17
karenakepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaansource of power yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya menentang
terhadap keberadaan manajemen.
2.1.2 Auditor Berkualitas
Menurut Arens et al. 2008 : 4 “Auditing is accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the
degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.
After a specific number of years, excessive familiarity can result and serve as a eterrent to the qualit of financial reports. Long tenure is assume to
lead to less objectivity in the auditor’s behavior, where a “learned confidence” in the client is developed.
Sementara itu, pengertian audit menurut Mulyadi 2002 : 9 adalah
“suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengawasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”. Liftiani 2014 menyatakan, berkualitas atau tidaknya pekerjaan
auditor akan mempengaruhikesimpulan akhir auditor dan secara tidak langsung juga akan mempengaruhitepat atau tidaknya keputusan yang
akan diambil oleh pihak luar perusahaan.Probabilitas penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan teknikalauditor dan
independensi auditor. Djamil, 2011 dalam Liftiani, 2014 mengasumsikan bahwa auditordengan kemampuannya akan dapat menemukan suatu
pelanggaran dan kuncinyaadalah auditor harus independen. Tetapi tanpa informasi tentang kemampuanteknik seperti pengalaman audit,
Universitas Sumatera Utara
18
pendidikan, profesionalisme, dan struktur auditperusahaan, kapabilitas dan independensi akan sulit dipisahkan.
Ikatan Akuntansi Indonesia IAI berwenang dalam menetapkan standardan aturan yang bisa meningkatkan perilaku profesional seorang
auditor,diantaranya yaitu standar auditing, standar atestasi, dan standar kompilasi danpenelaahan laporan keuangan. Standar dan aturan tersebut
harus dipatuhi danditaati oleh seluruh anggota termasuk setiap Kantor Akuntan Publik KAP yangberoperasi sebagai auditor independen.
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun2011, Kantor Akuntan Publik KAP adalah badan usaha yang didirikanberdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan mendapatkan izinusaha berdasarkan Undang- Undang ini.
Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya laporan
keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan jika ada menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi dalam penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya IAI, 2001:110.1.
Arens 2008:42 menyatakan bahwa “standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup perimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi
dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti”.
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut IAI, 2001: 150.1 :
Universitas Sumatera Utara
19
a. Standar Umum
1.
Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor.
2.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan
oleh auditor.
3.
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama.
b.
Standar Pekerjaan Lapangan
1.
Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya.
2.
Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3.
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi , pengamatan, permintaan keterangan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
Universitas Sumatera Utara
20 c.
Standar Pelaporan
1.
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
2.
Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya.
3.
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipanang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam
auditor.
4.
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan
dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan
audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Universitas Sumatera Utara
21
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, audit yangdilaksanakan auditor dapat berkualitas jika memenuhi ketentuan atau
standarauditing. Standar auditing mencakup mutu profesional profesional qualitiesauditor independen, pertimbangan judgement yang digunakan
dalampelaksanaan audit dan penyusunan laporan auditor, yaitu : 1.
Standar umum Auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis
yangmemadai, independensi dalam sikap mental, dan kemahiran profesionaldengan cermat dan seksama.
2. Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan
Perencanaan dan supervisi audit,pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan buktiaudit yang cukup
dan kompeten. 3.
Standar pelaporan Pernyataan apakah laporan keuangan sesuai denganprinsip
akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenaiketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang
berlaku umum,pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, dan pernyataanpendapat atas laporan keuangan
secara keseluruhan. DeAngelo 1981 mengatakanaudit berkualitas atau keahliaan audit
dapat dilihat dari permintaan audit terhadap Kantor Akuntan Publik KAP, ketika permintaan audit dominan maka diasumsikan KAP tersebut
Universitas Sumatera Utara
22
menyediakan pengawasan yang lebih baik dan memiliki keahlian audit yang lebih tinggi. Perusahaan dituntut untuk memilih auditor berkualitas
dan harus memiliki tata kelola yang baik Good Corporate Governance agar terhindar dari kebangkrutan. Organisation for Economic Co-
operation and Development 2004 merumuskan bahwa Corporate Governance adalah salah satu kunci meningkatkan efesiensi ekonomi dan
pertumbuhan yang baik guna meningkatkan kepercayaan investor. Corporate Governance meliputi seperangkat hubungan antara sebuah
manajemen perusahaan, dewan pengurus, pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang akuntan publikyang akan memberikan jasa akuntansi profesional, termasuk audit,
haruslahmemiliki pengetahuan tentang bisnis klien yang cukup dan memiliki kualitas yangtelah teruji sebagai akuntan publik profesional
sehingga dapat memperoleh izinuntuk memberikan jasa audit dan akuntansi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2011.
Kualitas dari akuntan publik akan meningkat kualitasnya apabila akuntan publik tersebut juga memiliki pengetahuan yangcukup mengenai kondisi
lingkungan industri klien Liftiani 2014.
2.1.3 Struktur Kepemilikan Saham