Kategorisasi Skor Work-Life Balance Kategorisasi Skor Persepsi Dukungan Organisasi

51 Tabel 4.14. Mean Empirik dan Mean Hipotetik Persepsi Dukungan Organisasi Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Persepsi Dukungan Organisasi 40 87 65.08 7.746 18 90 54 12 Berdasarkan tabel 4.14, diperoleh bahwa nilai rata-rata empirik persepsi dukungan organisasi adalah 65.08 dengan nilai standar deviasi sebesar 7.746 dan nilai rata-rata hipotetik persepsi dukungan organisasi adalah 54 dengan nilai standar deviasi sebesar 12. Jika dilihat perbandingan antara nilai rata-rata empirik dan nilai rata-rata hipotetik, maka dapat dilketahui bahwa tingkat persepsi dukungan organisasi pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata tingkat persepsi dukungan organisasi pada populasi umumnya.

6. Kategorisasi Skor Work-Life Balance dan Persepsi Dukungan Organisasi

a. Kategorisasi Skor Work-Life Balance

Kategorisasi skor work-life balance dapat diperoleh dengan perhitungan nilai rata-rata hipotetik sebesar 42 dan standar deviasi sebesar 9.33 yang dibulatkan menjadi 9. Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.15. Kategorisasi Skor Work-Life Balance Rentang Nilai Kategori Jumlah N Presentase X 33 Rendah 1 0.38 33 ≤ X 51 Sedang 60 22.90 X ≥ 51 Tinggi 201 76.72 Jumlah 262 100 Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang memiliki work-life balance pada kategori rendah adalah 1 orang 0.38, jumlah subjek penelitian yang memiliki work-life balance pada kategori sedang adalah 60 orang 22.90 dan jumlah subjek penelitian yang memiliki work-life balance pada kategori tinggi adalah 201 orang 76.72.

b. Kategorisasi Skor Persepsi Dukungan Organisasi

Kategorisasi skor persepsi dukungan organisasi dapat diperoleh dengan perhitungan nilai rata-rata hipotetik sebesar 54 dan standar deviasi sebesar 12. Tabel 4.16. Kategorisasi Skor Persepsi Dukungan Organisasi Rentang Nilai Kategori Jumlah N Presentase X 42 Negatif 1 0.38 42 ≤ X 66 Netral 139 53.06 X ≥ 66 Positif 122 46.56 Jumlah 262 100 Universitas Sumatera Utara 53 Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang memiliki persepsi dukungan organisasi pada kategori rendah adalah 1 orang 0.38, jumlah subjek penelitian yang memiliki persepsi dukungan organisasi pada kategori sedang adalah 139 orang 53.06 dan jumlah subjek penelitian yang memiliki persepsi dukungan organisasi pada kategori tinggi adalah 122 orang 46.56.

B. PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap work-life balance dengan nilai R 2 = 0.336 dan p = 0.000. Hal ini berarti bahwa semakin positif persepsi dukungan organisasi seseorang maka semakin tinggi tingkat work-life balance nya, sebaliknya semakin negatif persepsi dukungan organisasi seseorang maka semakin rendah tingkat work-life balance nya. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap work-life balance. Pertama, persepsi dukungan organisasi dimaknai karyawan sebagai bentuk keinginan organisasi untuk membantu karyawan dalam mengatur kehidupan kerja dan keluarganya Shafter, Harrison, Gilley Luk, 2001. Hal ini ditandai dengan kebijakan organisasi dalam menyediakan waktu kerja yang fleksibel bagi karyawan Warren Jhonson, 1995; Khan, Saleem, Khan Khan, 2016. Selain itu, Kossek, Pichler, Bodner dan Hammer 2011 menambahkan bahwa adanya perhatian merupakan salah satu bentuk dukungan tidak langsung yang diberikan organisasi terhadap kehidupan keluarga karyawan. Dengan demikian, karyawan yang merasakan adanya Universitas Sumatera Utara