commit to user
24. Penyimpangan dan Skandal Pemerintahan
Alur ini menceritakan tentang penyimpangan dan skandal-skandal yang terjadi di negara ini. Dari kasus suap menyuap, pembelian kertas suara,
hingga pada pelaksanaan pembangunan yang tidak merata di Indonesia. Kasus suap menyuap dilakukan petinggi-petinggi negara guna melancarkan segala
hal yang mereka inginkan. Kasus pembelian kertas suara dilakukan demi mendapatkan kursi pemerintahan. Kasus pembangunan yang tidak merata
merupakan efek dari pengeksploitasian sumber daya alam secara besar- besaran.
Gambar 132 Gambar 133
Gambar 134 Gambar 135
commit to user
Gambar 136 Gambar 137
Gambar 140 Gambar 141
Gambar 138 Gambar 139
commit to user
Bang-Bang Tut
Anjing menggonggong Kafilah tetap berlalu
Ada yang ngoceh kosong Aku terus melaju
Ada udang dibalik-balik batu Bikin hati senang
Padahal dia ada mau Bang bang tut akar gulang galing
Siapa yang kentut ditembak raja maling Musuh dalam slimut, sama juga maling
Mulut bau kentut, di belakang ngomong miring
Gambar 144 Gambar 145
Gambar 142 Gambar 143
commit to user
Lempar lempar batu lalu sembunyi tangan Bikin orang bingung langsung buang badan
Sepandai tupai lompat Akhirnya jatuh juga
Belagak jadi sahabat pasti ketahuan belangnya
a. Unsur Naratif dan Sinematik
1 Gambar 132. Jendral Nambe memasukkan sesuatu ke saku orang di
hadapannya. Gambar 132 tampak Jendral Nambe tengah memasukkan sesuatu
ke dalam saku orang yang berada di hadapan Jendral Nambe. Jendral Nambe telah memasukkan uang ke dalam saku orang tersebut.
2 Gambar 133. Orang-orang membungkam mulutnya.
Gambar 133 tampak orang-orang sedang membungkam mulutnya ketika melihat kejadian pada gambar 132. Gerakan bungkam mulut
tersebut merupakan salah satu gerakan yang dilakukan orang-orang sesaat setelah melihat kejadian pada gambar 132.
3 Gambar 134. Pemberian
shock theraphy.
Gambar 134 tampak seorang kakek tua didudukkan pada sebuah kursi oleh orang-orang tak dikenal. Kakek tersebut diberikan
shock theraphy
berupa setrum pada kepalanya. 4
Gambar 135. Pencoblosan pada surat suara. Gambar 135 tampak sebuah surat suara yang tengah dicoblos.
Pada gambar juga terlihat bahwa paku yang digunakan untuk mencoblos diarahkan pada gambar paling kiri, yaitu Jendral Nambe.
commit to user
5 Gambar 136. Seorang nenek yang hendak memasukkan surat
suaranya. Gambar 136 tampak seorang nenek yang hendak memasukkan
surat suaranya ke dalam kotak yang paling kanan. Namun hal tersebut digagalkan oleh seorang laki-laki yang membawa pistol mainan.
6 Gambar 137. Pemaksaan saat hendak memasukkan surat suara.
Gambar 137 berhubungan langsung dengan gambar 136. Pada gambar tersebut terlihat seorang nenek yang memasukkan surat suaranya
pada kotak yang berada di tengah. 7
Gambar 138. Animasi seorang penguasa dan lahan pertanian. Gambar 138 terlihat animasi seorang penguasa dengan gambar
lahan pertanian yang berada tepat di depannya. Gambar animasi tersebut merupakan karakter yang mampu menghidupkan karakter apapun, baik
manusia, binatang, mekanik, maupun benda mati. 8
Gambar 139. Animasi seorang penguasa yang membuka mulutnya. Gambar 139 tampak animasi seorang penguasa yang membuka
mulutnya dengan begitu lebar. Gambar animasi tersebut disinyalir merupakan karakter dari mantan Presiden Republik Indonesia, yaitu
Soeharto. 9
Gambar 140. Animasi gedung mall yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 140 tampak sebuah animasi gedung mall yang keluar dari kentut seorang penguasa. Animasi penguasa yang ditunjukkan pada
gambar 140 sama dengan animasi sebelumnya.
commit to user
10 Gambar 141. Animasi seorang penguasa dan pemukiman-
pemukiman. Gambar 141 terlihat animasi seorang penguasa dengan gambar
pemukiman-pemukiman yang berada tepat di depannya. Gambar pemukiman tersebut disinyalir adalah pemukiman rakyat jelata.
11 Gambar 142. Animasi seorang penguasa dan pohon-pohon
Gambar 142 terlihat animasi seorang penguasa dengan gambar pohon-pohon yang berada tepat di depannya. Seperti pada gambar
sebelumnya, gambar animasi mampu menghidupkan karakter apapun, baik manusia, binatang, mekanik, maupun benda mati.
12 Gambar 143. Animasi gedung-gedung bertingkat yang keluar dari
kentut seorang penguasa. Gambar 143 tampak sebuah animasi gedung- gedung bertingkat
yang keluar dari kentut seorang penguasa. Gambar ini sekilas mirip dengan gambar-gambar sebelumnya, hal yang membedakan hanya objek
yang keluar dari kentut penguasa tersebut. 13
Gambar 144. Animasi orang-orang yang dimakan oleh seorang penguasa.
Gambar 144 tampak animasi orang-orang yang hendak dimasukkan ke dalam mulut seorang penguasa dengan menggunakan
lidahnya yang panjang. Orang-orang yang dimaksudkan pada gambar 143 disinyalir adalah para aktivis kebenaran.
14 Gambar 145. Animasi kertas bergambar wajah manusia yang keluar
dari kentut seorang penguasa.
commit to user
Gambar 145 tampak kertas dengan ukuran yang cukup besar keluar dari kentut seorang penguasa. Dalam kertas tersebut terdapat
gambar wajah-wajah manusia. Ketika gambar-gambar tersebut tengah ditayangkan, terdapat
lagu ”Bang Bang Tut” dari Slank sebagai musik latar dalam adegan- adegannya. Lagu ”Bang Bang Tut” awalnya merupakan lagu dolanan
anak-anak dengan bahasa Jawa yang berasal dari propinsi Jawa Tengah. Di tangan Slank, lagu tersebut diubah menjadi karya seni yang memiliki
makna penyindiran terhadap orang-orang yang selalu membual dalam perkataannya. Kemunculan lagu ”Bang Bang Tut” berfungsi sebagai
penegas karakter dalam adegan tersebut. Dalam adegan-adegan ini disertai lagu ”Bang Bang Tut” dengan harapan memperkuat karakter
Jendral Nambe. b.
Pemaparan
the theory of lie
teori ”dusta” Umberto Eco dalam Film
Generasi Biru
Berdasarkan gambar-gambar
tersebut, dapat
dipaparkan keterangan gambar sebagai berikut.
1 Gambar 132. Jendral Nambe memasukkan sesuatu ke saku orang di
hadapannya. Gambar 132 tampak Jendral Nambe tengah memasukkan uang ke
dalam saku orang yang berada di hadapan Jendral Nambe. Gambar tersebut merupakan tanda yang mewakili kasus suap menyuap yang
sering dilakukan petinggi-petinggi negara demi melancarkan hal-hal yang diinginkannya. Sesuai dengan konteks cerita, disinyalir praktek
commit to user
suap menyuap tersebut dilakukan oleh Soeharto, yang dalam gambar tersebut diwakili wujud dari Jendral Nambe.
2 Gambar 133. Orang-orang membungkam mulutnya.
Gambar 133 tampak orang-orang sedang membungkam mulutnya ketika melihat kejadian pada gambar 132. Gambar orang yang
membungkam mulutnya merupakan tanda untuk mewakili keadaan pada zaman pemerintahan Orde Baru. Saat Soeharto berkuasa, kebebasan
tidak sepenuhnya bebas, banyak rakyat jelata yang harus tutup mulut jika mengetahui ada keganjalan dalam pemerintahan. Mereka harus
membungkam erat-erat mulut mereka jika ingin selamat. Hal itulah yang membuat tidak adanya kebebasan berpendapat.
3 Gambar 134. Pemberian
shock theraphy.
Gambar 134 tampak seorang kakek tua didudukkan pada sebuah kursi untuk kemudian diberikan
shock theraphy
berupa setrum. Hal tersebut merupakan tanda untuk mewakili penyiksaan yang harus
diterima oleh rakyat jelata jika berani menentang segala peraturan pemerintahan di zaman Orde Baru.
Shock theraphy
berupa setrum tersebut hanya satu diantara banyaknya penyiksaan yang didapatkan
rakyat jelata ketika mereka diculik oleh suruhan petinggi pemerintahan. 4
Gambar 135. Pencoblosan pada surat suara. Gambar 135 tampak sebuah surat suara yang tengah dicoblos.
Pada gambar juga terlihat bahwa paku yang digunakan untuk mencoblos diarahkan pada gambar paling kiri, yaitu gambar Jendral Nambe. Hal
tersebut merupakan tanda untuk mewakili proses pemilihan umum ketika
commit to user
masa pemerintahan Soeharto. Banyak masyarakat yang berkali-kali memilih Soeharto untuk menjadi presiden. Pemilu inilah yang
menyebabkan Soeharto bisa memimpin pemerintahan Indonesia selama kurang lebih 32 tahun.
