Hasil Utama Penelitian Hasil Tambahan Penelitian

44

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan antara variabel bebasdengan variabel tergantung. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F. Variabel persepsi dukungan organisasi dapat dikatakan memiliki hubungan linear dengan variabel work-life balance jika nilai p 0.05. Berikut hasil uji linearitas berdasarkan uji F: Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas Hubungan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Persepsi Dukungan Organisasi Work-Life Balance 3412.293 1 3412.293 134.480 .000 Berdasarkan hasil uji linearitas antara hubungan persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance, diperoleh nilai F = 134.480 dan p = 0.000 p 0.05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang linear antara persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance.

3. Hasil Utama Penelitian

Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Work-life Balance Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap work-life balance yang dilakukan melalui analisis regresi yang dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Analisis Regresi antara Persepsi Dukungan Organisasi dengan Work-Life Balance Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .580 ฀ .336 .334 5.092 .336 131.621 1 260 .000 a. Predictors: Constant, POS Berdasarkan tabel hasil analisis regresi antara persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance, dapat diketahui nilai R 2 = 0.336 dan p = 0.000 p 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi memberikan pengaruh terhadap work-life balance sebesar 33.6. Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi antara Persepsi Dukungan Organisasi dengan Work-life Balance Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant OJ 23.988 .467 2.667 .041 .580 8.996 11.473 .000 .000 a. Dependent Variable:WLB Berdasarkan tabel Coefficients hasil analisis regresi antara persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance, diperoleh persamaan Y = 23.988 + 0.467 X. Konstanta sebesar 23.988 menyatakan bahwa jika variabel persepsi Universitas Sumatera Utara 46 dukungan organisasi bernilai nol, maka work-life balance adalah sebesar 23.988 satuan.

4. Hasil Tambahan Penelitian

Pengaruh Aspek Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Work-Life Balance Hasil tambahan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh aspek persepsi dukungan organisasi terhadap work-life balance. Aspek persepsi dukungan organisasi yang akan dikorelasikan adalah keadilan, dukungan yang diterima dari atasan, dan penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan. Hasil analisis korelasi aspek persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10. Hasil Analisis Korelasi antara Aspek Persepsi Dukungan Organisasi dengan Work-Life Balance Correlations Keadilan Dukungan yang diterima dari Atasan Penghargaan Organisasi dan Kondisi Pekerjaan Work-life Balance Pearson Correlation .533 .603 .337 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 N 262 262 262 Berdasarkan hasil analisis korelasi antara aspek keadilan dengan work-life balance, diperoleh bahwa nilai r = 0.533 dan p 0.01 sehingga dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara 47 bahwa terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara keadilan dengan work-life balance. Hasil analisis korelasi antara aspek dukungan yang diterima dari atasan dengan work-life balance adalah r = 0.603 dan p 0.01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara dukungan yang diterima dari atasan dengan work-life balance. Hasil analisis korelasi antara aspek penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan dengan work-life balance adalah r = 0.337 dan p 0.01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan dengan work-life balance. Untuk memperoleh aspek persepsi dukungan organisasi yang menjadi penentu work-life balance, dilakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan metode stepwise. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi Berganda antara Aspek Persepsi Dukungan Organisasi dengan Work-Life Balance Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant Dukungan 24.942 1.336 2.434 .110 .603 10.248 12.187 .000 .000 2 Constant Dukungan Keadilan 22.844 .986 .456 2.441 .142 .122 .445 .240 9.358 6.921 3.731 .000 .000 .000 a. Dependent variable: WLB Untuk mendapatkan aspek persepsi dukungan organisasi yang menjadi penentu work-life balance, digunakan analisa regresi stepwise. Berdasarkan hasil analisa regresi stepwise, ada dua aspek dari persepsi dukungan organisasi sebagai prediktor terhadap work-life balance. Kedua aspek tersebut adalah keadilan dan dukungan yang diterima dari atasan. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Berganda antara Aspek Persepsi Dukungan Organisasi dengan Work-Life Balance Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 2 .603 ฀ .629 ฀ .364 .396 .361 .391 4.985 4.966 .364 .032 148.530 13.921 1 1 260 259 .000 .000 a. Predictors: Constant, Dukungan b. Predictors: Constant, Dukungan, Keadilan Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan metode stepwise antara aspek persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance, dapat diketahui nilai koefisien determinasi aspek dukungan adalah R 2 = 0.364 yang artinya work- life balance dipengaruhi oleh aspek dukungan yang diterima dari atasan sebesar 36.4. Nilai koefisien determinasi aspek dukungan yang diterima dari atasan dan keadilan adalah R 2 = 0.396 yang artinya work-life balance dipengaruhi oleh aspek dukungan yang diterima dari atasan dan keadilan sebesar 39.6.

5. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik