85
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Kasus Malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 2010-2014
Penyakit malaria selalu ada sepanjang tahun di Kabupaten Tapanuli Tengah, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kasus
malaria selalu berfluktuasi dari bulan ke bulan dan dari tahaun ke tahun. Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan selama 5 lima tahun terakhir
jika dilihat dari jumlah kasus perbulannya, diketahui bahwa rata-rata kasus malaria tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 481,6 kasus, bulan Desember yaitu
479,2 dan pada bulan Nopember yaitu 403,2 kasus. Rata-rata kejadian malaria yang terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 287, 2.
Kasus tertinggi terjadi pada bulan Juni, Desember dan bulan Nopember hal tersebut dapat dikarenakan pada bulan Juni merupakan pertengahan tahun
dimana pada bulan tersebut menjadi masa peralihan dari musim panas yang terjadi mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni sedangkan cuaca pada bulan
Juni termasuk tinggi terlihat dari data Temperatur udara perbulan yaitu 26,56 C,
temperatur tersebut merupakan temperatur optimum untuk pertumbuhan nyamuk Anopheles sehingga kejadian kasus juga tinggi Achmadi, 2014.
Universitas Sumatera Utara
86 Kasus malaria tinggi pada bulan kasus yang drastis pada tahun 2013
dikarenakan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah mengadakan program Pemberantasan malaria yaitu Program Pembagian Kelambu secara menyeluruh
disetiap Puskesmas, Pengobatan OAM Obat Anti Malaria ditambah dengan adanya Gotong Royong untuk membersihkan lingkungan di daerah endemis
malaria. Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah, 2014. Berdasarkan Riset Kesehatan dasar Riskesdas, 2013, Insiden Malaria
pada penduduk Indonesia tahun 2013 adalah 1,9 persen menurun dibanding tahun 2007 2,9. Dari 33 provinsi di Indonesia, 15 provinsi mempunyai prevalensi
malaria di atas angka nasional, sebagian besar berada di Indonesia Timur. Di kawasan lain angka malaria dilaporkan masih cukup tinggi antara lain di Propinsi
Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Bengkulu dan Riau.
Menurut Ditjen PP dan PL Kepmenkes RI tahun 2012, Annual Parasite Insidence
API Nasional tahun 2011 adalah 1,75‰. Provinsi dengan API tertinggi adalah Papua Barat 32,25‰, Papua 23,34‰ dan NTT 14,75‰. Masih
terdapat 11 Provinsi lagi dengan angka API diatas angka nasional seperti Maluku 3,97‰, Sulawesi Tengah 3,08‰, Bengkulu 3,02‰, Sulawesi Utara 2,52‰,
Maluku Utara 2,37‰, Kalimantan Selatan 2,29‰, Bangka Belitung 2,28‰, Kalimantan Barat 1,91‰, dan Gorontalo 1,90‰ Kepmenkes RI, 2012.
5.2 Temperatur Udara