Konsentrasi Kepemilikan Kepemilikan Keluarga

26 kedua adalah perusahaan dengan kepemilikanterkonsentrasi. Dalam tipe perusahaan seperti ini, timbul dua kelompok pemegangsaham yaitu, kelompok pemegang saham pengendali controling shareholder dankelompok pemegang saham minoritas minority shareholder. Pemegang sahampengendali atau pemegang saham mayoritas controlling shareholder dapat dapatmempengaruhi keputusan manajemen yang dapat merugikan pemilik minoritaskarena saham yang dimilikinya lebih besar bila dibandingkan dengan pemilikminoritas minority shareholder.

2.1.3.1 Konsentrasi Kepemilikan

Kepemilikan dikatakan terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang relative dominan dibandingkan pemegang saham lainnya. Sedangkan kepemilikan dikatakan terdiversifikasi apabila saham perusahaan dimiliki oleh banyak pemegang saham dengan jumlah saham yang relative sama sehingga tidak ada pemegang saham yang dominan terhadap pemegang saham lainnya karena memiliki kontrol yang sama besar Yustiana 2014. Menurut Taman dan Nugroho 2012 dalam Sari 2013, konsentrasi kepemilikan menggambarkan bagaimana dan siapa saja yang memegang kendali atas keseluruhan atau sebagian besar atas kepemilikan perusahaan serta keseluruhan atau sebagian besar pemegang kendali atas aktivitas bisnis pada suatu Universitas Sumatera Utara 27 perusahaan.Kepemilikan saham bisa disebut terkonsentrasi jika jumlah saham yang dimiliki pemegang saham relatif dominan dibanding jumlah saham yang dimiliki pemegang saham yang lain. Pemegang saham mayoritas bisa mempengaruhi keputusan perusahaan Yazid, et al., 2012. Pemegang saham mayoritas memegang kendali sebagian besar perusahaan sehingga bisa memberikan tekanan kepada manajemen untuk mengungkapkan informasi tentang risiko lebih luas. Dallas 2004 dalam Putri 2013 menyatakan bahwa kepemilikan saham dikatakan menyebar, jika kepemilikan saham secara relatif merata dimiliki publik, tidak ada yang memiliki saham dalam jumlah sangat besar dibandingkan dengan lainnya. Jika kepemilikan saham menyebar, maka kemampuan untuk mengendalikan perusahaan berkurang karena lemahnya pengawasan.

2.1.3.2 Kepemilikan Keluarga

Arifin, 2003 Hidayanti, 2013 menyatakan Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang masih memiliki dominan kepemilikan saham oleh keluarga diperusahaan. Kepemilikan saham di negara berkembang sebagian besar dikontrol oleh kepemilikan keluarga, termasuk perusahaan di Indonesia. Menurut Fama dan Jensen 1983 perusahaan dengan kepemilikan keluarga lebih efisien daripada perusahaan yang Universitas Sumatera Utara 28 dimiliki publik karena biaya pengawasan yang dikeluarkan atau monitoring cost nya lebih kecil. Sedangkan Maury 2006 berpendapat bahwa dengan adanya kepemilikan keluarga di suatu perusahaan maka perusahaan tersebut dapat meningkatkan profitabilitas di dalam perusahaan tersebut bila dibandingkan dengan perusahaan yang dikendalikan oleh pemilik non-keluarga. Perusahaan keluarga memiliki karateristik yang membedakkankeputusan struktur modal mereka dari perusahaan- perusahaan yang bukankeluarga. Perusahaan keluarga memiliki keinginan yang lebih kuat untukmengontrol dan mnegurangi resiko kebangkrutan karena keinginan merekauntuk mentransfer bisnis ke anak cucunya, agar dapat memperkerjakansaudara-saudaranya, dan untuk meningkatkan nama keluarga. Kontrol keluarga juga sangat penting dilakukan untuk melindungi sumber daya perusahaan dari tindak pengambilalihan yang dilakukan pihak luar. Prasetyo 2009 menemukan bahwa perusahaan publik di Indonesia, perusahaan yang dikendalikan keluarga, perusahaan negara, atau perusahaan yang dikendalikan institusional, memiliki masalah agensi yang lebih kecil daripada perusahaan yang dikendalikan publik atau perusahaan tanpa pemegang saham pengendali. Perusahaan yang dikendalikan keluarga memiliki masalah agensi yang lebih sedikit karena terdapat konflik yang lebih sedikit antara prinsipal dan agen, tetapi terdapat masalah Universitas Sumatera Utara 29 agensi lain yaitu antara pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas. Menurut Jensen dan Meckling 1976 Kepemilikan keluarga merupakan kepemilikan terkonsentrasi karena persentase jumlah saham yang dimiliki pihak keluarga lebih besar. Perusahaan dengan kepemilikan keluarga berfokus pada 1 efek terhadap kinerja perusahaan, dan 2 efek pengungkapan perusahaan. Jika kepemilikan keluarga mampu mengurangi permasalahan tata kelola maka hal ini akan mengurangi agency conflict type 1 dan ini mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Arifin 2003 dalam Teguh Dkk 2012 mengatakan bahwa perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga, negara, atau institusi keuangan pengurangan masalah agensinya akan lebih baik dibandingkan dengan tanpa pengendali utama.

2.1.3.3 Kepemilikan Manajerial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR MODAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 25 1

Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

7 47 176

Pengaruh Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

4 50 73

Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Kecenderungan Pemilihan Audit Berkualitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 0 14

Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Kecenderungan Pemilihan Audit Berkualitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 1 11

Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Kecenderungan Pemilihan Audit Berkualitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 0 3