9. Instruksi Menkes Nomor 84MenkesInsII2002 tentang Penetapan KTR di
Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan. 10.
Instruksi Menkes Nomor 161MenkesInsII1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok.
11. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 4U1997 tentang
Lingkungan Sekolah Bebas Rokok. 12.
Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI No. 188MENKESPBI2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok
Susanti, 2011.
2.8 Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Alur pemikiran dari dalam penelitian ini adalah dimulai dari anggota DPRD sebagai objek penelitian atau narasumber. Kemudian narasumber dimintai
persepsinya mengenai kebijakan kawasan tanpa rokok sehingga nanti dari hasil persepsi mereka diketahui sejauh mana mereka berperan dalam mengambil keputusan
terhadap kebijakan tersebut serta bagaimana komitmen mereka terhadap realisasi kawasan tanpa rokok tersebut.
Persepsi Anggota
DPRD Kota Medan tentang Kebijakan
Kawasan Tanpa
Rokok di
Kota Medan
Terbentuknya pengambilan
keputusan terhadap kebijakan
kawasan
tanpa rokok
Usulan Ranperda
KTR
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam indepth interview.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Medan. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena Kantor Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPRD merupakan tempat dimana semua kebijakan dibentuk dan disahkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPRD dan salah satu kebijakan
yang harus disahkan oleh DPRD adalah kebijakan Kawasan Tanpa Rokok untuk di Kota Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013 sampai dengan bulan Juli 2013.
3.3 Pemilihan Informan
Pengambilan informan berdasarkan pertimbangan tertentu, yakni orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan kebijakan mengenai
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
kawasan tanpa rokok. Informan tersebut adalah anggota DPRD bagian Pertanian pada Komisi D, Bea Cukai pada Komisi C, Kesehatan pada Komisi B, Pendapatan pada
Komisi C, Perindustrian pada Komisi C serta Pendidikan pada Komisi B dan kemudian agar data lebih validitas maka Pemko Medan dan Dinas Kesehatan Kota.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan berhadapan secara langsung dengan nara sumber. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan proses triangulasi, yaitu
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu untuk mendapatkan informasi yang diinginkan oleh pewawancara. Metode interview adalah
sebuah metode yang dilakukan oleh pewawancara dengan terwawancara narasumber dengan berdialog atau tanya jawab dan dilakukan secara berhadap-
hadapan face to face Sutopo, 2006. Dalam proses wawancara, pewawancara menggunakan teknik interview
dengan jenis interview petunjuk umum, yaitu pewawancara diharuskan membuat kerangka dan pokok-pokok besar yang akan ditanyakan kepada narasumber yang
menyangkut masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kawasan tanap rokok. 2.
ObservasiPengamatan Observasi merupakan sebuah pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan panca indera. Pengamatan yang dilakukan adalah apakah yang disampaikan informan sesuai dengan yang fakta yang dilakukannya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data-data dari dokumentasi, catatan-catatan dan administrasi yang
menyangkut dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa surat-surat yang diterbitkan oleh DPRD dalam menyangkut proses
pengesahan KTR. Selain itu, dokumentasi adalah mencari data-data yang berhubungan dengan hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
majalah, surat, dan sebagainya. Pada penelitian kualitatif yang utama adalah teknik pengumpulan data, karena
terdapat pembuktian hipotesis yang diajukan secara logis dan rasional, yang dilihat dari hukum, teori dan pendapat yang ada, baik apakah hipotesis itu diterima atau
ditolak.
3.5 Definisi Operasional