Cari Tanda dalam Film

commit to user

13. Cari

Pada alur ini diceritakan tentang Abdee Slank yang tengah memperagakan penggunaaan bahasa isyarat. Ia dapat dengan mudah memahami simbol-simbol bahasa isyarat karena sebelumnya ia telah melihat salah satu keluarga korban penculikan menggunakan simbol bahasa isyarat tersebut. Dengan bahasa isyarat, Abdee berjanji pada diri sendiri untuk berusaha mencari keberadaan korban-korban penculikan. Dalam alur ini juga digambarkan keadaan korban-korban penculikan yang disiksa, namun penggambaran tersebut berbentuk gambar animasi. Gambar 61 Gambar 62 Gambar 63 Gambar 64 commit to user a. Unsur Naratif dan Sinematik 1 Gambar 61. Abdee memperagakan bahasa isyarat. Gambar 61 merupakan gambar Abdee Slank yang tengah serius memperagakan bahasa isyarat membentuk huruf C. Gambar 61 ini masih berhubungan erat dengan gambar-gambar pada alur cerita sebelumnya, yaitu pencarian orang hilang. Dikisahkan Abdee bertemu dengan ibu dan orang-orang yang anggota keluarganya hilang. Hilangnya mereka disinyalir karena penculikan. Ketika gambar ini dirangkaikan dengan gambar-gambar sebelumnya, terdapat alunan musik atau musik latar Gambar 65 Gambar 66 Gambar 67 Gambar 68 commit to user dengan tempo lambat yang mengiringinya. Alunan musik dengan tempo lambat memang digunakan dalam adegan-adegan yang berkarakter dramatis. Alunan-alunan musik seperti ini sangat membantu dalam hal perangkaian adegan satu dengan yang lain. 2 Gambar 62. Abdee menuliskan bahasa isyarat huruf C pada pasir. Tampak dalam gambar 62 Abdee menuliskan inisial sebuah huruf di atas pasir. Huruf yang Abdee tulis yaitu huruf C sesuai dengan yang ia peragakan dengan bahasa isyarat seperti yang terlihat pada gambar sebelumnya. Ketika gambar 62 ini muncul, alunan musik lambat masih terus mengiringinya sebagai penambah efek dramatis dan memilukan pada alur cerita. 3 Gambar 63. Rangkaian huruf-huruf membentuk kata “CARI”. Gambar 63 tampak rangkaian huruf-huruf yang ditulis Abdee. Rangkaian huruf-huruf tersebut akhirnya membentuk sebuah kata yaitu “CARI”. Rangkaian huruf ini merupakan kelanjutan dari huruf C yang dirangkai Abdee pada gambar 62. Alunan musik latar dengan tempo lambat masih melekat erat mengiringi gambar ini sebagai mood yang membangun alur cerita. 4 Gambar 64. Wanita-wanita mencari keberadaan anggota keluarga mereka. Gambar 64 terlihat para wanita tengah mencari keberadaan anggota keluarga mereka. Satu persatu dilihatnya wajah orang-orang yang berpapasan dengan mereka, dan alunan musik tempo lambat masih commit to user setia mengiringinya sebagai pertanda adegan-adegan yang ditampilkan masih berkarakter dramatis. 5 Gambar 65. Animasi wajah dengan mulut terbuka lebar. Gambar 65 tampak beberapa animasi wajah orang-orang yang membuka mulutnya dengan sangat lebar. Kesan menakutkan begitu kental pada gambar 65 ini. Ketika gambar ini mulai dimunculkan, terdapat suara-suara menakutkan berupa auman binatang. Suara-suara tersebut merupakan suara latar yang berfungsi sebagai pembentuk ketegangan dramatik dan mencipakan suasana mencekam. 6 Gambar 66. Animasi bom. Gambar 66 tampak terlihat animasi bom yang siap meledak. Animasi tersebut merupakan satuan-satuan pembentuk cerita yang dirangkaikan dengan gambar 65. Saat animasi bom ini muncul, suara- suara dengan kesan mencekam masih menjadi musik latarnya. 7 Gambar 67. Animasi pisau-pisau tajam yang keluar dari beberapa pistol. Gambar 67 ini tampak animasi pisau-pisau tajam yang keluar dari beberapa pistol. ‘Ntah mengapa bukan peluru-peluru timah yang dimuntahkan, melainkan pisau-pisau tajam. Ketika gambar tersebut muncul, musik latar yang terdengar berupa dentuman bunyi pistol yang ditembakkan. Hal ini menambah efek mencekam pada gambar 67. 8 Gambar 68. Animasi binatang dengan tangan berantaikan bom. Gambar 68 ini terlihat animasi binatang yang kakinya dirantai dengan bom. Pada kepala bintang itu juga terdapat beberapa pisah yang commit to user digantungkan tepat di atas kepalanya. Suara mencekam berupa raungan serigala terdengar sangat jelas ketika gambar ini dimunculan. b. Pemaparan the theory of lie teori ”dusta” Umberto Eco dalam Film Generasi Biru. Berdasarkan gambar-gambar tersebut, dapat dipaparkan keterangan gambar sebagai berikut. 1 Gambar 61. Abdee memperagakan bahasa isyarat. Gambar 61 tampak gambar Abdee yang tengah memperagakan bahasa isyarat membentuk huruf C. Huruf C yang dibentuk Abdee dengan menggunakan bahasa isyarat merupakan tanda untuk mewakili sebuah kata yang ada dalam benak Abdee. 2 Gambar 62. Abdee menuliskan bahasa isyarat huruf C pada pasir. Tampak dalam gambar 62 Abdee menuliskan inisial sebuah huruf di atas pasir. Huruf yang Abdee tulis yaitu C. Huruf C yang ia tulis di pasir merupakan tanda untuk mewakili huruf C sesuai dengan yang ia peragakan dengan bahasa isyarat seperti yang terlihat pada gambar sebelumnya . 3 Gambar 63. Rangkaian huruf-huruf membentuk kata “CARI”. Gambar 63 tampak rangkaian huruf-huruf di atas pasir yang akhirnya membentuk sebuah kata yaitu “CARI”. Rangkaian huruf tersebut merupakan tanda yang mewakili sebuah pikiran yang ada di dalam benak Abdee. Ia ingin mencari aktivis-aktivis kebenaran yang hilang karena penculikan. Ia juga seakan-akan ingin mengajak semua commit to user elemen masyarakat untuk sama-sama membantu penemuan para korban penculikan. 4 Gambar 64. Wanita-wanita mencari keberadaan anggota keluarga mereka. Gambar 64 terlihat keluarga korban penculikan tengah mencari keberadaan anggota keluarga mereka. Satu persatu dilihatnya wajah orang-orang yang berpapasan dengan mereka. Hal tersebut merupakan tanda untuk mewakili keseriusan para keluarga korban penculikan dalam hal pencarian anggota keluarga mereka. Sampai sekarang mereka masih terus mencari keberadaan korban-korban tersebut. 5 Gambar 65. Animasi wajah dengan mulut terbuka lebar. Gambar 65 tampak beberapa animasi wajah orang-orang yang membuka mulutnya dengan sangat lebar. Animasi tersebut merupakan tanda yang menggambarkan jeritan-jeritan para korban penculikan. Di suatu tempat yang tidak diketahui, mereka sangat ketakutan akan nasib mereka selanjutnya. 6 Gambar 66. Animasi bom. Gambar 66 tampak terlihat animasi bom yang siap meledak. Animasi tersebut merupakan tanda yang menggambarkan nasib para korban penculikan yang dapat berubah sewaktu-waktu. Baik itu mati ataupun hidup. Hal tersebut diibaratkan seperti bom waktu, yang dapat meledak kapanpun itu. 7 Gambar 67. Animasi pisau-pisau tajam yang keluar dari beberapa pistol. commit to user Gambar 67 ini tampak animasi pisau-pisau tajam yang keluar dari beberapa pistol. Pisau-pisau tersebut merupakan tanda sebagai penggambaran tajamnya senjata yang hendak mematikan para korban penculikan. Pistol berpeluru timah sudah sering ditemui, namun pada gambar 67 ini digambarkan pistol berpeluru pisau-pisau tajam. Hal ini juga merupakan tanda bahwa para korban penculikan akan dimusnahkan dengan cara yang berbeda. Tidak semudah dan sewajar orang-orang biasa. 8 Gambar 68. Animasi binatang dengan tangan berantaikan bom. Gambar 68 ini terlihat animasi binatang yang kakinya dirantai dengan bom. Pada kepala bintang itu juga terdapat beberapa pisah yang digantungkan tepat di atas kepalanya. Gambar tersebut merupakan tanda yang menggambarkan kondisi korban penculikan di tempat mereka disembunyikan. Dari gambar tersebut dapat dilihat betapa mengenaskan keadaan mereka. Penyiksaan yang dilakukan para penculik dapat diibaratkan seperti pada gambar. c. Batas-batas politis semiotika Umberto Eco 1 Gambar 61. Abdee memperagakan bahasa isyarat. Gambar Abdee yang tengah memperagakan bahasa isyarat C termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . commit to user 2 Gambar 62. Abdee menuliskan bahasa isyarat huruf C pada pasir. Gambar Abdee yang tengah menuliskan bahasa isyarat huruf C termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . 3 Gambar 63. Rangkaian huruf-huruf membentuk kata “CARI”. Gambar rangkaian huruf-huruf membentuk kata “CARI” termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . 4 Gambar 64. Wanita-wanita mencari keberadaan anggota keluarga mereka. Gambar wanita-wanita yang tengah mencari keberadaan anggota keluarga mereka termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . 5 Gambar 65. Animasi wajah dengan mulut terbuka lebar. Gambar animasi wajah dengan mulut terbuka lebar termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek- objek system of objects . commit to user 6 Gambar 66. Animasi bom. Gambar animasi bom termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . 7 Gambar 67. Animasi pisau-pisau tajam yang keluar dari beberapa pistol. Gambar animasi pisau-pisau tajam yang keluar dari beberapa pistol termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . 8 Gambar 68. Animasi binatang dengan tangan berantaikan bom. Gambar animasi binatang dengan tangan berantaikan bom termasuk ke dalam batasan politis teks-teks estetis aesthetic texts , kinesika dan proksemika kinesics and proxemics , kode-kode musikal musical codes , komunikasi visual visual communications dan sistem objek-objek system of objects . d. Uraian batas-batas politis semiotika Umberto Eco dalam film Generasi Biru. Gambar 61 hingga gambar 68 termasuk ke dalam batasan politis kode-kode musikal musical codes . Suara-suara yang mengiringi gambar-gambar tersebut ketika ditayangkan sudah dapat dikatakan masuk ke dalam seluruh ilmu musikal. Suara-suara tersebut berupaya commit to user mendeskripsikan medan komunikasi musikal sebagai sistem yang terstruktur secara ketat. Gambar 64 hingga gambar 68 termasuk ke dalam batasan politis kinesika dan proksemika kinesics and proxemics karena segala gestur yang ada dalam gambar-gambar tersebut telah bergantung pada kode- kode kultural. Kode-kode kultural tersebut berupa kode kebudayaan yang sudah mendapakan pengertian langsung sebagai antropologi budaya. Gambar 61 hingga 68 termasuk ke dalam batasan politis sistem objek-objek system of objects . Objek-objek yang ada dalam gambar- gambar tersebut merupakan sarana komunikatif yang masuk ke dalam ranah semiotika. Gambar 61 hingga 68 termasuk ke dalam batasan politis komunikasi visual visual communications . Gambar-gambar tersebut merupakan wilayah yang merentang dari sistem yang memiliki taraf formalitas tinggi. Mulai dari sistem grafis, sistem warna, sampai pada studi tanda-tanda ikonik. Gambar 61, 62 dan 63 termasuk ke dalam batasan politis teks- teks estetis aesthetic texts . Batasan ini juga berkaitan dengan estetika, sedangkan estetika juga berkaitan dengan aspek-aspek nonsemiotis dari seni seperti psikologi daya cipta artistik, relasi antara bentuk artistik dan bentuk natural, definisi fisik-psikologis dari kenikmatan estetis, analisis hubungan seni dengan masyarakat, dan sebagainya. commit to user

14. Virus