IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

24

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, sampel penelitian, alat ukur penelitian, uji validitas, uji reliabilitas dan metode analisa data.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian Suryabrata, 2011 dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Noor, 2011. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung Y : work-life balance 2. Variabel bebas X : persepsi dukungan organisasi

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Work-Life Balance

Work-life balance adalah suatu keadaan dimana karyawan mampu menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan keluarga. Work-life balance dapat diukur dengan skala work-life balance yang disusun berdasarkan aspek-aspek work-life balance oleh Greenhaus, Collins dan Shaw 2003, yaitu time balance, involvement balance dan satisfaction balance. Universitas Sumatera Utara 25 Tingkat work-life balance dapat dilihat berdasarkan skor total yang diperoleh individu dari skala ini. Semakin tinggi skor skala work-life balance yang diperoleh, maka semakin mampu karyawan meneyeimbangkan peran di tempat kerja dan keluarga. Sebaliknya, semakin rendah skor skala work-life balance yang diperoleh, maka semakin rendah work-life balance karyawan.

2. Persepsi Dukungan Organisasi

Persepsi dukungan organisasi adalah suatu keadaan dimana karyawan merasa bahwa organisasi menghargai kontribusi dan memperhatikan kesejahteraan mereka di tempat kerja. Persepsi dukungan organisasi dapat diukur dengan skala persepsi dukungan organisasi yang disusun berdasarkan aspek-aspek persepsi dukungan organisasi oleh Rhoades dan Eisenberger 2002, yaitu keadilan, dukungan yang diterima dari atasan serta penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan. Tingkat persepsi dukungan organisasi dapat dilihat berdasarkan skor total yang diperoleh individu dari skala ini. Semakin tinggi skor skala persepsi dukungan organisasi yang diperoleh, maka persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi adalah positif. Sebaliknya, semakin rendah skor skala persepsi dukungan organisasi yang diperoleh, maka persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi adalah negatif. Universitas Sumatera Utara 26

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL