Karakteristik Informan Persepsi Informan terhadap Rokok

4.2 Karakteristik Informan

Karakteristik dari masing-masing informan penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Karakteristik Informan No Informan Umur Tahun Jenis Kelamin Komisi PangkatGol . Status Merokok 1 H. Muslim Maksum Yusuf, Lc. 43 Laki-Laki D Tidak Merokok 2 H. Jumadi, S.Pdi 46 Laki-Laki D Tidak Merokok 3 Ir. H. M. Faisal Nasution 51 Laki-Laki D Tidak Merokok 4 A Hie, SH 41 Laki-Laki C Merokok 5 H. Surianda Lubis, S.Ag 39 Laki-Laki B Tidak Merokok 6 H. T. Bahrumsyah, SH 45 Laki-Laki B Tidak Merokok 7 Rahmad Doni 39 Laki-Laki PenataIIIc Bagian Hukum Merokok 8 dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS 49 Perempuan IVa Kasie P2P Tidak Merokok Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa jumlah informan dalam penelitian ini adalah 8 informan, yang terdiri dari 6 informan Anggota DPRD Kota Medan, 1 informan Bagian Hukum, serta 1 informan Kasie PMK Dinas Kesehatan Kota Medan. 4.3 Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR di Kota Medan 4.3.1 Distribusi Status Merokok dari Informan Tabel 4.4 Status Merokok dari Informan Informan Pernyataan 1 Tidak merokok 2 Tidak, tidak merokok 3 Tidak merokok 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 4 Saya merokok 5 Tidak merokok 6 Tidak merokok 7 Saya merokok aktif 8 Tidak merokok Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, dari 8 informan, terdapat 6 informan yang tidak merokok, 2 informan yang merokok.

4.3.2 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Rokok Tabel 4.5 Persepsi Informan terhadap Rokok

Informan Pernyataan 1 Rokok itu membahayakan kantong, membahayakan hubungan rumah tangga. Karena rokok juga merusak kepada wanita, termasuk rahim wanita rusak. Dia menyebabkan kanker seperti yang tertulis di bungkus-bungkus kotak rokok. 2 Ya rokok itu kan pada dasarnya bagian dari kebutuhan kepuasan, ya kan? Sehingga dia punya nilai-nilai relatif, sehingga ada orang yang memahaminya bahwa rokok itu bagian yang memberikan kita kepuasan, tetapi juga ada orang yang memahami bahwa rokok itu juga bisa mengganggu, ya kan mengganggu? Tentu juga bermacam- macam bisa mengganggu kesehatan, mengganggu ekonomi, mengganggu banyak hal lah sebenarnya dampak negatif dibanding daripada positif, ya kan? Makanya kalau kita berbicara kata agama ulama sepakat kalau merokok itu haram bagi orang yang sakit, ya kan? Tetapi bagi orang yang tidak sakit itu makruh. Secara ekonomi ya mungkin ya tadikan, kita melihat kontek sisi awalnya tadi kan, itu kan sebuah kebutuhan yang bisa dibilang memuaskan dan juga bisa dibilang membahayakan. 3 Rokok itu adalah sangat berbahaya, karena didalamnya mengandung nikotin dan rokok merupakan adalah narkoba yang dibolehkan di Republik kita ini 4 Sesungguhnya rokok itu kan kalau boleh kita katakan itu semacam zat yang bisa merusak kesehatan. Dia ada candunya, ada nikotinnya, kan gitu. Pasti kamu tanya kenapa orang mau merokok? Karena merokok ini bisa membawa suatu pemikiran-pemikiran, menghilangkan stres yang dibawa diri kita. Memang kita tahu merokok itu tidak baik untuk kesehatan tapi tanpa merokok bagi perokok itu tidak. Kadang-kadang tidak bisa berpikir, menghidupkan pemikiran-pemikiran kita. Kembali itu bagi yang 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD perokok berat, kan gitu ya? Tapi bagi yang gak merokok itu alangkah baiknya. 5 Perusak hidup yang tak perlu lagi diperdebatkan. Dalam sebuah survey rokok termasuk penyebab kematian terbesar ke-2. 6 Hmmm... begini, merokok itu adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh orang. Kebiasaan itu yang biasanya lama kelamaan menjadi kecanduan, yang menurut kesehatan sebenarnya rokok itu sebenarnya mengganggu kesehatan dan tidak hanya mengganggu kesehatan secara pribadi dan juga mengganggu kesehatan lingkungan. Saya pribadi sudah pasti itu merusak tetapi begitu juga ketika dia merokok tanpa adanya memperdulikan lingkungan, dia secara tidak langsung mencemarkan lingkungan itu. Dan akibat dari dia merokok itu mengganggu kesehatan orang lain. Tentunya lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya orang yang merokok. Jadi tidak hanya pada dirinya. Dan rokok itu juga sudah tahu kita bahwa itu memang mengandung resiko bahkan akibat yang ditimbulkan bisa menyebabkan kanker, merusak janin, kan gitu. Satu akibat yang dari kebiasaan-kebiasaan merokok, bahkan menciptakan komitmen- komitmen kita sendiri bahwa merokok itu satu hal yang melingkupi kalangan muslim. Satu hal yang menyebabkan makruh, sesuatu yang makruh itu lebih kepada menyangkut hal-hal yang dilarang. Itu menyebabkan kenapa, dikatakan memang, lebih baik dari kemaslahatan rokok itu. 7 Kalau ditanya sama pecandu rokok, banyak sekali manfaatnya. Pertama, pikiran menjadi lancar. Kalau ditanya dari segi medis sudah pasti merusak kesehatan, karena ada zat adiktif disitu. Itukan salah satu penyebab penyakit, gitu kan? Kemudian kalau ditanya sama pecandu rokok, ya rokok ini sebagai sahabat sama dia. Rokok merupakan sahabat. Kalau dia dirumah tangga pasti istri dan anak, yang kedua itu pasti rokok, tapikan secara medis jelas merusak kesehatan, karena mengandung zat adiktif. itu adalah salah satu zat yang beracun bagi tubuh. 8 Merokok berbahaya dari sisi kesehatan, sisi ekonomi, sosial. Kita bisa lihat dari banyaknya bahaya yang ditimbulkan dari rokok. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 6 informan menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya, dapat merusak kesehatan, ekonomi, dan sosial. 1 informan menyatakan bahwa merokok dapat memberikan pemikiran-pemikiran dan menghilangkan stres, serta 1 informan lainnya menyatakan bahwa merokok banyak 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD manfaatnya bagi perokok dan merupakan sahabat, namun 2 informan tersebut juga menyatakan bahwa rokok dapat merusak kesehatan. 4.3.3 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok Tabel 4.6 Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok Informan Pernyataan 1 Ya saya tidak usah menjelaskan dampaknya. Karena secara kesehatan sudah disampaikan sama orang-orang yang bergelut didunia itu. Ya paru-parunya rusak, jantung, kanker rahim. Itu semua bisa rusak akibat rokok. 