang lain yang tidak merokok. Itulah salah satu kawasan tanpa rokok itu sendiri.
Hingga ada zonasi-zonasi tertentukan sampai dibatasi dimana kawasan umum itu kan.
3 Memang di Republik kita ini ada yang namanya kawasan tanpa
rokok itu dicanangkan melalui peraturan daerah ataupun melalui peraturan pemerintah yang mana di tempat-tempat rumah sakit, di
tempat-tempat umum, seperti misalnya kendaraan bermotor, misalnya di kereta api, misalnya juga stasiun, pesawat, ataupun
penerbangan domestik.
4 Sesungguhnya KTR itu saya mendukung penuh, tetapi kita kan
melihat, Indonesia ini kan banyak yang merokok, kan gitu? Apakah mampu kita mengawasi orang yang merokok itu, kan gitu? Kita
dukung kok sepenuhnya tetapi perangkat dalam pemerintah itu harus mendukung pengawasan merokok itu.
5 Kawasan tanpa rokok harus diapresiasi. Implementasinya perlu
diefektifkan dengan gerakan penyadaran sosial yang lebih massif, dengan berpijak pada kondisi aktual sosial.
6 Sebenarnya itu kawasan tanpa merokok itu adalah salah satu solusi
juga, apa ya, akibatnya jelasnya gak benar, tetapi menjadi salah satu
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
yang baik diantara yang jelek itulah dibuat kawasan merokok. Sebenarnya tidak boleh dilarang sama sekali. Kalau sudah ada KTR
kawasan tanpa rokok itu tidak boleh merokok sama sekali. Tentunya inikan diruang-ruang publik itu dilarang merokok. Itu
mengganggu lingkungan hidup, lingkungan orang lain, jadi kalau kawasan merokok itu paling tidak itu dia hak dimana privasi dia,
tidak boleh ditempat umum. kalau toh dia juga gak bisa menahan diri untuk tidak merokok ya silahkan, paling dia terganggu hanya
dirinya sendiri tidak boleh mengganggu orang lain, biar dia tanggu sendiri akibatnya.
7 Positif, sepanjang dia jangan melanggar HAM orang yang
merokok, itu saja. Positif, orang merokok pasti menghargainya itu. Pasti pamit dulu kalau mau merokok. Apalagi kalau diruangan AC,
pasti dia tengok-tengok dulu. Tapi kalau dia sendiri diruangan itu pasti dikipasnya aja. Kalau dia lebih dari satu orang pasti dia pamit
kesebelahnya yang tidak merokok kan? Tapi ada yang parah lagi, dibiarkan nya saja merokok. Yang jelas KTR ini bagi orang-orang,
kalau bagi saya positif saja, karena menjaga kesehatan masyarakat dilingkungannya, kan gitu?
8 KTR itu menjadi kewajiban dan menjadi keharusan, karena sudah
diamanatkan dari Undang-Undang. Jadi seharusnya dari setiap kepala daerah itu yang taat pada peraturan Undang-Undang itu agar
menjalankan KTR diwilayahnya. Hanya saja perbedaannya kesiapan dari masyarakat, dari perangkat kerjanya sendiri. Jadi
perbedaan disebabkan untuk Kota Medan ini bisa dipersiapkan dalam waktu dekat.
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 3 informan menyatakan bahwa kawasan tanpa rokok merupakan kawasan yang tidak boleh merokok, dan itu
merupakan di tempat-tempat umum. 1 informan mengatakan bahwa kawasan tanpa rokok itu bisa membatasi atau menempatkan pada ruang-ruang tertentu bagi orang-
orang yang memang mereka itu perokok. 1 informan menyatakan bahwa perangkat dalam pemerintah itu harus mendukung pengawasan merokok itu, 1 informan lain
mengatakan bahwa itu sudah menjadi kewajiban dan keharusan, hanya saja perbedaannya pada kesiapan masyarakat, serta dari perangkat kerjanya sendiri. 1
informan mengatakan bahwa kawasan tanpa rokok harus diapresiasi, sementara satu 1
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
informan lainnya mengatakan bahwa sepanjang kawasan tanpa rokok itu tidak melanggar HAM orang yang merokok itu.
4.3.6 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta
Kontroversi yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok
Tabel 4.9 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta Kontroversi
yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok
Informan Pernyataan
1 KTR di daerah-daerah cukup bagus aturannya tapi dalam
pelaksanaannya masih banyak dilanggar. Aturannya sudah terpampang dengan jelas tapi tetap saja dilanggar, karena apa?
Karena tidak adanya sangsi yang tegas terhadap orang yang merokok di tempat kawasan tanpa rokok. Mengenai kontroversi itu,
sebenarnya hampir semua para medis, para pakar yang kita tahu bahwa rokok itu merusak tapi ini sudah menjadi tradisi. Bagaimana
anak-anak tidak merokok kalau orang tuanya masih merokok. Jadi memang peraturan yang sebenarnya masih jauh, karena diibaratkan
tak jauh panggang dari apinya. Ya padahal sudah jelas itu merusak, secara agama juga tidak, tidak baik, ceara medis juga.
