Bendera Setengah Tiang dan Kilas Balik

commit to user

19. Bendera Setengah Tiang dan Kilas Balik

Alur cerita “Bendera Setengah Tiang dan Kilas Balik” ini menceritakan mengenai banyak hal. Tentang kerusuhan Mei 1998, konflik Ambon, dan kilas balik tentang alur cerita sebelumnya. Dalam alur keduapuluh satu ini juga terdapat cuplikan konser Slank ketika tengah membawakan lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 92 Gambar 93 Gambar 94 commit to user Gambar 95 Gambar 96 Gambar 97 Gambar 98 Gambar 99 commit to user Gambar 101 Gambar 100 Gambar 102 Gambar 103 Gambar 104 commit to user Bendera Setengah Tiang Tak lelahkah Kau di ujung tiang atas sana Gak letihkah Kau berkibar menantang angin di atas sana Putihmu yang lusuh penuh debu Merahmu yang luntur bercampur air hujan Gak cukupkah banyak nyawa yang hilang dan terbuang percuma Berapa lagi banyak korban berceceran darah tak berdosa Putihmu yang suci jangan ternoda Merahmu yang berani diterpa hujan badai Gambar 106 Gambar 105 Gambar 107 commit to user Turunlah kau sejenak Di tengah tiangku ………….. Turunlah kau sejenak Di tengah tiangku ………….. Turunlah kau sejenak Di tengah tiangku ………….. Turunlah kau sejenak Di tengah tiang ………….. Biar yang mati dan telah pergi merasa dihormati....... a. Unsur Naratif dan Sinematik 1 Gambar 92. Antusiasme Slankers ketika Slank membawakan lagu Bendera Setengah Tiang dalam sebuah konser. Gambar 92 merupakan salah satu cuplikan ketika Slank membawakan lagu Bendera Setengah Tiang dalam sebuah konser. Begitu banyak Slankers yang memadati konser tersebut. Setting pada gambar 92 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. 2 Gambar 93. Kaka membawa bendera kebangsaan negara Republik Indonesia, merah putih, ketika membawakan lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 93 tampak Kaka membawa bendera merah putih naik ke atas panggung saat Slank tengah mengadakan konser di suatu kota. Setting pada gambar 93 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. 3 Gambar 94. Beberapa lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 94 tampak Kaka membawa bendera merah putih naik ke commit to user atas panggung. Dalam gambar tersebut juga terdapat beberapa baris dari lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Setting pada gambar 94 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. 4 Gambar 95. Satuan pengamanan membubarkan massa yang membakar ban di jalanan. Gambar 95 merupakan gambar yang menunjukkan awal dari kerusuhan di bulan Mei 1998. Massa mulai membakar ban-ban di jalanan sepanjang siang dan malam hari. Satuan keamanan pun berusaha membubarkan massa. Setting pada gambar 95 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan lokasi aktual saat terjadi protes massa berupa pembakaran ban-ban tersebut. 5 Gambar 96. Gas air mata disemprotkan. Gambar 96 tampak sejumlah aparat kepolisian dengan tank yang berisi gas air mata. Gas tersebut digunakan aparat kepolisian untuk membubarkan massa. Setting pada gambar 96 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. 6 Gambar 97. Suasana saat kerusuhan Mei 1998. Gambar 97 tampak suasana saat terjadi kerusuhan Mei 1998. Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta, namun kerusuhan tersebut juga terjadi di beberapa kota lain. Setting pada gambar 97 commit to user termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. 7 Gambar 98. Seorang mahasiswa yang terkapar ditendang oleh salah satu aparat kepolisian. Gambar 98 tampak seorang mahasiswa yang terkapar di tengah jalan tetap ditendang oleh aparat kepolisian. Mahasiswa tersebut merupakan salah satu korban ketika terjadi unjuk rasa di bulan Mei 1998. Setting pada gambar 98 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. 8 Gambar 99. Korban kerusuhan Mei 1998. Gambar 99 tampak salah seorang dari korban kerusuhan Mei 1998. Ia diangkat karena mengalami luka yang cukup berat di kepalanya. 9 Gambar 100. Suasana saat konflik Ambon 1999. Gambar 100 merupakan gambar yang menunjukan suasana ketika terjadi konflik Ambon pada tahun 1999. dalam gambar tersebut tampak aparat kepolisian berusaha menenangkan masyarakat Ambon. 10 Gambar 101. Warga Tionghoa mengungsi meninggalkan tempat tinggalnya. Gambar 101 tampak warga Tionghoa meninggalkan tempat tinggalnya saat kerusuhan Mei terjadi. Hal ini dikarenakan banyak toko- toko dan perusahaan-perusahaan milik warga Tionghoa yang dibakar massa. commit to user 11 Gambar 102. Pembakaran marak dilakukan di berbagai kota. Gambar 102 tampak beberapa toko dan gedung ludes terbakar. Kerusuhan Mei yang menyebabkan pembakaran rumah, toko dan gedung-gedung tersebut berlangsung cukup lama. 12 Gambar 103. Kilas balik tentang kisah Una. Gambar 103 tampak sorot mata Una yang dicuplik dari alur cerita sebelum-sebelumnya. Sorot mata yang penuh dengan harapan. Cuplikan tersebut sengaja di putar ulang dalam alur cerita ini untuk sekedar mengingat rentetan kejadian. 13 Gambar 104. Kilas balik keluarga korban penculikan aktivis kebenaran. Gambar 104 tampak seorang ibu dari keluarga korban penculikan dari alur cerita sebelumnya. Ibu tersebut berdiri sembari menatap penuh harap. Cuplikan tersebut juga sengaja di putar ulang dalam alur cerita ini untuk sekedar mengingat rentetan kejadian. 14 Gambar 105. Kilas balik kisah tentang manusia binatang. Gambar 105 tampak gambar manusia binatang yang dicuplik dari alur cerita sebelumnya. Manusia binatang duduk terdiam, sama dengan gambar sebelumnya, sorot mata manusia binatang pada gambar ini penuh dengan harapan. 15 Gambar 106. Kilas balik tentang Slankers tuna netra dari Surakarta. Gambar 106 dimunculkan kembali Slankers dari Surakarta bernama Yulianto. Seorang Slankers yang menderita tunanetra. Meskipun ia tidak dapat melihat, namun ia memiliki harapan yang sama commit to user seperti tokoh dalam alur cerita yang lain. Cuplikan tersebut sengaja diputar ulang dalam alur cerita ini untuk mengingat rentetan kejadian. 16 Gambar 107. Beberapa lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 107 tampak Kaka Slank yang tengah bernyanyi sembari membawa bendera merah putih. Dalam gambar tersebut juga terdapat beberapa baris dari lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Setting pada gambar 107 termasuk dalam kategori setting shot on location. Pengambilan gambar menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. Ketika gambar-gambar tersebut tengah ditayangkan, terdapat sebuah lagu dengan judul “Bendera Setengah Tiang” sebagai musik latar yang mengiringinya. Lagu “Bendera Setengah Tiang” merupakan lagu dari Slank yang menceritakan tentang bendera negara Republik Indonesia, bendera merah putih. Di saat berduka, bendera merah putih tidak dinaikkan hingga tiang teratas, melainkan hanya sampai di tengah tiangnya saja. Hal tersebut untuk menghormati dan menghargai ”mereka-mereka” yang telah meninggal. Pada alur cerita kedua puluh ini lagu “Bendera Setengah Tiang” berfungsi sebagai pembangun tema dan penegas suasana duka. b. Pemaparan the theory of lie teori ”dusta” Umberto Eco dalam Film Generasi Biru Berdasarkan gambar-gambar tersebut, dapat dipaparkan keterangan gambar sebagai berikut. 1 Gambar 92. Antusiasme Slankers ketika Slank membawakan lagu Bendera Setengah Tiang dalam sebuah konser. commit to user Gambar 92 tampak Slank membawakan lagu Bendera Setengah Tiang dalam sebuah konser. Antusiasme Slankers tersebut merupaka penggambaran dari kecintaan mereka terhadap grup band Slank. Mereka begitu antusias setiap kali konser Slank diadakan. 2 Gambar 93. Kaka membawa bendera kebangsaan negara Republik Indonesia, merah putih, ketika membawakan lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 93 tampak Kaka membawa bendera merah putih naik ke panggung saat Slank tengah mengadakan konser di suatu kota. Hal tersebut merupakan tanda untuk mewakili penghormatan yang dilakukan Kaka terhadap bendera merah putih. Adegan Kaka yang membawa bendera merah putih merupakan wujud nasionalisme yang ditunjukkan Slank. Bendera tersebut turut dihadirkan ke atas panggung juga sebagai penggambaran bahwa lagu yang Slank bawakan pada saat itu berjudul Bendera Setengah Tiang. 3 Gambar 94. Beberapa lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 94 Kaka membawa bendera merah putih naik ke panggung. Dalam gambar tersebut terdapat beberapa baris lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Lyric lagu tersebut adalah; ”Lelahkah kau di ujung tiang penuh debu air hujan, nyawa hilang percuma, turunlah sejenak biar yang mati dihormati”. Lyric lagu tersebut merupakan penggambaran awal dari sebuah alur cerita yang bertemakan duka. Lagu yang diambil adalah Bendera Setengah Tiang karena isi lagu tersebut menunjukkan keprihatinan terhadap banyaknya nyawa yang hilang. commit to user 4 Gambar 95. Massa membakar ban di jalanan. Gambar 95 tampak massa mulai membakar ban-ban di jalanan sepanjang siang dan malam hari. Gambar tersebut