5 Gambar 136. Seorang nenek yang hendak memasukkan surat
suaranya. Gambar 136 tampak seorang nenek yang hendak memasukkan
surat suaranya ke dalam kotak yang paling kanan. Namun hal tersebut digagalkan oleh seorang laki-laki yang membawa pistol mainan. Laki-
laki tersebut merupakan tanda yang mewakili sejumlah aparat yang ditugaskan secara khusus oleh petinggi negara untuk mengawasi
jalannya Pemilu pada zaman Orde Baru. Pistol mainan yang dibawa merupakan tanda yang menggambarkan ancaman dari aparat.
6 Gambar 137. Pemaksaan saat hendak memasukkan surat suara.
Gambar 137 terlihat seorang nenek yang memasukkan surat suaranya pada kotak yang berada di tengah. Nenek tersebut awalnya
hendak memasukkan surat suaranya pada kotak paling kanan, namun karena paksaan dari aparat di sampingnya, maka nenek tersebut
memasukkan surat suaranya pada kotak yang berada di tengah. Hal tersebut merupaka tanda yang menggambarkan situasi di masa Orde
Baru. Banyak surat suara yang dipalsukan guna melancarkan praktek perebutan kursi oleh para petinggi negara.
7 Gambar 138. Animasi seorang penguasa dan lahan pertanian.
Gambar 138 terlihat animasi seorang penguasa dengan gambar
commit to user
lahan pertanian di depannya. Gambar animasi penguasa tersebut merupakan tanda yang mewakili mantan presiden Republik Indonesia,
Soeharto. Animasi lahan pertanian merupakan tanda yang mewakili banyaknya lahan pertanian di Indonesia.
8 Gambar 139. Animasi seorang penguasa yang membuka mulutnya.
Gambar 139 tampak animasi seorang penguasa yang membuka mulutnya dengan begitu lebar. Sesuai petunjuk pada gambar
sebelumnya, animasi penguasa tersebut adalah Soeharto. Gambar animasi tersebut bisa diartikan betapa berkuasanya Soeharto pada zaman
itu, sehingga apapun bisa dengan mudah didapatkannya. 9
Gambar 140. Animasi gedung mall yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 140 tampak sebuah animasi gedung mall yang keluar dari kentut seorang penguasa. Gambar animasi ini merupakan kelanjutan
dari gambar-gambar sebelumnya. Gambar gedung mall yang keluar dari kentut seorang penguasa ini merupakan tanda untuk mewakili
keberhasilan pembangunan di zaman Orde Baru. Semasa pemerintahan Soeharto, banyak mall yang dibangun, meskipun lahan yang digunakan
adalah lahan pertanian milik rakyat jelata. 10
Gambar 141. Animasi seorang penguasa dan pemukiman- pemukiman.
Gambar 141 terlihat animasi seorang penguasa dengan gambar pemukiman-pemukiman yang berada tepat di depannya. Gambar
pemukiman tersebut disinyalir adalah pemukiman-pemukiman tempat
commit to user
tinggal rakyat jelata. Hal tersebut merupakan tanda untuk mewakili kekuasaan Soeharto yang hendak melakukan pembangunan dengan
menggunakan lahan pemukiman rakyat. 11
Gambar 142. Animasi seorang penguasa dan pohon-pohon Gambar 142 terlihat animasi seorang penguasa dengan gambar
pohon-pohon di depannya. Gambar tersebut merupakan tanda untuk mewakili kekuasaan Soeharto yang hendak melakukan pembangunan di
atas hutan-hutan
Indonesia. Selama
masa pemerintahannya,
pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran dilakukan oleh Soeharto guna menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar
namun tidak merata di Indonesia. 12
Gambar 143. Animasi gedung-gedung bertingkat yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 143 tampak sebuah animasi gedung- gedung bertingkat yang keluar dari kentut seorang penguasa. Gambar merupakan tanda
untuk mewakili keberhasilan pembangunan di zaman Orde Baru. Semasa pemerintahan Soeharto, banyak gedung-gedung bertingkat dibangun,
meskipun lahan yang digunakan adalah lahan pemukiman milik rakyat jelata.
13 Gambar 144. Animasi orang-orang yang dimakan oleh seorang
penguasa. Gambar 144 tampak animasi orang-orang yang hendak
dimasukkan ke dalam mulut seorang penguasa dengan menggunakan lidahnya yang panjang. Orang-orang yang berada pada gambar 13
commit to user
merupakan tanda yang disinyalir adalah para aktivis kebenaran. Keberadaannya sengaja dihilangkan oleh Soeharto karena kehadiran
mereka dianggap akan mempersulit langkah pemerintahan di masa itu. 14
Gambar 145. Animasi kertas bergambar wajah manusia yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 145 tampak kertas dengan ukuran yang cukup besar keluar dari kentut seorang penguasa. Hal tersebut merupakan tanda yang
menggambarkan hilangnya para aktivis kebenaran ynag keberadaannya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Hanya berita tentang
mereka di surat kabar, namun berita itu juga tidak sepenuhnya benar. Kenyataan inilah yang diwakili pada gambar 14.
c. Batas-batas politis semiotika Umberto Eco
1 Gambar 132. Jendral Nambe memasukkan sesuatu ke saku orang di
hadapannya. Gambar 132 termasuk ke dalam batasan komunikasi rabaan
tactile communication
, politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, komunikasi massa
mass communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 2
Gambar 133. Orang-orang membungkam mulutnya. Gambar 133 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan
proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical
commit to user
codes
, komunikasi visual
visual communications
, komunikasi massa
mass communications
,bahasa alami
natural languages
, sistem objek- objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 3
Gambar 134. Pemberian
shock theraphy.
Gambar 134 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, komunikasi massa
mass communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek- objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 4
Gambar 135. Pencoblosan pada surat suara. Gambar 135 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan
proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 5
Gambar 136. Seorang nenek yang hendak memasukkan surat suaranya.
Gambar 136 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi rabaan
tactile communication
, kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-
commit to user
kode kultural
cultural codes
. 6
Gambar 137. Pemaksaan saat hendak memasukkan surat suara. Gambar 137 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan
proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 7
Gambar 138. Animasi seorang penguasa dan lahan pertanian. Gambar 138 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan
proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 8
Gambar 139. Animasi seorang penguasa yang membuka mulutnya. Gambar 139 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan
proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 9
Gambar 140. Animasi gedung mall yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 140 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
commit to user
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 10
Gambar 141. Animasi seorang penguasa dan pemukiman- pemukiman.
Gambar 141 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 11
Gambar 142. Animasi seorang penguasa dan pohon-pohon. Gambar 142 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan
proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 12
Gambar 143. Animasi gedung-gedung bertingkat yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 143 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 13
Gambar 144. Animasi orang-orang yang dimakan oleh seorang penguasa.
commit to user
Gambar 144 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. 14
Gambar 145. Animasi kertas bergambar wajah manusia yang keluar dari kentut seorang penguasa.
Gambar 145 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
, kode-kode musikal
musical codes
, komunikasi visual
visual communications
, bahasa alami
natural languages
, sistem objek-objek
system of objects
, struktur alur
plot structure
, dan kode-kode kultural
cultural codes
. d.
Uraian batas-batas politis semiotika Umberto Eco dalam film
Generasi Biru
. Gambar 132 dan 136 termasuk ke dalam batasan politis
komunikasi rabaan
tactile communication
. Hal ini dikarenakan dalam gambar tersebut melibatkan perilaku yang terkodifikasi secara sosial,
semacam ciuman, pelukan, bantingan, dan tepukan di pundak Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis
kinesika dan proksemika
kinesics and proxemics
karena segala gestur yang ada dalam gambar-gambar tersebut telah bergantung pada kode-
kode kultural. Kode-kode kultural tersebut sudah mendapakan pengertian langsung sebagai antropologi budaya.
commit to user
Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis struktur alur
plot structure
. Gambar-gambar tersebut berhubungan dengan komunikasi massa, dari lelucon hingga cerita detektif.
Gambar 132, 133 dan 134 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi massa
mass communications
. Wilayah komunikasi massa berkaitan dengan beragam disiplin, psikologi, sosiologi dan pedagogi.
Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis kode- kode kultural
cultural codes
. Terdapat sistem sopan santun yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan dunia di masyarakat.
Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis sistem objek-objek
system of objects
. Objek dalam gambar-gambar tersebut merupakan sarana komunikatif yang masuk dalam ranah semiotika.
Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi visual
visual communications
. Gambar-gambar tersebut merentang dari sistem yang memiliki taraf formalitas tinggi. Mulai dari
sistem grafis, sistem warna, sampai pada studi tanda-tanda ikonik. Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis
bahasa alami
natural languages
. Hal ini dikarenakan gambar-gambar tersebut mengacu ke bibliografi umum mengenai linguistik, logika,
filsafat bahasa, antropologi budaya dan psikologi. Kesempurnaannya hanya didapati secara utuh dalam kajian bahasa secara struktural.
Gambar 132 hingga 145 termasuk ke dalam batasan politis kode- kode musikal
musical codes
. Suara-suara yang mengiringi gambar- gambar ketika ditayangkan termasuk ke dalam seluruh ilmu musikal.
commit to user
25. Generasi Biru