2 Sekarangkan, kalau namanya sebuah kebijakan itu kan punya
dampak, dampak positif dan dampak negatif. Sekarang tinggal kita melihat dari mana melihat tata dampak itu sendiri. ya, artinya suatu
yang positif itu kan akan memberikan dampak yang lebih baik, positif ke positif, gitu kan? Negatifkan ke negatif, jadi semakin
banyak
negatif semakin
bertambah negatifnya.
Sekarang permasalahannya otoritas itu kan ada di kepala daerah atau ada di
dewan. Dewan itukan hak inisiatif, bisa melakukan dengan Perda, bisa juga dengan pengusulan dari kepala daerah. Dan menyangkut
masalah petani yang ada dipedesaan, sebenarnya itu juga bukan hal salah satu yang menjadikan mereka itu hidupkan? Ya ternyata kalau
tidak ada musim tembakau mereka juga masih bisa hidup, lahan juga bisa ditanam dengan yang lain, bisa ditanam padi, ditanam apa,
gitu? Mungkin kalau secara dampaknya itu ekonomi, itu efek dari rokok itu sendiri setelah kita merokok, apa yang didapat? Juga tidak
puas, tidak kenyang, juga tidak bisa mengasi makan, ya kan gitu? Sehingga merokok itu akan menambah biaya cost kebutuhan,
sehingga cost hidup akan bertambah, kan gitu kan? Kalau tidak merokok cost merokok satu bungkus satu hari 13 ribu. Kalau tidak
merokok kan ada sisa 13 ribu, kalau pun kita merokok ada tambah biaya 13 ribu kan? Biaya makan dan minum kan tidak berkurang ya
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
kan? Berarti cost hidupnya kan makin bertambah belum lagi kita lihat dampak yang lain.
3 Kalau masyarakat menyambut baik tentang kawasan tanpa asap
rokok ini, kenapa? Bagi mereka-mereka yang tidak merokok, belum merokok, seperti saya sangat terganggu apabila ada disamping kiri
kanan atau muka belakang yang merokok. Karena kenapa? Lebih berbahaya dari pada orang yang mengisap rokok itu sendiri.
Menyangkut kontroversi, betul, coba kita ketahui bahwa salah satu devisa dari Republik kita ini dalah dari pajak merokok, tetapi
disinalah kita harus berani mengambil sikap apakah kita mampu untuk melarang supaya jangan lagi berdiri pabrik-pabrik, tetapi itu
bukan solusi juga. Karena kalau juga kita larang, pemerintah melarang bahwa dilarang mendirikan pabrik rokok, maka pasti
rokok dari luar negri lah yang masuk ke negara kita ini. Tidak bisa kita membuat itu semuanya, yang ada hanyalah kesadaran terhadap
diri sendiri, keluarga bahwa merokok itu bahaya bagi kesehatan.
4 Sampai sekarang saya melihat daerah yang sudah membuat KTR itu
sampai sekarang tidak maksimal jalannya. Makanya kenapa kita tegaskan pemerintah kota untuk lebih waspada melaksanakan Perda
KTR itu. Jangan nanti Perda dibuat tidak mampu melakukan seperti daerah lain yang belum maksimal.
5 Secara bertahap ketergantungan pada kontribusisumbangan dari
perusahaan rokok harus kian diminimalisir, dan ini sekaligus disinkoronkan dengan upaya untuk menyelaraskan sikap masyarakat
dengan fatwa tentang rokok.
6 Itu pun sebenarnya memang bagus. Itu pun udah aturan, bahkan kita
sendiri sudah masuk menjadi Perda, sudah ada Ranperdanya Kawasan Tanpa Rokok, dan itu harus diimplementasikan,
mengingat bahwa banyak sekali kawasan-kawasan publik sekarang ini itu yang sudah tercemar, sudah terganggu akibat ulah-ulah orang
yang merokok itu. Kontroversi itu lebih besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya untuk berobat dikarenakan rokok itu
dibandingkan sumbangan yang dihasilkan dari rokok. Nah, ya saya pikir itu gak bisa, gak bisa rokok dijadikan politisasi dengan alasan
apapun. Ya kalau pun dikatakan bahwa ini sumber penghidupan atau macam-macam. Tapi artinya hasil yang diemban dari rokok itu
lebih besar pengaruh kejelekannya dari pada yang baik, itu saja.
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 1 informan menyatakan bahwa Kawasan Tanpa Rokok di daerah-daerah itu bagus namun pelaksanaannya masih
banyak dilanggar, 1 informan lain mengatakan bahwa daerah yang sudah membuat
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
KTR itu sampai sekarang tidak maksimal jalannya. 1 informan mengatakan bahwa kebijakan KTR di daerah yang juga memiliki kontroversi, kalau namanya sebuah
kebijakan itu kan punya dampak, dampak positif dan dampak negatif, 1 informan lain mengatakan bahwa KTR, tidak bisa membuat itu semuanya, yang ada hanyalah
kesadaran terhadap diri sendiri, keluarga bahwa merokok itu bahaya bagi kesehatan. 1 informan mengatakan bahwa KTR di daerah-daerah yang juga memiliki kontroversi,
secara bertahap ketergantungan pada kontribusisumbangan dari perusahaan rokok harus kian diminimalisir, 1 informan lain mengatakan KTR di daerah-daerah itu
bagus, namun kontroversi itu lebih besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya untuk berobat dikarenakan rokok itu dibandingkan sumbangan yang dihasilkan dari rokok.
4.3.7 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kebijakan Kawasan