merupakan tanda yng mewakili keadaan saat terjadi kerusuhan di bulan Mei 1998 silam. Massa membakar ban-ban di jalanan merupakan satu dari sekian banyak kerusuhan yang terjadi pada saat itu. 5 Gambar 96. Gas air mata disemprotkan. Gambar 96 tampak satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat terjadi kerusuhan. Sejumlah pasukan anti huru hara tampak terlihat dengan membawa tameng mereka, gas air mata. Gambar tersebut merupakan tanda bahwa gas air mata itulah yang dahulu digunakan oleh aparat kepolisian sebagai senjata untuk membubarkan massa. Beberapa satuan pengamanan memang dikerahkan saat terjadi kerusuhan Mei 1998. Satuan-satuan keamanan tersebut antara lain Brigade Mobil Kepolisian RI, Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara Kostrad, Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti Huru Hara Kodam seta Pasukan Bermotor. 6 Gambar 97. Suasana saat kerusuhan Mei 1998. Gambar 97 tampak suasana saat terjadi kerusuhan Mei 1998. Gambar tersebut merupakan tanda untuk menceritakan kejadian saat terjadi kerusuhan pada bulan Mei 1998 silam. Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998. Kerusuhan tersebut terjadi karena massa menuntut Presiden Soeharto yang saat itu sebagai Kepala Negara turun dari jabatannya. commit to user 7 Gambar 98. Seorang mahasiswa yang terkapar ditendang oleh salah satu aparat kepolisian. Gambar 98 tampak seorang mahasiswa yang terkapar di tengah jalan tetap ditendang oleh aparat kepolisian. Tindakan yang dilakukan aparat kepolisian tersebut merupakan tanda bahwa citra polisi memang tidak selamanya baik. Hal itu terbukti saat mahasiswa yang tengah terkapar di jalan tetap ditendang oleh aparat kepolisian. Mahasiswa tersebut merupakan salah satu korban ketika terjadi unjuk rasa di bulan Mei 1998. Ketika terjadi Tragedi Trisakti, empat mahasiswa Universitas Trisakti tertembak. Mereka Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. 8 Gambar 99. Korban kerusuhan Mei 1998. Gambar 99 tampak salah seorang dari korban kerusuhan Mei 1998 yang tengah diangkat karena mengalami luka di kepalanya. Kepala korban kerusuhan tersebut bersimbah darah. Hal tersebut merupana tanda sebagai penggambaran tragisnya tragedi kerusuhan Mei 1998 silam. Kerusuhan tersebut telah menyebabkan beberapa mahasiswa tertembak hingga mati. Ratusan lainnya luka dalam demonstrasi dan unjuk rasa yang dilakukan pada saat itu. Belum lagi ribuan orang yang meninggal dalam tragedi pembakaran yang dilakukan massa. 9 Gambar 100. Suasana saat konflik Ambon 1999. Gambar 100 merupakan gambar yang menunjukan suasana ketika terjadi konflik Ambon pada tahun 1999. hal tersebut merupakan tanda sebagai penggambaran kejadian yang menimpa Ambon pada tahun commit to user 1999. Dalam konflik Ambon tersebut terjadi peperangan antar suku. Banyak korban jiwa berjatuhan dalam konflik tersebut. 10 Gambar 101. Warga Tionghoa mengungsi meninggalkan tempat tinggalnya. Gambar 101 tampak warga Tionghoa meninggalkan tempat tinggalnya. Hal tersebut merupakan tanda yang mewakili ketakutan etnis Tionghoa saat kerusuhan Mei terjadi. Ketakutan mereka sangat beralasan, banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan milik warga Tionghoa yang dibakar oleh massa. Bahkan sebagian warga Tionghoa diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Hal inilah yang menyebabkan warga Indonesia keturunan Tionghoa meninggalkan Indonesia. 11 Gambar 102. Pembakaran marak dilakukan di berbagai kota. Gambar 102 tampak beberapa toko dan gedung ludes terbakar. Hal tersebut merupakan tanda sebagai penggambaran suasana ketika terjadi kerusuhan Mei. Toko, rumah dan gedung-gedung milik etnis Tionghoa dibakar oleh massa. Banyak korban yang meninggal karena terjebak dalam kebakaran di gedung-gedung dan juga rumah yang dibakar oleh massa tersebut. 12 Gambar 103. Kilas balik tentang kisah Una. Gambar 103 tampak sorot mata Una yang penuh dengan harapan. Dari sosok mata tersebut dapat dijadikan tanda yang mengisyaratkan harapan dari seorang anak kecil. Harapan untuk mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik. Harapan untuk dapat sembuh dari trauma yang commit to user dialaminya. 13 Gambar 104. Kilas balik keluarga korban penculikan aktivis kebenaran. Gambar 104 tampak seorang ibu yang tengah berdiri sembari terdiam. Ibu tersebut adalah keluarga dari korban penculikan. Gambar tersebut merupakan tanda untuk menggambarkan perasaan seorang ibu yang kehilangan anggota keluarganya. Ibu tersebut berharap anaknya bisa ditemukan. Ia berharap kehidupan bisa lebih baik. 14 Gambar 105. Kilas balik kisah tentang manusia binatang. Gambar 105 tanpak manusia binatang tengah duduk terdiam dengan sorot mata yang penuh makna. Dalam gambar tersebut terdapat tanda yang mengisyaratkan keinginan dari manusia binatang. Ia ingin terlepas dari traumanya akibat perlakuan kekerasan yang pernah ia peroleh sebelumnya. 15 Gambar 106. Kilas balik tentang Slankers tuna netra dari Surakarta. Gambar 106 tampak Slankers tuna netra dari Surakarta bernama Yulianto. Yulianto merupakan tanda sebagai penggambaran betapa rakyat kecil seperti dia juga mempunyai harapan yang begitu besar. Meskipun ia tuna netra, namun ia masih bisa menikmati dunia ini hanya dengan mendengarkan lagu dari Slank. 16 Gambar 107. Beberapa lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 107 tampak Kaka Slank tengah bernyanyi sembari membawa bendera merah putih. Dalam gambar tersebut juga terdapat beberapa baris dari lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Lyric lagu commit to user tersebut adalah sebagai berikut; ”Turunlah sejenak di tengah tiang biar yang mati dan telah pergi merasa dihormati”. Lyric tersebut merupakan tanda sebagai penegasan makna di balik lagu Bender Setengah Tiang. Lagu Bendera Setengah Tiang menggambarkan suasana duka. Di saat berduka, bendera merah putih tidak dinaikkan hingga tiang teratas, melainkan hanya sampai di tengah tiangnya saja. c. Batas-batas politis semiotika Umberto Eco 1 Gambar 92. Antusiasme Slankers ketika Slank membawakan lagu Bendera Setengah Tiang dalam sebuah konser. Gambar 92 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , komunikasi massa mass communications , bahasa alami natural languages , sistem objek- objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode-kode kultural cultural codes . 2 Gambar 93. Kaka membawa bendera kebangsaan negara Republik Indonesia, merah putih, ketika membawakan lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 93 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi massa mass communications , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode- kode kultural cultural codes . commit to user 3 Gambar 94. Beberapa lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 94 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , kode-kode kultural cultural codes , teori teks text theory , dan eks-teks estetis aesthetic texts . 4 Gambar 95. Satuan pengamanan membubarkan massa yang membakar ban di jalanan. Gambar 95 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode-kode kultural cultural codes 5 Gambar 96. Gas air mata disemprotkan. Gambar 96 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode-kode kultural cultural codes . 6 Gambar 97. Suasana saat kerusuhan Mei 1998. commit to user Gambar 97 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , kode-kode kultural cultural codes , teori teks text theory , dan teks-teks estetis aesthetic texts . 7 Gambar 98. Seorang mahasiswa yang terkapar ditendang oleh salah satu aparat kepolisian. Gambar 98 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , kode-kode kultural cultural codes dan komunikasi rabaan tactile communication . 8 Gambar 99. Korban kerusuhan Mei 1998. Gambar 99 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , kode-kode kultural cultural codes dan komunikasi rabaan tactile communication . commit to user 9 Gambar 100. Suasana saat konflik Ambon 1999. Gambar 100 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode-kode kultural cultural codes , teori teks text theory , dan teks-teks estetis aesthetic texts . 10 Gambar 101. Warga Tionghoa mengungsi meninggalkan tempat tinggalnya. Gambar 101 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , kode-kode kultural cultural codes dan komunikasi rabaan tactile communication . 11 Gambar 102. Pembakaran marak dilakukan di berbagai kota. Gambar 102 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode-kode kultural cultural codes . commit to user 12 Gambar 103. Kilas balik tentang kisah Una. Gambar 103 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , komunikasi massa mass communications , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode-kode kultural cultural codes . 13 Gambar 104. Kilas balik keluarga korban penculikan aktivis kebenaran. Gambar 104 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi massa mass communications , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode- kode kultural cultural codes . 