2 Ya itu sesuai UU kesehatan sudah tertera secara jelas itu. Dibungkus rokok juga kan. Bungkus rokok kan harus mencantumkan tentang dampak daripada akibat yang disebabkan oleh rokok itu sendirikan. 3 Seperti sesak nafas, seperti orang sakit jantung, seperti batuk-batuk, dan lain sebagainya. Apalagi kepada kaum hawa bahwa itu berbahaya bagi janin atau kandungan nanti diakibatkan bisa lebih cacatkah, idiotkan, atau lainnya. 4 Oh jelas dampak sekali lah. Dampaknya kan terus terang saja, banyak la memang kalau dampak kesehatan karena rokok itu membawa suatu dampak kesehatan untuk tubuh kita, itu jelaslah udah. 5 Tentu saja berdampak secara langsung. Tersedianya kawasan yang bebas polusi asap rokok akan memberi pengaruh positif terhadap adanya udara yang sehat dan pada gilirannya ini memaksimalkan harapan hidup dan menekan angka kematian sebab oleh polusi rokok. 6 Dampaknya sudah jelas. Itu juga sudah ada tertera di bungkus- bungkus rokok. 7 Secara medisnya sudah pasti dampaknya besar, kan gitu? Kemudian seperti yang tercantum diiklan rokok iu kan? Mengganggu janin lah katanya, mengaganggu jantung, mengakibatkan kanker, dikotak rokok itu kan ada bacaannya, impotensi lagi dibilangnya. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 3 informan menyatakan bahwa dampak merokok sudah jelas tertera di bungkus-bungkus rokok. 2 informan menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, paru-parunya 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD rusak, kanker rahim. 1 informan menyatakan bahwa merokok memiliki dampak langsung, serta 1 informan lain menyatakan bahwa rokok sudah jelas dampaknya terhadap tubuh. 4.3.4 Distribusi tentang Efek yang Dirasakan Oleh Informan Baik Perokok Aktif Maupun Perokok Pasif Tabel 4.7 Pernyataan Informan terhadap Efek yang Dirasakan Oleh Informan Baik Perokok Aktif Maupun Perokok Pasif Informan Pernyataan 1 Wah gak enak. Ya saya tidak batuk tapi tidak enak, kalau disamping saya ada orang merokok. 2 Ya tadi efeknya banyak. Orang yang tidak merokok dekat orang perokok bisa jadi pusing, kalau nanti pulang kerumah istrinya bisa curiga. Ya kan karena bajunya bau rokok. Ya itu tadilah apa namanya, ya jelaskan orang yang tidak merokok kena orang yang merokok berdampak tidak sehatkan. Ya kalau dibilangkan bau, pusing, makan juga bisa bau rokok kan. 3 Mata saya pedih dan beberapa saat kemudian saya akan batuk. Maka saya karena orang yang menikmati saya yang menanggung akibatnya itu lah dia. 4 Efek rokok itu bagi yang masih muda, sampai sekarang saya masih muda itu belum pernah kena efeknya. Paling gigi hitam-hitam saja, kan gitu? Karena nikotin kan gitu? Tapi nanti apabila kita terserang satu penyakit, apa pun masa sudah agak tua disitulah muncul efeknya dari merokok itu. 5 Efeknya sesak napas. 6 Ya sangat tidak baik. Saya mau negur. Kalau saya tidak bisa negur, saya akan pergi dari situ. Saya tidak mau jadi perokok pasif. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 1 informan menyatakan bahwa efek yang dirasakan tidak enak tapi tidak batuk, 1 informan menyatakan bahwa efek yang dirasakan bau dan pusing. 1 informan menyatakan bahwa efek yang dirasakan mata pedih dan beberapa saat kemudian batuk, 1 informan menyatakan bahwa belum pernah merasakan efeknya namun gigi hitam. 1 informan menyatakan bahwa efek 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD yang dirasakan adalah sesak nafas, 1 informan menyatakan bahwa akan pergi dari sekitar orang yang merokok. 4.3.5 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok Tabel 4.8 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok Informan Pernyataan 1 Kawasan tanpa rokok adalah kawasan yang tidak boleh merokok, dan itu harus di tempat-tempat umum dan tidak boleh merokok. Karena apa? Karena yang tidak merokok tidak boleh datang kesitu karena yang tidak merokok bisa menjadi perokok pasif. 2 Ya karenakan kita berbicara dalam konteks secara umum kawasan tanpa rokok itu kan. tentu inikan menempatkan pada posisi-posisi yang maka tadi sebuah keputusan yang dianggapnya itu punya nilai relatif. Bisa menjadi kepuasan, tetapi bisa juga menjadi penyakit. Maka kepuasan bagi orang-orang pecandu, tapi bagi orang-orang penyakit, bagi orang-orang maka tidak mau dengan rokok itu kan? Sehingga dengan KTR itu lah untuk bisa membatasi atau menempatkan pada ruang-ruang tertentu bagi orang-orang yang memang mereka itu perokok, sehingga mereka punya, ya kita kan ingin menempatkan dalam posisi masing-masing, sehingga mereka akan menikmati dengan rokoknya yang dianggap memuaskan bagi dirinya tapi juga tidak mengganggu efek kepada orang lain yang tidak merokok. Itulah salah satu kawasan tanpa rokok itu sendiri. Hingga ada zonasi-zonasi tertentukan sampai dibatasi dimana kawasan umum itu kan. 3 Memang di Republik kita ini ada yang namanya kawasan tanpa rokok itu dicanangkan melalui peraturan daerah ataupun melalui peraturan pemerintah yang mana di tempat-tempat rumah sakit, di tempat-tempat umum, seperti misalnya kendaraan bermotor, misalnya di kereta api, misalnya juga stasiun, pesawat, ataupun penerbangan domestik. 4 Sesungguhnya KTR itu saya mendukung penuh, tetapi kita kan melihat, Indonesia ini kan banyak yang merokok, kan gitu? Apakah mampu kita mengawasi orang yang merokok itu, kan gitu? Kita dukung kok sepenuhnya tetapi perangkat dalam pemerintah itu harus mendukung pengawasan merokok itu. 5 Kawasan tanpa rokok harus diapresiasi. Implementasinya perlu diefektifkan dengan gerakan penyadaran sosial yang lebih massif, dengan berpijak pada kondisi aktual sosial. 6 Sebenarnya itu kawasan tanpa merokok itu adalah salah satu solusi juga, apa ya, akibatnya jelasnya gak benar, tetapi menjadi salah satu 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD yang baik diantara yang jelek itulah dibuat kawasan merokok. Sebenarnya tidak boleh dilarang sama sekali. Kalau sudah ada KTR kawasan tanpa rokok itu tidak boleh merokok sama sekali. Tentunya inikan diruang-ruang publik itu dilarang merokok. Itu mengganggu lingkungan hidup, lingkungan orang lain, jadi kalau kawasan merokok itu paling tidak itu dia hak dimana privasi dia, tidak boleh ditempat umum. kalau toh dia juga gak bisa menahan diri untuk tidak merokok ya silahkan, paling dia terganggu hanya dirinya sendiri tidak boleh mengganggu orang lain, biar dia tanggu sendiri akibatnya. 7 Positif, sepanjang dia jangan melanggar HAM orang yang merokok, itu saja. Positif, orang merokok pasti menghargainya itu. Pasti pamit dulu kalau mau merokok. Apalagi kalau diruangan AC, pasti dia tengok-tengok dulu. Tapi kalau dia sendiri diruangan itu pasti dikipasnya aja. Kalau dia lebih dari satu orang pasti dia pamit kesebelahnya yang tidak merokok kan? Tapi ada yang parah lagi, dibiarkan nya saja merokok. Yang jelas KTR ini bagi orang-orang, kalau bagi saya positif saja, karena menjaga kesehatan masyarakat dilingkungannya, kan gitu? 8 KTR itu menjadi kewajiban dan menjadi keharusan, karena sudah diamanatkan dari Undang-Undang. Jadi seharusnya dari setiap kepala daerah itu yang taat pada peraturan Undang-Undang itu agar menjalankan KTR diwilayahnya. Hanya saja perbedaannya kesiapan dari masyarakat, dari perangkat kerjanya sendiri. Jadi perbedaan disebabkan untuk Kota Medan ini bisa dipersiapkan dalam waktu dekat. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 3 informan menyatakan bahwa kawasan tanpa rokok merupakan kawasan yang tidak boleh merokok, dan itu merupakan di tempat-tempat umum. 1 informan mengatakan bahwa kawasan tanpa rokok itu bisa membatasi atau menempatkan pada ruang-ruang tertentu bagi orang- orang yang memang mereka itu perokok. 1 informan menyatakan bahwa perangkat dalam pemerintah itu harus mendukung pengawasan merokok itu, 1 informan lain mengatakan bahwa itu sudah menjadi kewajiban dan keharusan, hanya saja perbedaannya pada kesiapan masyarakat, serta dari perangkat kerjanya sendiri. 1 informan mengatakan bahwa kawasan tanpa rokok harus diapresiasi, sementara satu 1 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD informan lainnya mengatakan bahwa sepanjang kawasan tanpa rokok itu tidak melanggar HAM orang yang merokok itu. 4.3.6 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta Kontroversi yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok Tabel 4.9 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta Kontroversi yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok Informan Pernyataan 1 KTR di daerah-daerah cukup bagus aturannya tapi dalam pelaksanaannya masih banyak dilanggar. Aturannya sudah terpampang dengan jelas tapi tetap saja dilanggar, karena apa? Karena tidak adanya sangsi yang tegas terhadap orang yang merokok di tempat kawasan tanpa rokok. Mengenai kontroversi itu, sebenarnya hampir semua para medis, para pakar yang kita tahu bahwa rokok itu merusak tapi ini sudah menjadi tradisi. Bagaimana anak-anak tidak merokok kalau orang tuanya masih merokok. Jadi memang peraturan yang sebenarnya masih jauh, karena diibaratkan tak jauh panggang dari apinya. Ya padahal sudah jelas itu merusak, secara agama juga tidak, tidak baik, ceara medis juga. 2 Sekarangkan, kalau namanya sebuah kebijakan itu kan punya dampak, dampak positif dan dampak negatif. Sekarang tinggal kita melihat dari mana melihat tata dampak itu sendiri. ya, artinya suatu yang positif itu kan akan memberikan dampak yang lebih baik, positif ke positif, gitu kan? Negatifkan ke negatif, jadi semakin banyak negatif semakin bertambah negatifnya. Sekarang permasalahannya otoritas itu kan ada di kepala daerah atau ada di dewan. Dewan itukan hak inisiatif, bisa melakukan dengan Perda, bisa juga dengan pengusulan dari kepala daerah. Dan menyangkut masalah petani yang ada dipedesaan, sebenarnya itu juga bukan hal salah satu yang menjadikan mereka itu hidupkan? Ya ternyata kalau tidak ada musim tembakau mereka juga masih bisa hidup, lahan juga bisa ditanam dengan yang lain, bisa ditanam padi, ditanam apa, gitu? Mungkin kalau secara dampaknya itu ekonomi, itu efek dari rokok itu sendiri setelah kita merokok, apa yang didapat? Juga tidak puas, tidak kenyang, juga tidak bisa mengasi makan, ya kan gitu? Sehingga merokok itu akan menambah biaya cost kebutuhan, sehingga cost hidup akan bertambah, kan gitu kan? Kalau tidak merokok cost merokok satu bungkus satu hari 13 ribu. Kalau tidak merokok kan ada sisa 13 ribu, kalau pun kita merokok ada tambah biaya 13 ribu kan? Biaya makan dan minum kan tidak berkurang ya 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD kan? Berarti cost hidupnya kan makin bertambah belum lagi kita lihat dampak yang lain. 3 Kalau masyarakat menyambut baik tentang kawasan tanpa asap rokok ini, kenapa? Bagi mereka-mereka yang tidak merokok, belum merokok, seperti saya sangat terganggu apabila ada disamping kiri kanan atau muka belakang yang merokok. Karena kenapa? Lebih berbahaya dari pada orang yang mengisap rokok itu sendiri. Menyangkut kontroversi, betul, coba kita ketahui bahwa salah satu devisa dari Republik kita ini dalah dari pajak merokok, tetapi disinalah kita harus berani mengambil sikap apakah kita mampu untuk melarang supaya jangan lagi berdiri pabrik-pabrik, tetapi itu bukan solusi juga. Karena kalau juga kita larang, pemerintah melarang bahwa dilarang mendirikan pabrik rokok, maka pasti rokok dari luar negri lah yang masuk ke negara kita ini. Tidak bisa kita membuat itu semuanya, yang ada hanyalah kesadaran terhadap diri sendiri, keluarga bahwa merokok itu bahaya bagi kesehatan. 4 Sampai sekarang saya melihat daerah yang sudah membuat KTR itu sampai sekarang tidak maksimal jalannya. Makanya kenapa kita tegaskan pemerintah kota untuk lebih waspada melaksanakan Perda KTR itu. Jangan nanti Perda dibuat tidak mampu melakukan seperti daerah lain yang belum maksimal. 5 Secara bertahap ketergantungan pada kontribusisumbangan dari perusahaan rokok harus kian diminimalisir, dan ini sekaligus disinkoronkan dengan upaya untuk menyelaraskan sikap masyarakat dengan fatwa tentang rokok. 6 Itu pun sebenarnya memang bagus. Itu pun udah aturan, bahkan kita sendiri sudah masuk menjadi Perda, sudah ada Ranperdanya Kawasan Tanpa Rokok, dan itu harus diimplementasikan, mengingat bahwa banyak sekali kawasan-kawasan publik sekarang ini itu yang sudah tercemar, sudah terganggu akibat ulah-ulah orang yang merokok itu. Kontroversi itu lebih besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya untuk berobat dikarenakan rokok itu dibandingkan sumbangan yang dihasilkan dari rokok. Nah, ya saya pikir itu gak bisa, gak bisa rokok dijadikan politisasi dengan alasan apapun. Ya kalau pun dikatakan bahwa ini sumber penghidupan atau macam-macam. Tapi artinya hasil yang diemban dari rokok itu lebih besar pengaruh kejelekannya dari pada yang baik, itu saja. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 1 informan menyatakan bahwa Kawasan Tanpa Rokok di daerah-daerah itu bagus namun pelaksanaannya masih banyak dilanggar, 1 informan lain mengatakan bahwa daerah yang sudah membuat 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD KTR itu sampai sekarang tidak maksimal jalannya. 1 informan mengatakan bahwa kebijakan KTR di daerah yang juga memiliki kontroversi, kalau namanya sebuah kebijakan itu kan punya dampak, dampak positif dan dampak negatif, 1 informan lain mengatakan bahwa KTR, tidak bisa membuat itu semuanya, yang ada hanyalah kesadaran terhadap diri sendiri, keluarga bahwa merokok itu bahaya bagi kesehatan. 1 informan mengatakan bahwa KTR di daerah-daerah yang juga memiliki kontroversi, secara bertahap ketergantungan pada kontribusisumbangan dari perusahaan rokok harus kian diminimalisir, 1 informan lain mengatakan KTR di daerah-daerah itu bagus, namun kontroversi itu lebih besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya untuk berobat dikarenakan rokok itu dibandingkan sumbangan yang dihasilkan dari rokok.

4.3.7 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok di Kota Medan serta Persepsi terhadap Usulan Tersebut Tabel 4.10 Persepsi Informan terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan serta Persepsi terhadap Usulan Tersebut Informan Pernyataan 1 Usulan terhadap Perda itu bagus. Namun sekarang pansus yang dibentuk belum ada ketuanya. Harusnya cepat dibentuk siapa ketua, kan gitu. Sehingga ketika sudah ada ketuanya, sudah ada pimpinan pansus baru bisa bergerak. Sekarang pansus belum ada lokomotifnya. 2 Ya itukan hanya dalam pembahasan. Kita kan sudah menyampaikan dalam pandangan umum tentang KTR ini. Iya masing-masing fraksi itu kan mewakili dari pada aktivitas masyrakat. Tentu setelah kita memberikan pandangan-pandangan itu, masih ada dalam sebuah pembahasan. Itu lah pembahasan untuk mencapai dalam sebuah kesimpulan Perda KTR itu kan? Memang dalam pembahasan itu kan memakan waktu kan? Dengan membutuhkan beberapa bulan kan? Makanya dari fraksi PKS, salah satu fraksi yang mengusulkan jaraknya itu paling jauh 10 m, ada 50 m, kita 100 m kan? Ya itu lah nanti membedakan sudut pandang masing-masing farksi itu nanti. Pansus itu kan nati mewakili masing-masing fraksi. Ya disitulah nanti yang berhak memutuskan itu. Tentu juga nanti kesepakatan itu nanti berapa jaraknya yang nati pansus yang memutuskan itu. Tapikan sekarang kita kan masih memberikan tahap 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD pemandangannya makanya kalau PKS memberikan pandangan itu 100 m. 3 Betul, itu lagi bahasan Ranperda namanya. Sudah saya bilang dari awal bahwa saya akan menyambut baik dan saya ikut dalam hal pansus dari pada KTR. Sangat-sangat mendukung, bukan setuju saja. 4 Itu lah tadi saya sampaikan. Usulan tadi kita terima dengan baik, kan gitu? Sebelum ini kita sahkan tentunya kita akan meminta pertanggungjawaban pemerintah Kota Medan dalam hal pengawasannya KTR ini, sama penyediaan tempat-tempat KTR. Apakah di mall atau dimana. Memang harus kondusif. Kalau ini belum mampu dia laksanakan tentunya secara pribadi, secara DPR kan tidak mungkin kita melaksanakan mensahkan perda itu. Karena mensahkan perda butuh biaya, cost yang sangat tinggi. Kita lagi mempersiapkan meminta pemerintah Kota Medan untuk menjalankan pengawasannya tempat-tempat KTR ini. Kalau dia mampu ya bagus. 5 Kawasan tanpa rokok ini perlu dibahas dengan pengkajian yang mendalam dan komprehensif. Terhadap usulan itu sangat setuju karena dapat merawat lingkungan kota serta meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. 6 Harus dibuat segera dan ini kawasan-kawasan daerah, tempat-tempat publik itu, semuanya dipakai untuk orang dilarang merokok. Oohh setuju, itu kan kebijakan yang meminimalisir yang bisa dilakukan. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, semua informan setuju terhadap kenijakan kawasan tanpa rokok. 1 informan mengatakan bahwa usulan terhadap KTR di Kota Medan bagus, namun sampai sekarang pansus belum dibuat, 2 informan lain mengatakan bahwa usulan KTR di Kota Medan masih dalam pembahasan. 1 informan mengatakan bahwa usulan KTR di Kota Medan diterima dengan baik, namun lagi mempersiapkan meminta pemerintah Kota Medan untuk menjalankan pengawasannya. 1 informan lain mengatakan bahwa usulan KTR di Kota Medan sangat setuju sehingga perlu dibahas dengan pengkajian yang mendalam dan komprehensif. 1 informan mengatakan bahwa usulan KTR di Kota Medan setuju daan harus segera dibuat. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 4.3.8 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Komitmen Informan sebagai Pembuat Kebijakan Tabel 4.11 Persepsi Informan terhadap Komitmen Informan sebagai Pembuat Kebijakan Informan Pernyataan 1 Saya mendorong supaya itu segera dibahas dan disahkan oleh dewan. 2 Ya kalau kita kan DPR itu kan hanya membuat kebijakan, sebuah aturan. Tentukan dalam aturan itukan ada sangsi-sangsi itu kan untuk menindak ekseskusi dalam sangsi itu sendiri. itukan juga kembali kepada ranah pengawasan hukumkan? Makanya hukum atau pidananya ya sangsi itukan sudah diatur disitu. Mekanismenya bagaimana orang merokok sembarangan, tidak dikawasan dibolehkan, bagaimana orang yang menjual itu, nanti akan diatur sangsinya, tapi supaya siapa nanti eksekusinya itu nanti kepala daerah. Kalau nanti menyangkut masalah perdagangan itu nantikan Disperindag nya, tentu eksekusi paksanya siapa? Satpol PP. Kalau nanti menyangkut masalah pidana yang menyangkut merugikan orang lain, itu juga bisa masuk ke ranah hukum, berdasarkan Perda yang ada itu. Ya sekarang nanti tentang pelanggaran itu, ya itu domainnya sudah ke eksekutif bukan ke dewan lagi. Kita hanya membuat dan mengesahkan. Ternyata nanti ada pelanggaran kita sudah mengatur sangsinya. Maka penempatan eksekusinya itu kembalikan pada ranahnya masing-masing tadi. Kalau menyangkut masalah penjualan itu Disperindag perdagangan, merekalah nanti yang mempunyai hak untuk membatasi itu, melarang atau menindak. Kalau menyangkut tentang pidana yang bisa merugikan orang lain, membuat orang tidak nyaman dan sebagainya, karena mereka berdasarkan itu, tindaklah. Perda itu kan mengikat pelanggaran- pelanggaran secara umum. Tinggal nanti kategorinya itukan kemana, gitu kan? Itu domain mereka, kita gak punya hak itu, kita hanya punya hak untuk merancang dan memutuskan itu. Apabila terjadi pelanggaran, ya wilayahnya nanti kesitu yang harus dikejar tadi itu. Ini sudah ada perdanya, ini sudah ada orang keberatan kenapa tidak dilakukan eksekusi atau penindakan. Itu mereka bukan kita lagi, bukan DPR, kita hanya mengawasi, mengingatkan , tindak itu, tapi pelakunya mereka bukan kita. 3 Kalau saya membuat sanksi yang tegas kepada ahli hisap kita ini, harus ada sangsinya. Ya tentu sebelum kita membuat keputusan untuk perda tentang kawasan tanpa asap rokok ini perlu kita sosialisasi, perlu kita juga mensosialisasikan diri, perlu juga kita memanggil pihak-pihak yang berkompeten tentang kawasan tanpa rokok ini. 4 Komitmen dalam arti apa? Kalau saya sebagai perokok apabila KTR selesai dibuat saya akan mematuhi perdanya. Dimana dilarang 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD merokok saya tidak akan merokok, dimana boleh merokok saya akan merokok disana, itu komitmen. Masa’ perda yang kita buat kita langgar lagi. 5 Memastikan agar aturan ini secepat mungkin dapat direalisasikan. 6 Komitmen itu ya ketika ini sudah menjadi perda ya harus ditegakkan sama-sama lah. Harus disosialisasikan, sma-sama kita awasi, apakah nanti Perda ini bisa dilaksanakan atau tidak. Berdasarkan tabel di atas, dapat telihat, 1 informan mengatakan bahwa mendorong supaya segera dibahas dan disahkan oleh dewan, 1 informan lain mengatakan bahwa memastikan agara aturan ini secepat mungkin dapat direalisasikan. 1 informan mengatakan bahwa DPR hanya mengawasi dan mengingat kan tetapi yang pelakunya bukan DPR, 1 informan lain mengatakan bahwa harus disosialisasikan, sama-sama diawasi apakah nanti Perda ini bisa dilaksanakan atau tidak. 1 informan mengatakan bahwa akan membuat sanksi yang tegas terhadap ahli hisap, serta 1 informan lain mengatakan bahwa akan mematuhi Perdanya. 4.3.9 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Alasan Mengusulkan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tabel 4.12 Persepsi Informan terhadap Alasan Mengusulkan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Informan Pernyataan 7 kalau ditanya alasannya yang pasti mengetahui orang Dinas Kesehatan. Karena yang mengusulkan perda itu unit kerja bukan bagian hukumnya. Bagian hukumnya itu hanya meneruskan usulan dari SKPD, dimasukkan dalam Prolegda bagian hukum dilanjutkan ke mekanisme selanjutnya yaitu DPR. Itu dia, kalau masalah alsan melalui unit kerjanya nanti SKPD. 8 Fakta menunjukkan dampak yang sudah ada dari rokok itu sangat jelek, dari sisi kesehatan angka-angka penyakit, dari sisi sosial seperti baby smoker. Kalau kita lihat sendiri jeleknya. Jadi ya kita mengajukan itu selain memang sudah ada juga anjuran WHO, Depkes, juga secara pribadi kita merasakan dampak jeleknya sehingga kita merasa perlu untuk mengusulkan, mengajukan Perda KTR ini. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 1 informan mengatakan bahwa yang lebih mengetahui alasan terhadap usulan tersebut adalah Dinas Kesehatan, sementara 1 informan lainnya mengatakan bahwa alasan terhadap usulan tersebut adalah fakta yang menunjukkan serta secara pribadi merasakan dampak jeleknya sehingga perlu untuk mengusulkan dan mengajukan Perda KTR ini. 4.3.10 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Alur Proses dalam mengajukan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok Tabel 4.13 Persepsi Informan terhadap Alur Proses dalam mengajukan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok Informan Pernyataan 7 Kalau mekanisme ranperda ini dimulai dari SKPD terkait yang memutuskan. SKPD terkait itu mengusulkannya ada dasar dia membuat suatu peraturan itu. Ya kalau lihat alasan kesehatan, kemudian SKPD itu membuat suatu naskah akademik, kajian guna dari suatu ranperda itu. Jika hasil kajiannya itu sudah tercapai maka digadang keperaturan. Itu lah namanya peraturan daerah, dalam rancangan. Pindah dari SKPD kemudian setelah disusun itu tidak serta merta harus dimasukkan kebagian hukum atau diuji publik kan ranperdanya itu melalui pembahasan-pembahasan. Nanti sosialisasi setelah itu selesai kemungkinannya dibarengin dengan sosialisasi ranperda itu, maka disampaikanlah kebagian hukum Pemko Medan. Kemudian bagian hukum meneruskannya ke dewan melalui Prolegda melalui pengantar surat walikota, bapak walikota atau dengan Prolegdanya. Prolegda ini disampaikan sebelum APBD disahkan. Itu berdasarkan Mendagri 53 tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Setelah sampai di dewan, disitulah dilakukan pembahasan. Ada lagi mekanisme dewan, misalnya Prolegda yang kita sampaikan disetujui oleh DPR melalui Baleg namanya, Badan Legislasi. Kemudian ditetapkanlah sebagai pembahasan untuk pembahasan Ranperda tadi di DPR. Ketika itu melakukan pembahasan, maka yang pertama kali itu ada pengantar dari kepala daerah, pidato pengantar atas usulan Ranperda itu. Kemudian setelah pengantar itu maka masuklah tahap kedua di DPR itu mekanisme pemandangan umum fraksi, atas dasar pengantar kepala daerah, setelah mekanisme pemandangan fraksi itu kemudian pemerintah daerah menjawab pemandangan fraksi DPR itu dalam satu nota 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD jawaban pidato kepala daerah, setelah itu barulah dibentuk pansus, pansus tentang Ranperda KTR. Ketika pansus itu berjalan maka akhirnya nanti disetujuilah finalisasi pansus itu. Pansus merekomendasikan supaya diajukan ke Banmus. Banmus melakukan menetapkan hari persetujuan utama Ranperda itu. Setelah Ranpeda itu disetujui oleh DPR, maka Ranperda itu dikembalikan kepada pemerintah daerah, diundangkan dan dimasukkan ke dalam berita daerah. Di dalam lembaran-lembaran daerah, kalau itu Perda. Kalau berita daerah itu peraturan walikota, pemerintah daerah kalau dia diundangkan. Karena dia Ranperda KTR ini tidak termasuk salah satu ranperda untuk dievaluasi maka dia secara langsung diundangkan setelah ditetapkan dia langsung diundangkan. Mengapa tidak Perwali? Karena tadi itu. Karena kalau dilihat dari hirarki bagan perundang-undangan di pasal 17 Undang-Undang No. 11 tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan itu jelas hirarkinya Perda itu lebih tinggi dan dibawahnya Perwal. Untuk tingkat daerah itu Perdalah yang merupakan dasar urutan hirarki tadi itu daripada Perwal. Kenapa di Perdakan? Karena ini mengikat penduduk-penduduk Kota Medan yang disetujui oleh wakil rakyat itu di DPR. Kalau dia Perwal, dia memang mengikat penduduk Kota Medan tapikan tanpa melalui mekanisme DPR dan kekuatan dalam suatu peraturan itu lebih kuat. Dua-dua kuat, maksudnya lebih berwibawa Perda itu ketimbang Perwal, karena dia ada wakil rakyat ikut menyetujui suatu peraturan itu. Karena dia mengikat penduduk Kota Medan, mengatur penduduk Kota Medan, alangkah baiknya suatu peraturan itu ditetapkan dalam peraturan daerah. Kecuali dia sifatnya urgent. Kalau dia urgent, dia bisa melalui peraturan walikota dan suatu saat mungkin akan ditingkatkan dengan Perda. Dia lihat kebutuhannya juga. Mungkin kalau menurut saya, Perda KTR ini memang harus segera, bisa saja pemerintah kota melakukan ini dengan peraturan walikota tetapi karena ini menyangkut hidup orang banyak lebih bagus dia ke DPR. 8 Saya pikir semua tempat seperti itu ya. Ada advokasi, sosialisasi, ada secara tahapan formalnya, harus ada naskah akademis, harus ada survey tentang public opinion. Sekarang yang kita kerjakan ini survey tentang angka-angka penyakit terkait dengan rokok ini diseluruh rumah sakit di Kota Medan yang belum selesai. Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat, 1 informan mengatakan bahwa alur proses pengajuan ini terdapat dalam Mendagri 53 tahun 2011, sementara 1 informan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD lain mengatakan bahwa harus ada advokasi, sosialisasi, ada tahapan secara formalnya, harus ada naskah akademis, serta survey tentang public opinion. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD BAB V PEMBAHASAN Salah satu cara untuk pengendalian tembakau adalah kawasan tanpa rokok. Ini dianjurkan agar dapat menjaga para perokok aktif maupun perokok pasif, sehingga para perokok pasif merasa nyaman dengan lingkungan yang segar tanpa asap rokok. Persepsi dari Anggota DPRD Kota Medan mengenai kebijakan kawasan tanpa rokok yang akan di laksanakan di Kota Medan memiliki kaitan dengan keputusan yang akan mereka putuskan terhadap kebijakan ini. Persepsi Anggota DPRD ini dalam pembuatan keputusan kawasan tanpa rokok ini dibutuhkan untuk melihat komitmen mereka tentang kebijakan tersebut apabila terealisasi sehingga nanti dapat berjalan dengan baik dan sejauh mana kebijakan ini sudah berlangsung.

5.1 Persepsi Informan terhadap Rokok

Rokok adalah kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm yang berbentuk silinder yang memiliki diameter sekitar 10 mm dan berisi daun-daunan tembakau yang telah diproses. Pada ujungnya rokok dibakar dan dibiarkan membara sehingga asapnya dapat dihirup melalui mulut dari ujung yang lainnya Susanti, 2011. Rokok merupakan sesuatu yang biasa dihisap oleh perokok. Merokok sebuah kebiasan. Banyak alasan yang digunakan seseorang untuk merokok, seperti yang dikatakan salah seorang informan bahwa rokok sangat banyak manfaatnya bagi pecandu rokok. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Namun berbeda dengan informan lainnya. Informan lain berpendapat bahwa rokok tidak hanya merusak kesehatan tapi juga dapat merusak ekonomi dan sosial. Berdasarkan dari data Lembaga Demografi FE UI, biaya kesehatan untuk mengobati penyakit yang terkait dengan merokok mencapai Rp 2,9 triliun sampai Rp 11 triliun per tahunnya atau setara dengan 0,12 persen sampai 0,29 persen dari Produk Domestik Bruto. Pada tahun 2005, rumah tangga dengan perokok menghabiskan 11,5 persen pengeluaran rumah tangganya untuk konsumsi tembakau, sementara hanya 11 persen digunakan untuk membeli ikan, daging, telur dan susu secara keseluruhan, 2,3 persen untuk kesehatan dan 3,2 persen untuk pendidikan Barber, dkk, 2008.

5.2 Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok

Dokumen yang terkait

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Simalungun Periode 2009-2014)

0 56 76

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Kinerja Eksekutif di Kota Medan

3 64 152

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Hak Recall Partai Politik Terhadap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Korelasinya Dengan Pelaksanaan Teori Kedaulatan Rakyat.

8 114 110

Minat Menonton anggota Dewan Perwakilan Daerah Tapanuli Selatan terhadap Berita Politik Di Metro TV ( Studi Korelasi Tentang Tayangan Berita Politik Dan Minat Menonton Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan Terhadap Metro TV )

1 39 143

PROSES PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi - Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013

0 0 41

Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013

0 0 8

Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013

0 0 14