17
semakin karyawan merasa didukung dan dihargai dalam organisasi, maka karyawan akan semakin mampu mengembangkan self-efficacy dan melakukan
pekerjaan dengan semangat serta dedikasi yang tinggi. Persepsi dukungan organisasi membuat karyawan menjadi mampu menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik, bekerjasama dengan rekan kerja, memenuhi harapan atasan serta memanfaatkan keterampilan dan pengetahuannya secara aktif Yan, 2015.
Berdasarkan uraian definisi di atas, persepsi dukungan organisasi adalah suatu keadaan dimana karyawan merasa bahwa organisasi menghargai kontribusi
dan memperhatikan kesejahteraan mereka dalam mencapai kebutuhan sosial dan emosional, kerja sama yang baik antar rekan kerja, peningkatan perilaku positif di
tempat kerja yang ditandai dengan peningkatan performa kerja, komitmen, kepuasan kerja, kepercayaan diri, self-efficacy, semangat serta dedikasi dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sehingga dapat memenuhi harapan atasan serta memanfaatkan keterampilan dan pengetahuannya secara aktif.
2. Aspek-aspek Persepsi Dukungan Organisasi
Rhoades dan Eisenberger 2002 mengidentifikasikan tiga aspek persepsi dukungan organisasi, yaitu:
a. Keadilan
Sejauh mana karyawan merasa bahwa mereka akan diperlakukan secara adil oleh organisasi. Keadilan prosedural menyangkut cara yang digunakan untuk
menentukan distribusi sumber daya di antara karyawan Greenberg, 1990. Shore dan Pantai 1995 mengemukakan bahwa keadilan dalam membuat keputusan
Universitas Sumatera Utara
18
tentang distribusi sumber daya akan memiliki efek yang kuat terhadap persepsi dukungan organisasi dengan menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan
karyawan. Cropanzano dan Greenberg 1997 membedakan dua aspek keadilan prosedural, yaitu struktural dan sosial. Aspek struktural melibatkan aturan formal
dan kebijakan mengenai keputusan yang mempengaruhi karyawan, termasuk pemberitahuan yang cukup sebelum keputusan diimplementasikan, penerimaan
informasi yang akurat dan suara yaitu, masukan karyawan dalam keputusan proses. Aspek sosial disebut juga keadilan interaksional, berkaitan dengan cara
organisasi memperlakukan karyawan dengan bermartabat dan hormat. Andrews Kacmar 2001 mendefinisikan keadilan prosedural sebagai perlakuan yang adil
secara keseluruhan. b.
Dukungan yang diterima dari atasan
Sejauh mana karyawan merasa bahwa atasan menghargai kontribusi mereka dan memperhatikan kesejahteraan mereka. Atasan memiliki tanggung jawab
untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahan dimana hal ini merupakan indikasi dari adanya dukungan organisasi Eisenberger et al, 1986;. Levinson,
1965. Karyawan memahami bahwa evaluasi yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan merupakan suatu bentuk kepatuhan terhadap pimpinan organisasi serta
merupakan suatu hal positif yang dapat dipersepsikan sebagai dukungan terhadap karyawan Kottke Sharafinski, 1988; Rhoades, dkk, 2001.
Universitas Sumatera Utara
19
c. Penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan
Shore dan Shore 1995 mengemukakan bahwa kontribusi karyawan berhubungan positif dengan persepsi dukungan organisasi, seperti adanya
pengakuan dari atasan dan terciptanya kondisi kerja yang nyaman dan aman bagi karyawan. Bentuk penghargaan yang diberikan oleh organisasi terhadap karyawan
dapat berupa gaji, tunjangan, promosi, keamanan kerja dan pelatihan. Berdasarkan uraian di atas, maka aspek-aspek persepsi dukungan organisasi
adalah keadilan, dukungan yang diterima dari atasan dan penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan.
3. Dampak Persepsi Dukungan Organisasi