14 Gambar 105. Kilas balik kisah tentang manusia binatang. Gambar 105 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi massa mass communications , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode- kode kultural cultural codes . 15 Gambar 106. Kilas balik tentang Slankers tuna netra dari Surakarta. Gambar 106 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan commit to user proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi massa mass communications , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , dan kode- kode kultural cultural codes . 16 Gambar 107. Beberapa lyric lagu Bendera Setengah Tiang. Gambar 107 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi massa mass communications , komunikasi visual visual communications , bahasa alami natural languages , sistem objek-objek system of objects , struktur alur plot structure , kode-kode kultural cultural codes , teori teks text theory , dan teks-teks estetis aesthetic texts . d. Uraian batas-batas politis semiotika Umberto Eco dalam film Generasi Biru . Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics karena segala gestur yang ada dalam gambar-gambar tersebut telah bergantung pada kode- kode kultural. Kode-kode kultural tersebut sudah mendapakan pengertian langsung sebagai antropologi budaya. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis kode- kode kultural cultural codes . Terdapat sistem sopan santun, hierarki- hierarki, dan sistem pemodelan sekunder, yaitu mencakup mitos, commit to user legenda, teori teologi primitif yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan dunia yang dibayangkan sebuah masyarakat. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis bahasa alami natural languages . Hal ini dikarenakan gambar-gambar tersebut mengacu ke bibliografi umum mengenai linguistik, logika, filsafat bahasa, antropologi budaya dan psikologi. Di sisi lain, kesempurnaannya hanya didapati secara utuh dalam kajian bahasa secara struktural. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis kode- kode musikal musical codes . Suara-suara yang mengiringi gambar- gambar ketika ditayangkan termasuk ke dalam seluruh ilmu musikal. Suara-suara tersebut berupaya mendeskripsikan medan komunikasi musikal sebagai sistem yang terstruktur secara ketat. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis struktur alur plot structure . Gambar-gambar tersebut masih berhubungan dengan komunikasi massa, dari lelucon hingga cerita detektif. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi visual visual communications . Gambar-gambar tersebut merupakan wilayah yang merentang dari sistem yang memiliki taraf formalitas tinggi. Mulai dari sistem grafis, sistem warna, sampai pada studi tanda-tanda ikonik. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis sistem objek-objek system of objects . Objek-objek yang ada dalam gambar- commit to user gambar tersebut merupakan sarana komunikatif yang masuk ke dalam ranah semiotika. Gambar 94, 97, 100, dan 107 termasuk ke dalam batasan politis teori teks text theory karena dalam gambar-gambar tersebut mengarahkan semiotika ke pemahaman arti teks sebagai unit makro, yang diatur oleh aturan-aturan generatif yang khusus. Gambar 94, 97, 100, dan 107 termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts . Hal ini dikarenakan pada gambar- gambar tersebut merupakan bidang kajian semiotis yang meluas sampai ke wilayah estetika. Estetika juga berkaitan dengan aspek-aspek nonsemiotis dari seni seperti psikologi daya cipta artistik, relasi antara bentuk artistik dan bentuk natural, definisi fisik-psikologis dari kenikmatan estetis, analisis hubungan seni dengan masyarakat, dan sebagainya. Gambar 98, 99 dan 101 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi rabaan tactile communication . Hal ini dikarenakan dalam gambar tersebut melibatkan perilaku secara sosial, semacam ciuman, pelukan, bantingan, tepukan di pundak, dan seterusnya. Gambar 92 hingga 107 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi massa mass communications . Hal ini berkaitan dengan beragam disiplin, dari psikologi sampai sosiologi dan pedagogi. Studi komunikasi massa mengusung sebuah objek tunggal sejauh dia mengklaim bahwa industrialisasi komunikasi tidak hanya mengubah kondisi-kondisi dan syarat bagi penerimaan dan pengiriman pesan. commit to user

20. Kaka dan Kupu Liar