2.2.4 Tahap-Tahap Kebijakan
Dalam proses pembuatan kebijakan publik banyak melibatkan beberapa proses maupun variabel yang akan dikaji. Ada beberapa tahapan-tahapan dalam
kebijakan publik menurut Dunn 1999, yaitu : 1.
Tahap Penyusunan Agenda Masalah-masalah yang ada dikompetisi terlebih dahulu sebelum masuk ke
dalam agenda kebijakan. Kemudian ada beberapa masalah yang dapat masuk ke dalam agenda kebijakan untuk dirumuskan oleh para perumus kebijakan. Namun,
disatu sisi ada masalah yang mungkin tidak tersentuh atau masuk ke dalam agenda kebijakan, dan ada pula masalah yang di tunda untuk beberapa waktu karena alasan-
alasan tertentu. 2.
Tahap Formulasi Kebijakan Dalam tahap ini, masalah-masalah yang masuk ke dalam agenda kebijakan
dicari pemecahan masalahnya. Pemecahan masalahnya berasal dari berbagai alternatif ataupun pilihan kebijakan. Dan disini pun setiap alternatif bersaing untuk menjadi
sebuah kebijakan yang dijadikan sebagai pemecah masalah. 3.
Tahap Adopsi Kebijakan Kebijakan yang diadopsi karena dukungan mayoritas legislatif, konsensus
antara direktur lembaga atau keputusan peradilan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
4. Tahap Implementasi Kebijakan
Kebijakan yang telah diputuskan kemudian dilaksanakan oleh bagian-bagian administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia. Pada tahap
ini kemungkinan akan terjadi persaingan dari berbagai kepentingan. 5.
Tahap Evaluasi Kebijakan Pada tahap ini akan dilakukan penilaian dan pengevaluasian terhadap
kebijakan yang telah dijalankan untuk melihat apakah kebijakan tersebut telah mampu memecahkan masalah dan memberikan dampak yang diinginkan Winarno,
2012.
2.2.5 Aktor-Aktor dalam Perumusan Kebijakan
Dalam tulisan Anderson 1979, Lindblom 1980, maupun James P. Lester dan Joseph Stewart, Jr 2000 terdapat pembahasan mengenai siapa yang terlibat
dalam perumusan kebijakan. Terdapat dua kelompok aktor-aktor atau pemeran dalam proses pembentukan kebijakan, yaitu para pemeran serta resmi dan para pemeran
serta tidak resmi Winarno, 2012. Yang termasuk ke dalam para pemeran serta tidak resmi, yaitu pemerintahan
birokrasi, presiden eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sementara itu yang termasuk ke dalam para pemeran serta tidak resmi, yaitu para kelompok-kelompok
kepentingan, partai politik, dan warganegara individu Winarno, 2012.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
2.3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah