commit to user
3. Jendral Nambe
Alur cerita berikut mengisahkan tentang seorang pemimpin bernama Jendral Nambe. Jendral Nambe dalam film
Generasi Biru
ini terkenal sebagai seorang penguasa yang memiliki banyak “kaki tangan”. Ia gemar mengumbar
janji dan terlalu banyak bicara semasa pemerintahannya. Tutur kata yang keluar dari mulutnya terkesan basa-basi untuk “membesarkan hati” para
pendengarnya. Jendral Nambe juga begitu dihormati dan ditakuti oleh rakyat- rakyatnya.
Gambar 13 Gambar 14
Gambar 15 Gambar 16
commit to user
Bang Bang Tut Anjing menggonggong
Kafilah tetap berlalu Ada yang ngoceh kosong
Aku terus melaju Ada udang di balik-balik batu
Bikin hati senang Padahal dia ada mau
Bang bang tut akar gulang galing Siapa yang kentut ditembak raja maling
Musuh dalam slimut, sama juga maling Mulut bau kentut, di belakang ngomong miring
Bang bang tut akar gulang galing Siapa yang kentut ditembak raja maling
Musuh dalam slimut, sama juga maling Mulut bau kentut, di belakang ngomong miring
Lempar-lempar batu lalu sembunyi tangan Bikin orang bingung langsung buang badan
Sepandai tupai melompat Akhirnya jatuh juga
Belagak sahabat pasti ketahuan belangnya
Gambar 17
commit to user
a. Unsur Naratif dan Sinematik
1 Gambar 13. Animasi sesosok pemimpin.
Gambar 13 termasuk dalam kategori karakter animasi. Dalam gambar tersebut menceritakan sesosok pemimpin yang mempunyai
pengaruh besar terhadap pemerintahan Indonesia pada saat itu. 2
Gambar 14. Animasi orang yang didoktrin oleh pemimpinnya. Gambar 14 termasuk dalam kategori karakter animasi. Gambar
tersebut menceritakan orang-orang yang didoktrin oleh pemimpin yang sedang berkuasa pada pemerintahan Indonesia saat itu.
3 Gambar 15. Animasi sesosok pemimpin dan orang-orang yang
didoktrin olehnya. Gambar 15 ini juga termasuk dalam kategori karakter animasi.
Dalam gambar tersebut tampak sesosok pemimpin bersama bawahan- bawahannya.
4 Gambar 16. Kepatuhan anak buah kepada pemimpinnya.
Gambar 16 merupakan gambar yang menceritakan kepatuhan anak buah pada pemimpinnya. Pada gambar 16, kemunculan seorang
pemimpin dan anak buahnya tidak lagi berwujud animasi. 5
Gambar 17. Omong Kosong dari Jendral Nambe Sesosok pemimpin yang pada gambar-gambar sebelumnya masih
belum diketahui namanya, kini pada gambar 17 telah disebutkan namanya berdasarkan teks yang ada. Pemimpin tersebut bernama Jendral
Nambe. Jendral Nambe ini disinyalir adalah mantan Presiden Republik Indonesia, yaitu Soeharto. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
commit to user
rekaman suara berupa pidato terakhir sebelum beliau lengser dari kursi kepresidenan pada tahun 1998. Teks berupa pidato mantan Presiden
Republik Indonesia Soeharto tersebut dibahas pada bagian lain. Ketika gambar-gambar tersebut tengah ditayangkan, terdapat
lagu ”Bang Bang Tut” dari Slank sebagai musik latar dalam adegan- adegannya. Lagu ”Bang Bang Tut” awalnya merupakan lagu dolanan
anak-anak dengan bahasa Jawa yang berasal dari propinsi Jawa Tengah. Di tangan Slank, lagu tersebut diubah menjadi karya seni yang memiliki
makna penyindiran terhadap orang-orang yang selalu membual dalam perkataannya. Kemunculan lagu ”Bang Bang Tut” berfungsi sebagai
penegas karakter dalam adegan tersebut. Dalam adegan-adegan ini disertai lagu ”Bang Bang Tut” dengan harapan memperkuat karakter
Jendral Nambe. b.
Pemaparan
the theory of lie
teori ”dusta” Umberto Eco dalam Film Generasi Biru
Berdasarkan gambar-gambar
tersebut, dapat
dipaparkan keterangan gambar sebagai berikut.
1 Gambar 13. Animasi sesosok pemimpin.
Gambar tersebut adalah gambar perwujudan sesosok pemimpin dalam bentuk animasi. Animasi tersebut merupakan tanda yang
mewakili sosok Jendral Nambe yang asli. Seperti deskripsi sebelumnya, jika Jendral Nambe ini disinyalir adalah mantan Presiden Soeharto, maka
sosok Jendral Nambe merupakan tanda yang mewakili sosok mantan Presiden Soeharto.
commit to user
2 Gambar 14. Animasi orang yang didoktrin oleh pemimpinnya.
Gambar 14 merupakan gambar perwujudan sesosok orang yang didoktrin oleh Jendral Nambe, namun masih dalam bentuk animasi.
Gambar animasi tersebut sudah mengandung banyak makna. Sosok animasi yang didoktrin Jendral Nambe dapat diibaratkan sebagai
bawahan-bawahan Jendral Nambe. 3
Gambar 15. Animasi sesosok pemimpin dan orang-orang yang didoktrin olehnya.
Gambar 15 merupakan gambar Jendral Nambe bersama orang- orang yang didoktrin olehnya dalam bentuk animasi. Gambar tersebut
merupakan tanda betapa Jendral Nambe telah berhasil mendoktrin bawahan-bawahannya.
4 Gambar 16. Kepatuhan anak buah pada pemimpinnya.
Gambar 16 merupakan gambar yang menunjukkan Jendral Nambe tengah dilayani oleh anak buahnya. Gambar 16 adalah kelanjutan
gambar-gambar sebelumnya. Jika gambar-gambar sebelumnya berbentuk animasi, maka gambar 16 ini merupakan wujud asli dari Jendral Nambe
dan anak buahnya. Adegan anak buah membenahi baju Jendral Nambe merupakan tanda. Tanda yang dihasilkan dari gambar tersebut berupa
kepatuhan anak buah Jendral Nambe. Kepatuhan tersebut merupakan hasil dari doktrinan yang dilakukan Jendral Nambe pada anak buahnya.
Jika Jendral Nambe ini disinyalir adalah mantan Presiden Soeharto, maka gambar tersebut merupakan tanda yang mewakili kepatuhan
bawahan-bawahan mantan Presiden Soeharto kepada beliau.
commit to user
5 Gambar 17. Omong Kosong dari Jendral Nambe
Gambar 17 ini menunjukkan bahwa Jendral Nambe terkenal sebagai sesosok pemimpin yang banyak bicara dan sering mengumbar
janji. Janji-janji maupun ucapan-ucapan yang dikatakannya sebenarnya hanyalah omong kosong semata. Gambar Jendral Nambe merupakan
tanda mewakili mantan Presiden Soeharto yang gemar mengumbar janji. c.
Batas-batas politis semiotika Umberto Eco 1
Gambar 13. Animasi sesosok pemimpin. Gambar animasi sesosok pemimpin termasuk ke dalam batasan
politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, bahasa alami
natural languages
, komunikasi visual
visual communications
, struktur alur
plot structure
, dan sistem objek-objek
system of objects
2 Gambar 14. Animasi orang yang didoktrin oleh pemimpinnya.
Gambar animasi orang yang didoktrin oleh pemimpinnya termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, bahasa alami
natural languages
, teks-teks estetis
aesthetic texts
, komunikasi visual
visual communications
, struktur alur
plot structure
, dan sistem objek-objek
system of objects
3 Gambar 15. Animasi sesosok pemimpin dan orang-orang yang
didoktrin olehnya. Gambar animasi sesosok pemimpin dan orang-orang yang
didoktrin olehnya masuk ke batasan politis kinesika dan proksemika
commit to user
kinesics and proxemics
, bahasa alami
natural languages
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, struktur alur
plot structure
, dan sistem objek-objek
system of objects
. 4
Gambar 16. Kepatuhan anak buah pada pemimpinnya. Gambar kepatuhan anak buah pada pemimpinnya termasuk ke
dalam batasan politis komunikasi rabaan
tactile communication
, bahasa alami
natural languages
, kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, komunikasi massa
mass communications
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 5
Gambar 17. Omong Kosong dari Jendral Nambe Gambar omong Kosong dari Jendral Nambe termasuk ke dalam
batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode- kode
musikal
musical codes
, komunikasi
massa
mass communications
, bahasa alami
natural languages
, bahasa tulis, alfabet yang
tak dikenal,
kode rahasia,
komunikasi visual
visual communications
, sistem objek-objek
system of objects
dan teori teks
text theory
. d.
Uraian batas-batas politis semiotika Umberto Eco dalam film Generasi Biru.
Gambar 13 hingga 17 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
karena segala gestur yang ada dalam gambar-gambar tersebut telah bergantung pada kode-kode
commit to user
kultural. Kode-kode kultural tersebut sudah mendapakan pengertian langsung sebagai antropologi budaya.
Gambar 13 hingga 17 termasuk ke dalam batasan politis kode- kode musikal
musical codes
. Suara-suara yang mengiringi gambar- gambar termasuk ke dalam seluruh ilmu musikal. Suara-suara tersebut
berupaya mendeskripsikan medan komunikasi musikal sebagai sistem yang terstruktur secara ketat.
Gambar 13 hingga 17 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi visual
visual communications
. Gambar-gambar tersebut merupakan wilayah yang merentang dari sistem yang memiliki taraf
formalitas tinggi. Mulai dari sistem grafis, sistem warna, sampai pada studi tanda-tanda ikonik.
Gambar 13 hingga 17 termasuk ke dalam batasan politis sistem objek-objek
system of objects
. Objek-objek yang ada dalam gambar- gambar tersebut merupakan sarana komunikatif yang masuk ke dalam
ranah semiotika. Gambar 13 hingga 17 termasuk ke dalam batasan politis struktur
alur
plot structure
. Gambar-gambar tersebut masih berhubungan dengan komunikasi massa, dari lelucon hingga cerita detektif.
Teks berupa kata “
doctrined
” pada gambar 14 termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis
aesthetic texts
. Kata “
doctrined
” tersebut merupakan bidang kajian semiotis yang meluas sampai ke
wilayah estetika. Estetika juga berkaitan dengan aspek-aspek nonsemiotis dari seni seperti psikologi daya cipta artistik, relasi antara
commit to user
bentuk artistik dan bentuk natural, definisi fisik-psikologis dari kenikmatan estetis, analisis hubungan seni dengan masyarakat, dan
sebagainya. Gambar 16 termasuk ke dalam batasan politis kode-kode kultural
cultural codes
. Terdapat sistem sopan santun, hierarki-hierarki, dan sistem pemodelan sekunder, yaitu mencakup mitos, legenda, teori
teologi primitif yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan dunia yang dibayangkan sebuah masyarakat.
Gambar 17 termasuk ke dalam batasan politis teori teks
text theory
karena dalam gambar tersebut mengarahkan semiotika ke pemahaman arti teks sebagai unit makro, yang diatur oleh aturan-aturan
generatif yang khusus. Gambar 17 termasuk ke dalam batasan politis bahasa tulis,
alfabet yang tak dikenal, kode rahasia. Di mana pada gambar 5 terdapat alfabet yang tidak dikenal dan kode-kode rahasia.
Gambar 13 hingga 17 termasuk ke dalam batasan politis bahasa alami
natural languages
. Hal ini dikarenakan gambar-gambar tersebut mengacu ke bibliografi umum mengenai linguistik, logika, filsafat
bahasa, antropologi budaya dan psikologi. Di sisi lain, kesempurnaannya hanya didapati secara utuh jika dikaji dalam kajian bahasa secara
struktural. Gambar 16 dan 17 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi
massa
mass communications
. Wilayah komunikasi massa berkaitan dengan beragam disiplin, dari psikologi sampai sosiologi dan pedagogi.
commit to user
4. Konser di Kupang